Jati Purwani
Balai Penelitian Tanah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA HAYATI TANAH MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN Subowo G.; Jati Purwani
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 32, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v32n4.2013.p173-179

Abstract

Pemberdayaan sumber daya biotik maupun abiotik tanah dapatmeningkatkan efisiensi sistem produksi pertanian. Sumber dayabiotik tanah meliputi flora dan fauna tanah. Pengelolaan sumberdaya biotik tanah dengan mengurangi asupan dari luar dapatmencegah perubahan ekosistem yang ekstrem. Dalam rangkamelestarikan sistem produksi yang mandiri dan ramah lingkungan,penetapan parameter lingkungan harus jelas dan terukur denganmemerhatikan produktivitas yang akan dicapai dan konservasisumber daya. Penggunaan lahan harus sesuai daya dukungnya,neraca hara seimbang, mencegah erosi tanah pada level di bawahtolerable soil loss, dan menekan emisi CO2 di bawah ambang batastoleransi. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara hayatisehingga mencegah cemaran polutan pada produk maupun hasilsamping di bawah ambang batas. Selain itu, pelaku daur ekosistemtanah lengkap (produsen, konsumen, dan pengurai) dan tidak terjadigangguan lingkungan. Populasi fauna tanah yang terancam akibatsistem pertanian intensif perlu dipulihkan dengan memberikanbahan organik sebagai sumber hara dan energi, sehingga dapatberperan dalam konservasi bahan organik tanah dan memperbaikisifat fisik tanah. Penggunaan pupuk anorganik, organik, dan hayatisecara terpadu, menghindari pestisida sintetis, dan adanya cacing tanahendogaesis merupakan indikator pertanian ramah lingkungan.
VIABILITAS RHIZOBIUM DALAM FORMULA BAHAN PEMBAWA DAN CARA INOKULASI DALAM TEKNIK PRODUKSI MASSAL PUPUK HAYATI Jati Purwani; Didik Sucahyono
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.5.2.99-108

Abstract

ABSTRAKTanaman kedelai dapat memfiksasi nitrogen dengan bantuan bakteri bintil akar yaitu bakteri Rhizobium sp. Pemanfaatan Rhizobium sp sebagai inokulan pupuk hayati sangat mendukungpeningkatan produktivitas kedelai. Inokulasi biji kedelai dengan Rhizobium spdapat membantu penyediaan N tanah untuk kedelai. Formula pupuk hayati yang terdiri atas 6 konsorsia isolat Rhizobium sp telah diuji di beberapa lokasi pada tanah masam menunjukkan hasil yang positif, sehingga untuk pengembangannya perlu dilakukan “produksi massal”. Penelitian teknik produksi massal dilakukan di “Pilot Plant Produksi Pupuk Hayati” Balai Penelitian Tanah di Bogor. Penelitian disusun dengan rancangan acak lengkap, perlakuan terdiri atas kombinasi antara cara inokulasi dan pengemasan dengan formula bahan pembawa. Perlakuan terdiri atas delapan kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Pertumbuhan sp sebelum diinokulasi ke dalam bahan pembawa diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Rhizobium sp yang digunakan mempunyai fase pertumbuhan berkisar antara 4–48 jam. Populasi Rhizobium dalamformula pupuk hayati yang diinokulasi ke dalam bahan pembawa Biochar+Gambut mampu mempertahankan populasi Rhizobium tertinggi hingga masa simpan 6 bulan dibandingkan perlakuan lainnya. Populasi Rhizobium pada perlakuan tersebut sebanyak8,13 log CFU.g -1 . Sedangkan populasi inokulan Rhizobium sp dalam pupuk hayati yang diinokulasikan menggunakan mesin injektor dengan bahan pembawa Biochar sebanyak 7,66 log CFU.g -1 .ABSTRACTSoybean plants can fix nitrogen with the help of root nodules bacteria, namely Rhizobium sp. The use of Rhizobium sp as an inoculant of biofertilizers supports to increase the productivity of soybean. Inoculation Rhizobium sp of soybean seeds helps to provide soil N for soybeans. Biofertilizer formula consist of six consortia of Rhizobium sp had been tested in more locations on acid soils showed positive results, so for it’s development for biofertilizer it is necessary to do "mass production", was conducted at the "Biofertilizer Production Plant Pilot" of Indonesian Soil Research Institute. The study was arranged in a completely randomized design, the treatment consist of ways of packaging methods and the carrier formula. The treatment consisted of eight combinations repeated three times. Rhizobium sp growth before inoculation into the carrier was observed. Rhizobium population in the formula of biofertilizer which is inoculated into the Biochar+Peat carrier and then packaged by packaging machine is able to maintain the highest Rhizobium population up to a shelf life of 6 months compared to other treatments,. Rhizobium sp population in this treatment was 8.13 logCFU.g -1 . While the population of Rhizobium sp inoculants in biofertilizers inoculated using an injector with Biochar carrier as much as 7.66 log CFU.g -1.
Aplikasi Biochar dan Tithoganic dalam Peningkatan Produktivitas Kedelai (Glycine max L.) pada Typic Kanhapludults di Lampung Timur Wiwik Hartatik; Heri Wibowo; Jati Purwani
Jurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal) Vol 39, No 1 (2015)
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jti.v39n1.2015.51-62

Abstract