Fatakhul Huda
Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar ponorogo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Toleransi Sebagai Dasar Ta’dib Dalam Upaya Menumbuhkan Kerukunan Umat Manusia Nurul Muttaqin; Siti Khusnul Faizah; Fatakhul Huda
Taqorrub: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah Intitut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/taqorrub.v1i1.39

Abstract

Abstrak Adab adalah sebuah metode atau cara yang mana didalam konsepnya membimbing beberapa unsur-unsur dalam diri manusia, seperti pengetahuan, amal, pengajaran dan pengasuhan yang baik. Mengajarkan tata krama atau sopan santun hendaknya sudah dilakukan sejak usia kanak-kanak. Tata krama akan menjadi bekal untuk anak ketika nantinya mereka tumbuh dewasa di dalam masyarakat dan lingkungan yang memiliki norma dan sikap sopan santun yang berlaku di kehidupannya sehari-hari. Toleransi dalam kehidupan beragama yang ditawarkan oleh Islam begitu sederhana dan rasional. Islam mewajibkan para pemeluknya membentuk batas yang tegas dalam hal akidah dan kepercayaan, namun tetap melindungi prinsip penghargaan terhadap keberadaan para pemeluk agama lain dan melindungi hak-hak mereka sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Konstitusi Negara Indonesia menjamin kehidupan beragama bagi seluruh rakyatnya Dasar negara Pancasila memberikan jaminan kebebasan beragama dengan sila yang pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Di samping itu, semboyan ”Bhinneka Tunggal Ika” memberikan peluang leluasa bagi beragam agama yang ada untuk mengikuti dan melaksanakan ajaran agama di bawah satu kesatuan dasar Pancasila dan UUD 1945. Toleransi sebagai dasar ta’dib dalam upaya menumbuhkan kerukunan umat manusia pada tindakan kelas berusaha meningkatkan kerukunan intern dan antarumat beragama dengan cara; Kompetensi Inti, Memahami perilaku toleransi sebagai cerminan dari Akhlakul Karimah. Mengembangkan perilaku jujur, peduli sesama,sopan santun, cinta damai, dan menunjukan sikap toleransi sebagai upaya terciptanya kerukunan bangsa. Menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah sehinggat terciptanya hidup bersama dalam kerukunan. Mengolah, menganalisis dalil yang sesuai, serta mencontohkan sikap toleransi dalam menjaga kerukunan umat sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar; Menghayati sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An Nahl : 125 , serta hadis tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Kata kunci; Toleransi, ta’dib, kerukunan umat manusia, tindakan kelas. Abstract Adab is a method or way in which the concept guides several elements in human beings, such as knowledge, charity, teaching and good nurturing.Teaching manners or courtesy should have been done since childhood. Manners will become a provision for children when they grow up in the community and environment that have norms and manners that apply in their daily lives. The tolerance in religious life offered by Islam is so simple and rational. Islam requires its adherents to establish strict limits in terms of creed and belief, but still protect the principle of respect for the existence of adherents of other religions and protect their rights as individuals and members of society. The Indonesian State Constitution guarantees religious life for all its people. The foundation of the Pancasila state guarantees freedom of religion with the first principle, "God Almighty." In addition, the motto "Unity in Diversity" provides free opportunities for the various religions that exist to follow and carry out the various religions that exist. religious teachings under a basic unity Pancasila and the 1945 Constitution. Tolerance as the basis of ta'dib in the effort to foster human harmony in class action seeks to increase internal harmony and interfaith harmony by; Core Competencies, Understanding tolerance behavior as a reflection of Akhlakul Karimah. Develop honest behavior, care for others, polite, love peace, and show an attitude of tolerance as an effort to create harmony in the nation. Applying factual, conceptual, procedural knowledge in science, in accordance with their talents and interests to solve problems so that the creation of life together in harmony. Cultivate, analyze the appropriate arguments, as well as exemplify the attitude of tolerance in maintaining harmony in accordance with scientific principles. Basic competencies; Living tolerant, harmonious and avoiding violence as an implementation of QS understanding. An Nahl: 125, and the hadith about tolerance and avoiding violence.
Semangat Pluralisme Untuk Menjaga Keutuhan NKRI Fatakhul Huda
Taqorrub: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah Intitut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/taqorrub.v1i2.64

Abstract

The Indonesian nation was created by Allah SWT as a plural nation based on ethnicity, culture, race and religion by having the motto of Unity in Diversity. Plurality is a sociological reality which in reality society is indeed plural. Plural basically shows more than one and ism is something related to understanding or flow. Thus pluralism is an understanding or attitude towards multiple or many circumstances in everything including social, cultural, political and religious All religions also strengthen national integration through teachings that emphasize a sense of fairness, compassion, tolerance of religious harmony, unity, unity, brotherhood and togetherness. Besides that, the noble values ​​of culture and maintaining the integrity of the Unity and Unity of the Indonesian nation which is manifested through customs also play a role in binding the inner relations within each citizen and Indonesian nation. And if all that is not realized then there will be many conflicts in Indonesia. The young generation must possess and instill a high sense of pluralism in providing a tolerance of religious harmony in Indonesia. Leaders are born from young generations to succeed the ideals of the Indonesian people. Along with this pluralism, especially in Indonesia, there is an importance if we understand that in fact, all the differences that we have are not basic, not the breath of the establishment of the Unitary Republic of Indonesia. However, the Homeland was formed because of similarities and not differences.