Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

34-49 PENGARUH PENAMBAHAN Mg (0,5 – 1,3%) PADA PADUAN Al-Si TERHADAP SIFAT MEKANIS DALAM CETAKAN LOGAM BERLAPIS HARDCHROM Wisma Soedarmadji
CYBER-TECHN Vol 5 No 02 (2011): CYBER-TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.28 KB)

Abstract

Paduan Aluminium dengan Silikon sebagai paduan utama, merupakan jenis paduanAluminium yang paling populer. Hal ini disebabkan karena sifat mampu cornya yangtergolong baik, ditambah dengan ketahanan terhadap korosi yang baik dan mudah untukdiproses dengan mesin (machining). Jenis paduan ini banyak dipakai pads industri otomotifmisalnya pada pembuatan piston, blok silinder dan sebagainya. Namun penambahan Silikondengan kadar yang terlalu tinggi akan menimbulkan sifat keras dan getas, sehingga akanmempersulit proses permesinan. Karena hal itulah maka diupayakan berbagai cara untukmeningkatkan kemampuan paduan Al-Si dengan penambahan elemen-elemen lain seperti :Mg, Cu, Ni dan sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu kiranya ditelitimengenai pengaruh penambahan elemen paduan pada tuangan Al-Si terhadap sifat-sifatmekanisnya dengan melakukan pengolesan media pendingin pada cetakan yang digunakan.Komposisi tuangan paduan dihasilkan dengan peleburan menggunakan Crussible.Sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam menggunakan Standart TestingOf Material menghasilkan sampel berbentuk uji tank. Hasil pengujian tarik, kekerasan dankeuletan dibandingkan dengan cacat coran (porosity). Kata kunci : kekuatan tarik, kekerasan, keuletan,
19-28 PENGARUH PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) PADA KAMPUH I TERTUTUP DAN KAMPUH I TERBUKA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKRO STRUKTUR Hendrik Saputra; Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol 12 No 01 (2017): CYBER-TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7701.378 KB)

Abstract

Teknologi pengelasan dan sambungan ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Salah satunya jenis proses pengelasan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan suatu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar dengan menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kekuatan tarik sambungan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dari bentuk kampuh las I tertutup, dan bentuk kampuh las I terbuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa varian satu arah. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk kampuh menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap kekuatan tarik plat baja yang dilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Hal ini didasari pada harga Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan a = 5 % pada tingkat kepercayaan 95% yang berarti bahwa bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan kekuatan tarik yang sama. Hasil perhitungan uji lanjut disimpulkan bahwa bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil lasan, hal ini dapat diketahui berdasarkan selisih rata-rata bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka dengan BNThitung dengan taraf kesalahan a = 5 % menyatakan selisih rata-rata perlakuan kecil. Kata kunci. Kekuatan tarik, Mikrostruktur
16-22 PENGGUNAAN METODE THE HOUSE MODEL UNTUK PERBAIKAN GREEN MANUFACTURING PADA LIMBAH KEMASAN MINUMAN RINGAN Wisma Soedarmadji; Mohammad Effendi; Cahyuni Novia; Deny Utomo
CYBER-TECHN Vol 13 No 01 (2018): CYBER-TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.428 KB)

Abstract

Konsep green manufacturing merupakan proses inovatif karena akan memberikan mnafaat yang sangat positif pada minimalisasi limbah dan pencegahan polusi. Green manufacturing tidak hanya melibatkan penggunaan desain produk, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, tetapi juga kemasan yang ramah lingkungan, atau penggunaan kembali suatu produk. Penerapan green manufacturing dalam produksi kemasan plastik minuman ringan seharusnya melalui beberapa tahap, yaitu proses pewarnaan, persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan kondisi ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan strategi perbaikan green manufacturing pada pewarnaan, persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan kondisi ramah lingkungan pada limbah kemasan minuman ringan. Penenelitian ini menggunakan metode the house model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perbaikan green manufacturing limbah kemasan minuman ringan memiliki tiga pilar utama (kondisi ramah lingkungan, perbaikan ramah lingkungan, dan persiapan pembersihan) dan pondasi yang merupakan pendukung melalui kebijakan dan regulasi pemerintah dalam menentukan jenis pewarnaan yang ramah lingkungan untuk limbah kemasan minum ringan, sehingga dapat menurunkan tingkatan dan dampak limbah di lingkungan. Kata kunci: The house model, green manufacturing,limbah kemasan, minuman ringan
40-48 PENGUJIAN IMPACT DAN MIKROSTRUKTUR TERHADAP BAJA PER DAUN DENGAN MEDIA PENDINGIN OLI DAN AIR Wisma Soedarmadji
CYBER-TECHN Vol 13 No 02 (2019): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1415.728 KB)

Abstract

Baja pegas daun (per daun) sering terlihat pada mobil, memiliki ketangguhan dan keuletan agar kendaraan bermotor tetap stabil saat menerima beban statik dan dinamik. Penelitian ini terfokus pada baja per daun yang telah dipanaskan dengan suhu 8000C dan didinginkan pada media yang berbeda yaitu oli dan air, dan dilakukan dengan pengujian yaitu pengujian impact. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur mikro yang terjadi pada baja per daun yang didinginkan dengan media pendingin oli dan air dan untuk mengetahui besarnya nilai uji impact yang terjadi. Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa harga impak terendah sebesar 0,44 J/mm2 dengan besar energi yang terjadi 17,76 joule, sedangkan harga impak terbesar sebesar 2,95 J/mm2 dengan besar energi yang terjadi 88,63 joule. Hal ini sangat dipengaruhi oleh perlakuan panas yang dilakukan sehingga akan mempengaruhi terhadap suatu logam, karena semakin tinggi suhu yang diberikan maka sifat logam akan semakin ulet dan energi impak yang diterima juga dipengaruhi oleh suhu bahwa semakin rendah harga impak maka semakin getas yang diterima oleh material tersebut.Kata kunci: impact, mikro struktur, per daun
18-25 PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER Wisma Soedarmadji
CYBER-TECHN Vol 11 No 01 (2016): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1128.373 KB)

Abstract

Pengelasan Tungsten Innert Gas adalah proses pengelasan busur listrik antara elektrode tungsten yang tak terumpan pada bahan material. Parameter sambungan las selalu berhubungan dengan kekuatan, ketangguhan dari material itu sendiri. Jenis las ini dapat digunakan dengan atau tampa bahan penambah. Hasil pengelasan dapat menyebabkan hasil atau kualitas dari pengelasan buruk seperti sambungan yang kurang menyatu sehingga mengakibatkan sambungan gampang lepas juga dapat terjadi keretakan. Keretakan merupakan cacat las, namun keretakan halus disebut juga keretakan mikro yang tidak mempunyai pengaruh yang sangat berbahaya.Proses pengelasan dengan kuat arus 110 Ampere pada material Stainless Steel SA 240 memiliki kekuatan tarik 38,50 Kg/mm2. Hal ini disebabkan bahwa pada kuat arus 110 Ampere tidak mengalami perubahan signifikan pada nilai regangan, nilai regangan yang terjadi cenderung mengalami kenaikkan stabil. pengujian kekerasan untuk material Stainless Steel SA 240 terlihat bervariasi bahwa semakin tinggi kuat arus yang dipakai pengelasan maka kekuatan tarikya semakin berkurang.Pada proses pengelasan untuk material Stainless Steel SA 240 bahwa pengelasan didaerah HAZ memberikan pengaruh struktur mikro yang terjadi dengan pembesaran 500x hal ini terlihat bahwa telah terjadi pemuaian pada butir base metal sehingga mempengaruhi struktur base metal yang mencapai temperatur pada daerah austenit, sehingga stuktur ferit berubah menjadi besar. Kata Kunci: Kekuatan tarik, Kekerasan, Mikro struktur
23-31 PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (1-3%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Febi Rahmadianto; Wisma Soedarmadji
CYBER-TECHN Vol 11 No 02 (2017): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.992 KB)

Abstract

Cast Iron adalah merupakan jenis besi paduan yang mengandung karbon, belerang, mangan, silisium, dan fosfor. Besi cor merupakan salah satu meterial yang paling banyak digunakan dalam industri logam baik sebagai bahan dasar rangka hingga produk-produk lain seperti komponen-komponen kendaraan bermotor, pump casing, sistem perpipaan maupun komponen generator. UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Benda-benda tersebut diproduksi sesuai job order dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Hasil produk yang dihasilkan UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk dan tidak menggunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun, pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun, hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu 1%, 1,2%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% disimpulkan bahwa pada komposisi 1,2% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan, tingkat kekerasannya sebesar 145,47 BHN dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 0,302 Kg/mm2.Kata kunci: Kekerasan, Kekuatan Tarik, Struktur mikro
17-21 ANALISA VARIASI PUTARAN SPINDLE PADA MESIN FREIS DENGAN VARIASI KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN METODE TAGUCHI Wisma Soedarmadji; F Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol 14 No 02 (2020): CYBER TECHN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.871 KB)

Abstract

ANALISA VARIASI PUTARAN SPINDLE PADA MESIN FREIS DENGAN VARIASI KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN METODE TAGUCHI Wisma Soedarmadji 1), F Rahmadianto 2) 1,2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Yudharta Pasuruan E-mail1,2): wismasoedarmadji@gmail.com; rahmadianto15@gmail.com ABSTRAK Kondisi pemotongan yang optimum bagi suatu proses permesinan memegang peranan penting, selain untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometris yang ada. Selain itu pemilihan juga ditentukan oleh jumlah benda yang akan dibuat untuk mencapai keuntungan yang lain, yaitu menekan ongkos proses permesinan serendah mungkin atau menaikkan produktifitas setinggi mungkin. Suatu komponen mesin mempunyai karakteristik geometrik yang ideal apabila komponen tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki, mempunyai ukuran / dimensi yang teliti, bentuk yang sempurna, dan permukaan yang halus sekali, penelitian dengan menggunakan sistem pemotongan tegak (orthogonal), pemotongan ini merupakan proses pemotongan logam yang paling sederhana. Penelitian ini menggunakan experimental nyata dengan memvariasikan putaran mesin freis dan kedalaman pemotongan dengan media pendingin air kapur dicampur minyak goreng. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian saya sebelumnya. Hal ini saya lakukan untuk memperoleh hasil permukaan yang halus dari permukaan Baja ST 41. Kata Kunci : Surface Roughness, Kedalaman Pemakanan, Media Pendingin
Pendampingan Pengembangan Wisata Desa Blarang Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Wisma Soedarmadji; Abdul Wahid
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v1i2.212

Abstract

Desa Blarang merupakan salah satu desa yang bertempat di wilayah Kecamatan Tutur berada di ujung barat daya Kabupaten Pasuruan, yang memiliki luas wilayah 612 heaktar, dan memiliki 5 Dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Cemoro, Dusun Manggungan, Dusun Banyusari, dan Dusun Pronojiwo. Desa Blarang potensi tempat wisata dengan pemandangan alam yang menarik diantaranya bukit Lawangan, bukit Kukusan, gunung Suwati, dan gunung Tanggung. Desa wisata Blarang belum banyak wisatawan lokal secara kontinu (berkala), hal ini banyak faktor penyebabnya seperti infrastruktur belum siap dan belum adanya sistem manajemen yang baik dalam pengelola desa wisata sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Tujuan p engabdian kepada masyarakat inimelakukan pendampingan dalam pembentukan desa wisata binaan Universitas Yudharta Pasuruan di desa Blarang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan . Metode pengabdian ini dilakukan melalui Observasi dan FGD, survey wawancara, dan dokumentasi , serta memberikan sosialisasi pelatihan. Hasil pengabdian yang didapat dukungan masyarakat akan terciptanya desa wisata karena akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat, terciptanya website desa wisata blarang .
ANALISA VARIASI PUTARAN SPINDLE PADA MESIN FREIS DENGAN VARIASI KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN METODE TAGUCHI Wisma Soedarmadji; F Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 01 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pemotongan yang optimum bagi suatu proses permesinan memegang peranan penting, selain untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometris yang ada. Selain itu pemilihan juga ditentukan oleh jumlah benda yang akan dibuat untuk mencapai keuntungan yang lain, yaitu menekan ongkos proses permesinan serendah mungkin atau menaikkan produktifitas setinggi mungkin. Suatu komponen mesin mempunyai karakteristik geometrik yang ideal apabila komponen tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki, mempunyai ukuran / dimensi yang teliti, bentuk yang sempurna, dan permukaan yang halus sekali, penelitian dengan menggunakan sistem pemotongan tegak (orthogonal), pemotongan ini merupakan proses pemotongan logam yang paling sederhana. Penelitian ini menggunakan experimental nyata dengan memvariasikan putaran mesin freis dan kedalaman pemotongan dengan media pendingin air kapur dicampur minyak goreng. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian saya sebelumnya. Hal ini saya lakukan untuk memperoleh hasil permukaan yang halus dari permukaan Baja ST 41.
ANALISA VARIASI PUTARAN SPINDLE PADA MESIN FREIS DENGAN VARIASI KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN METODE TAGUCHI Wisma Soedarmadji; F Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 14 No. 01 (2020): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pemotongan yang optimum bagi suatu proses permesinan memegang peranan penting, selain untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi geometris yang ada. Selain itu pemilihan juga ditentukan oleh jumlah benda yang akan dibuat untuk mencapai keuntungan yang lain, yaitu menekan ongkos proses permesinan serendah mungkin atau menaikkan produktifitas setinggi mungkin. Suatu komponen mesin mempunyai karakteristik geometrik yang ideal apabila komponen tersebut sesuai dengan apa yang dikehendaki, mempunyai ukuran / dimensi yang teliti, bentuk yang sempurna, dan permukaan yang halus sekali, penelitian dengan menggunakan sistem pemotongan tegak (orthogonal), pemotongan ini merupakan proses pemotongan logam yang paling sederhana. Penelitian ini menggunakan experimental nyata dengan memvariasikan putaran mesin freis dan kedalaman pemotongan dengan media pendingin air kapur dicampur minyak goreng. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian saya sebelumnya. Hal ini saya lakukan untuk memperoleh hasil permukaan yang halus dari permukaan Baja ST 41.