Suwarjin Arsyad
IAIN Bengkulu

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RELASI FIKIH DAN TASAWUF DALAM PEMIKIRAN SYEKH NAWAWI BANTEN Suwarjin Arsyad
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 6, No 1 (2017): Juni
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.606 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v1i6.1235

Abstract

Syekh Nawawi Banten adalah salah seorang ulama Indonesia yang terkenal bukan saja di Indonesia, melainkan juga di dunia. Ia terkenal melalui karya-karyanya, baik tafsir, hadis, sejarah Islam, tauhid, fikih maupn tasawuf. Di antara karya-karyanya, yang paling menonjol adalah bidang fikih. Pemikiran fikihnya mengakar kuat di Indonesia melalui karya-karyanya yang diajarkan di Indonesia sejak satu setengah abad yang lalu oleh murid-muridnya. Pemikiran fikihnya yang dipadu dengan tasawuf sangat sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang menyukai hal-hal yang berbau mistik. Fikih yang demikian tidak sekedar bersifat  legalistik-formalistik, tetapi lebih menekankan penghayatan terhadap nilai-nilai sufistik yang terkandung di dalamnya. Melalui usahanya ini, Syekh Nawawi Banten berhasil menghidupkan kembali tasawuf Sunni sebagaimana dibangun al-Ghazali. Dalam kitab-kitab fikihnya corak sufistik pemikiran fikihnya terlihat secara jelas. Bukti paling meyakinkan bahwa ia adalah penganut tasawuf al-Ghazali terlihat dari pilihannya mensyarahkan salah satu kitab tasawuf karya al-Ghazali, yaitu Bidāyah al-Hidāyah yang ia beri judul Marāqi al-Ubūdiyah. Kitab ini merupakan kitab tasawuf terpenting karyanya, setelah kitab Salalim al-Fudala’.