Pengelolaan suatu perusahaan tercermin dari laporan keuangannya. Melalui perhitungan atas akun-akun tertentu yang terdapat dalam laporan keuangan kita dapat mengetahui apakah aset telah digunakan dengan tepat, efektif dan efesien sebagai salah satu syarat keberhasilan untuk mencapai profitabilitas yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis rasio aktivitas seperti perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva untuk mendapatkan informasi seberapa jauh asset digunakan dalam menghasilkan laba perusahaan. PT. Kimia Farma merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang health care company berupa industri manufactur, perdagangan dan distribusi, ritel farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik. Dari laporan keuangannya diperoleh data yang diperlukan untuk melakukan analisis tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan fenomena yang terjadi yaitu perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva terhadap profitabilitas pada PT. Kimia Farma Tbk pada tahun 2016 hingga tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yaitu analisis data yang dilakukan dengan mendeskripsikan data keuangan ke dalam bentuk tulisan. Dari hasil penelitian diperoleh terjadi penurunan rasio aktivitas dan rasio profitabilitas dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Perputaran piutang berpengaruh pada return on asset sedangkan pada perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva tidak berpengaruh pada return on asset pada semua tahun pengamatan. Pada tahun 2019 dan tahun 2020, dilakukan investasi yang besar pada aktiva tetap sehingga ikut meningkatkan total aktiva, namun penggunaan aktiva tetap masih kurang efektif karena tidak diikuti kenaikan penjualan dalam jumlah yang besar pula. Pemanfaatan total aktiva yang kurang efektif dan efisien mengakibatkan laba bersih yang diperoleh menjadi kecil, sehingga peningkatan profitabilitas tidak tercapai.