Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Komunikasi Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Aljabar Tarik Tambang Ucik Fitri Handayani
ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 2 (2021): ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : HMPS Tadris Matematika FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/aritmatika.v2i2.58

Abstract

Komunikasi matematis adalah kegiatan bertukar berbagi ide, pikiran, dan informasi sehingga dapat memperjelas pemahaman. Kemampuan matematis harus dibiasakan dan dikembangkan dalam proses belajar mengajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi matematis siswa dalam memecahkan masalah aljabar tarik tambang melalui penyelesaian masalah dan wawancara dengan berdasarkan standar NCTM. Hasil penelitian ini adalah (1) kemampuan komunikasi matematis subjek S-A memenuhi empat standar komunikasi di NCTM, dimana sejak awal sudah dapat mengkomunikasikan permasalahan matematika yang diberikan sesuai dengan kemampuannya, (2) kemampuan komunikasi matematis subjek S-B hanya memenuhi dua standar, akan tetapi subjek S-B mengalami peningkatan komunikasi matematika dengan menemukan strategi lain setelah mendengarkan penjelasan dari S-A.
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP NU SUNAN AMPEL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL GEOMETRI [MATHEMATICS REPRESENTATION ABILITY OF NU SUNAN AMPEL JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN SOLVING GEOMETRY CONTEXTUAL PROBLEMS] Ucik Fitri Handayani
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 6, No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v6i1.5369

Abstract

The ability of mathematical representation is needed by students to communicate mathematical ideas. However, the student's representation ability is still not optimal, especially in geometry material. The purpose of this study is to describe the representational abilities of students of SMP NU Sunan Ampel in solving geometrical contextual problems. The study was conducted on 19 students at SMP NU Sunan Ampel Poncokusumo. Data was collected through tests and interviews. The indicators of representation ability used are visual representation, symbolic, and verbal. The results of the research are the level of student representation ability as much as 53% in the low category, as much as 42% in the medium category, and as much as 5% in the high category. Students with high representation ability can fulfill the indicators of visual, symbolic, and verbal representation well according to their abilities. Students with moderate representational abilities can meet the indicators of symbolic representation, but there are still errors in writing and calculations. Students with low representation ability have not reached the three indicators of representational ability well as a whole according to their abilities. It is hoped that the teacher can provide practice questions to students by requiring students to describe and write down the mathematical model in detail and completely. In addition, the teacher can also introduce various forms of flat shapes in contextual problems so that students can be trained to solve contextual problems related to flat shapes.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kemampuan representasi matematika sangatlah dibutuhkan oleh siswa untuk mengkomunikasikan ide matematika. Namun, kemampuan representasi siswa masih belum optimal khususnya pada materi geometri. Tujuan penelitan ini mendeksripsikan kemampuan representasi siswa SMP NU Sunan Ampel dalam menyelesaikan masalah kontekstual geometri. Penelitian dilaksanakan pada 19 siswa di SMP NU Sunan Ampel Poncokusumo. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara. Indikator kemampuan representasi yakni representasi visual, simbolik, dan verbal. Hasil penelitian yakni tingkat kemampuan representasi siswa sebanyak 53% pada kategori rendah, sebanyak 42% pada kategori sedang, dan sebanyak 5% pada kategori tinggi. Siswa kemampuan representasi tinggi dapat memenuhi indikator representasi visual, simbolik, dan verbal dengan baik sesuai kemampuannya. Siswa kemampuan representasi sedang dapat memenuhi indikator representasi simbolik, namun masih terdapat kesalahan penulisan dan perhitungan. Siswa kemampuan representasi rendah belum mencapai ketiga indikator kemampuan representasi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kemampuannya. Harapannya guru dapat memberikan latihan soal kepada siswa dengan mewajibkan siswa menggambarkan dan menuliskan model matematikanya secara detail dan lengkap. Selain itu, guru juga dapat memperkenalkan berbagai bentuk bangun datar dalam masalah kontekstual agar siswa dapat terlatih menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan bangun datar.
Pelatihan Penyusunan Soal HOTS Matematika SMA Sederajat Di Kabupaten Malang Ucik Fitri Handayani; Wildan Hakim
Jurnal Anugerah Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/anugerah.v4i2.4384

Abstract

Terkait informasi perkembangan pendidikan pada taraf internasional, kurikulum 2013 didesain dengan beberapa penyempurnaan. Salah satunya yakni pada evaluasi hasil belajar yang diharapkan dapat melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Hal ini juga menjadi tantangan guru dalam mengembangkan soal-soal HOTS matematika. Pengabdian ini bertujuan untuk melatih guru matematika SMA sederajat di Kabupaten Malang dalam penyusunan soal-soal berbasis HOTS. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh 23 guru matematika SMA sederajat. Hasil pengabdian yakni kegiatan berjalan dengan baik berdasarkan hasil kuisioner, terdapat peningkatan pemahaman guru-guru matematika dalam soal HOTS matematika. Harapannya kegiatan seperti ini dapat diagendakan kembali di lain waktu.
The capacity of Islamic senior high school students to comprehend mathematical ideas and solve matrix problems Ucik Fitri Handayani; Lailatul Anggraini
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 6 No. 1 (2023): January - June 2023
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/factor_m.v6i1.1056

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep dalam mata pelajaran matematika sangat diperlukan oleh setiap siswa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa MA dalam menyelesaikan soal matriks. Penelitian dilaksanakan pada 53 siswa kelas XI di MA Mambaul Ulum Banjarejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian yakni Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dalam setiap indikator berbeda-beda. Persentase indikator kemampuan pemahaman konsep siswa pada indikator ke-1 yakni 72%, indikator ke-2 yakni 93%, indikator ke-3 yakni 83%, indikator ke-4 yakni 88%, indikator ke-5 yakni 60%, indikator ke-6 yakni 55% dan indikator ke-7 yakni 60%. Persentase indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang paling tinggi adalah merepresentasikan suatu konsep dalam berbagai bentuk matematis. Sedangkan, persentase indikator kemampuan pemahaman konsep siswa yang paling rendah yakni menerapkan prosedur atau operasi matematika dalam menyelesaikan soal. Guru dalam proses pembelajaran disarankan untuk tidak hanya menekankan pada hafalan, akan tetapi pada pemahaman konsep siswa.   The ability to understand concepts in mathematics is needed by every student. The purpose of this study was to describe the ability to understand mathematical concepts of MA students in solving matrix problems. The research was conducted on 53 students of class XI at MA Mambaul Ulum Banjarejo. Data collection techniques used were tests and interviews. The results of the research are the ability to understand students' mathematical concepts in each indicator is different. The percentage of students' concept understanding ability indicators on the 1st indicator is 72%, the 2nd indicator is 93%, the 3rd indicator is 83%, the 4th indicator is 88%, the 5th indicator is 60%, the 3rd indicator 6 is 55% and the 7th indicator is 60%. The highest percentage of student's ability to understand mathematical concepts is representing a concept in various mathematical forms. Meanwhile, the lowest percentage of students' concept comprehension indicators is applying mathematical procedures or operations in solving problems. Teachers in the learning process are advised not only to emphasize memorization but also to understand students' concepts.