Konseling behavior dan regulasi emosi pada anak-anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Konseling behavior adalah pendekatan yang berfokus pada tingkah laku manusia dan menggunakan pandangan ilmiah dalam memahami dan mengubah tingkah laku. Tujuan konseling behavior adalah membantu individu dalam memecahkan masalah perilaku, baik itu interpersonal, emosional, maupun keputusan tertentu. Anak-anak penyandang autisme sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara lisan dan mengekspresikan emosi secara verbal. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi dengan kelompok kontrol yang relevan. Kelompok eksperimen menerima intervensi konseling behavior berbasis Applied Behavior, sementara kelompok kontrol tetap berpartisipasi dalam program pendidikan reguler di PAUD. Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap perilaku anak-anak dengan ADHD selama intervensi konseling behavior dan menggunakan angket yang diisi oleh guru, orang tua, atau perawat yang berinteraksi dengan anak-anak sehari-hari. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode statistik yang sesuai, seperti analisis perbandingan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Hasil analisis ini diharapkan dapat mengungkapkan pengaruh konseling behavior terhadap regulasi emosi anak-anak dengan ADHD. Penelitian ini menunjukkan bahwa konseling behavior dapat membantu anak-anak dengan ADHD dalam memecahkan masalah perilaku dan meningkatkan regulasi emosi mereka. Regulasi emosi melibatkan pemilihan situasi, perubahan situasi, penyebaran perhatian, perubahan kognitif, dan perubahan respons dalam menghadapi emosi. Oleh karena itu, pemahaman tentang konseling behavior dan regulasi emosi penting untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan ADHD.