This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agristan
Rina Nuryati
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemetaan Sosial (Social Mapping) Masyarakat dalam Upaya Mendukung Pengembangan Usahatani Polikultur Perkebunan Terintegrasi (UTPPT) Rina Nuryati; Lies Sulistyowati; Iwan Setiawan; Trisna Insan Noor
Jurnal Agristan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.108 KB) | DOI: 10.37058/ja.v2i1.2342

Abstract

Pemda melalui kewenangan yang dimilikinya, dituntut untuk mengelola sumberdaya secara efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi social masyarakat lokal melalui pemetaan social dengan pendekatan yang memungkinkan masyarakat desa saling berbagi, meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa serta membuat rencana dan tindakan nyata untuk memungkinkan praktisi pembangunan, pejabat pemerintah dan masyarakat setempat bekerjasama merencanakan konteks program yang tepat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dilaksanakan dari Februari-Agustus 2018. Metode penelitian adalah survey dengan Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil penelitian bahwa UTPPT merupakan usahatani yang telah lama ditekuni petani dan telah menjadi matapencaharian pokok sebagian besar penduduk. Kondisi lahan termasuk kategori subur dan sangat subur ditunjang keberadaan berbagai kelembagaan formal maupun non formal serta telah terdapat alur sistem input dan output yang berjalan optimal ditunjang  pemasaran produk hasil pertanian yang telah berjalan lancar sehingga mendukung pengembangan UTPPT. Terdapat beberapa hal yang memerlukan penanganan lebih lanjut diantaranya kondisi iklim tidak menentu, kekeringan di MK dan banjir serta longsor di MH, serangan hama dan penyakit yang meningkat pada MH, kondisi kebun yang belum terpelihara dan masih menggunakan bibit local, peran kelembagaan belum optimal, masih banyak produk yang dijual dalam bentuk mentah sehingga harga produk murah.