Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsep dan Teori Belajar: Dalam Perspektif Pendidikan Islam dan Konseling Turham AG
Ta'dib Vol. 11 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : IAIN Takengon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.64 KB) | DOI: 10.54604/tdb.v11i1.14

Abstract

Perilaku belajar merupakan ontologi dan bidang kajian pada ilmu psikologi dan ilmu pendidikan. Pakar psikologi melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan lingkungan secara alami. Sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku belajar sebagai proses psikologis-pedagogis yang ditandai dengan adanya interaksi individu dengan lingkungan belajar yang disengaja diciptakan. Konsep spiritual dalam pendidikan islam akan berusaha memahami dan memperhatikan manusia secara holistik dan adil dalam kontek ke Tuhanan maupun kemanusiaan, karena manusia terdiri dari ruh, hati nurani dan nafsu yang hidupnya tidak dapat dipisahkan dengan Tuhan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan proses yang melahirkan atau mengubah tingkah laku dan peradaban manusia berdasarkan nilai-nilai agama. Mengingat pendidikan dilakukan melalui suatu proses maka hasil pendidikan tidak dapat dilihat secara langsung dan tidak dapat diambil suatu kesimpulan dalam waktu yang relatif singkat karena sangat tergantung dari proses pelaksanaan pendidikan yang dialami peserta didik. Tujuan penulisan ini untuk memberikan khasazah keilmuan tentang konsep dan teori belajar dalam perspektif pendidikan islam dan konseling. Penelitian ini menggunakan library research, dengan mengumpulkan berbagai informasi untuk dilakukan telaah terhadap data dari lektur yang ada, dalam rangka pemecahan masalah secara holistic terhadap pendidikan islam melalui pendekatan konseling untuk memahami konsep dan teori belajar hususnya pendidikan islam perspektif konseling. Kendati dalam prespektif Islam tidak dijelaskan dengan rinci dan operasional tentang proses belajar, proses kerja sistem memori akal dan proses dikuasainya pengetahuan dan ketrampilan manusia. tetapi Islam menekankan pada fungsi kognitif (akal) dan fungsi sensori (indera-indera) yang berfungsi penting dalam belajar, sebagaimana kata ya’qilun, yatafakarun, yubshirun, yasma’un yang terdapat dalam Al- Qur‟an. Hal itu membuktikan bahwa betapa penting dan bergunanya fungsi indra tersebut bagi manusia untuk belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan dan pembelajaran yang islami sesungguhnya didasarkan atas dua prinsip utama, yaitu : (1) Keteladanan oleh Pemerintah, guru, orangtua, dan masyarakat), dan (2) Metode pengajaran yang didasarkan atas sinkronisasi iman, ilmu, dan amal. Dapat disumpulkan bahwa konsep belajar perlu dipahami dan digali dari pakar psikologi dan pakar pendidikan tentang konsep belajar dalam membimbing mengarahkan peserta didik agar mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan seluruh potensi diri yang dimiliki individu. Potensi tersebut meliputi pancaindera, akal, dan qalb yang menjadi instumen utama dalam pembelajaran.
Pendidikan Demokrasi dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Turham AG
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 09 (2021): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.698 KB) | DOI: 10.36418/japendi.v2i9.657

Abstract

Democracy is a must to be practiced in the educational process. As an instrument of glue and unification of the nation at the practical level, education must accommodate broadly democratic principles, the Prophet has set a good example for us, in practice democracy cannot be separated from discussion and dialogue, so that students are not educated to be good at memorizing things. but rather to assess, evaluate critically and be taught how to examine problems and how to understand them. So it is hoped that Islamic education can implement the concept of democracy that is appropriate and in accordance with the goals and philosophy of Islamic education to improve the quality of educational services with quality insight so that it will be able to survive in accordance with the needs of the community without losing the main purpose of Islamic education.