Adiyana Slamet
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KOMUNIKASI POLITIK CALON KETUA DPD PDI PERJUANGAN DALAM KONFERENSI DAERAH DPD PDI PERJUANGAN JAWA BARAT Adiyana Slamet; Wahyu Khanoris
Jurnal Common Vol 2 No 1 (2018): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.692 KB) | DOI: 10.34010/common.v2i1.888

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahuai secara mendalam tentang Komunikasi Politik Calon Ketua Termuda DPD PDI Perjuangan dalam Konfrensi daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Periode 2015-2020. Untuk menjabarkan fokus penelitian , maka peneliti membagi ke dalam beberapa sub-sub masalah mikro yaitu, proses komunikasi politik dan realitas komunikasi politik. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan desain penelitian Studi Kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) orang, yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui Wawancara, Observasi, Dokumentasi dan Studi Pustaka. Teknik uji keabsahan data dengan uji credibility dengan cara triangualisasi,  dan membercheck. Hasil penelitian bahwa, Proses komunikasi politik Komunikasi Politik Calon Ketua Termuda DPD PDI Perjuangan dalam Konfrensi daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Periode 2015-2020 merupakan sebuah rentetan kejadian yang terjadi saat konfecab, penjaringan & penyaringan dan terakhir tahap konfrensi daerah. Pada semua tahap komunikasi politik yang dilakukan oleh calon ketua termuda mengunakan  Struktural  Partai  PDI  Perjuangan  dan  personal  ke DPC  & PAC  serta komunikasi  ke DPP.  Dengan mengunakan  Struktural  dan  personal  calon  ketua  termuda  lebih  mudah  untuk  melakukan  komunikasi  politiknya.Realitas komunikasi politik yang terjadi saat Konfrensi daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yaitu menculnya namaAbdy Yuhana dalam 3 (tiga) besar  calon ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Serta calon ketua termuda mendapat69 suara rekomendasi dari DPC dan  PAC. Simpulan Proses komunikasi politik Komunikasi Politik Calon  Ketua Termuda DPD PDI Perjuangan dalam Konfrensi daerah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Periode 2015-2020, bahwa proses komunikasi politik terjadi pada saat konfercab, penjaringan dan penyaringan dan terakhir yaitu Konfrensi daerah yang terjadi begitu dinamis, dimana calon ketua termuda melakukan komunikasi politik dengan memanfaatkan hierarki struktural partai dan personal. Realitas Komunikasi Politik DPD PDI Perjuangan Jawa Barat munculnya nama calon ketua termuda  sebagai ketiga  calon  ketua  yang direkomendasikan  oleh  DPP. Setelah  dilakukan nya  Musyawarah mufakat terpilihlah TB.Hassanudin sebagai Ketua, Abdy Yuhana sebagai Sekertaris dan Aang Hamid Suganda sebagai Wakil Ketua.
IDENTITAS POLITIK DALAM KOMUNIKASI POLITIK CALON GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2018 Adiyana Slamet
Linimasa : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.051 KB) | DOI: 10.23969/linimasa.v2i1.1382

Abstract

ABSTRAK Penggunaan politik identitas dalam Komunikasi politik calon Gubernur Jawa Barat 2018, dijadikan salah satu faktor penting dalam merebut hati pemilih. Tiga dari empat calon Gubernur dan Wakilnya, berkontestasi dengan memunculkan identitas politik kedaerahan, Sunda, dan satu kandidat,, lebih memunculkan identitas politik Agama, dalam hal ini Islam. Empat pasang bakal kandidat yang maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tersebut antara lain: Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Sudrajat, dan Tubagus Hasanuddin. Para kandidat perlu meyakinkan hati pemilih di 27 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat, dengan jumlah daftar pemilih tetap 32.809.057 suara. Sebagaimana yang tertuang dalam visi misi calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan retorika Kampanye, identitas budaya sunda sebagai symbol politik pakaian menjadi kuat, ini tercermin pada saat pelaksanaan debat pertama yang diselenggarakan oleh KPU Jawa Barat Pada 27 Juni 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Penggunaan identitas politik dalam komunikasi politik calon Gubernur Jawa Barat. Ada beberapa temuan, antara lain pertama, pentingnya identitas politik untuk meyakinkan pemilih dalam kontestasi pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2018, kedua, identitas politik yang digunakan melalui simbol-simbol politik dangan retorika verbal dalam menghadapi konstituen baik secara langsung maupun di media lama maupun baru, ketiga penggunaan identitas politik melalui simbol non verbal, seperti baju dan ikat kepala yang kemudian menjadi kehasan dari calon, dan ke empat, identitas politik dilakukan dengan memunculkan simbol-simbol agama , seperti yang digunakan oleh pasangan Asyik dan Pasangan Deddy Mizwar.
Political Info Channels for West Java Governor Election Policy Prospective Adiyana Slamet; Yadi Supriadi
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 2 (2023): Mediator: Jurnal Komunikasi
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v16i2.2158

Abstract

This research intends to analyze the use of communication channels by the West Java Governor candidates in 2018 to convey prospective policy choice political information to the voter segmentation in 27 regencies or cities. This research uses a qualitative method with a case study approach. The results showed that the communication channels used by West Java Governor Candidates through social media to disseminate prospective policy choice political information to the millennial generation segmentation in urban areas and through Islamic Boarding Schools reach Kiai, students, and the public in rural areas. It shows the importance of utilizing communication channels through social media. The other hand also shows the importance of professional organization channels through Islamic Boarding Schools and interpersonal communication to approach Kiai as an opinion leader to gain voters in the election for West Java Governor. Thus, this research benefits gubernatorial candidates in choosing communication channels to provide political information that must adjust to geographical and demographic conditions and to voters about how to obtain political information to gain knowledge of the regional head candidates. This research is still relevant as a study to make a sample of policy in the next election in 2024.