Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Spatial Relationships indoor-outdoor Interior Arsitektur “Rumah De Nijs Bik di Tanah Abang Heuvel 146” Sri Fariyanti Pane
VISUAL Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i2.18723

Abstract

Rumah peninggalan Belanda bergaya Indies menjadi bagian dari perkembangan arsitektur rumah tinggal di Indonesia. Selain teknologi dan gaya bangunan, kebutuhan ruang di dalam arsitektur rumah tinggal juga berkembang di mana spatial relationships (keterhubungan) indoor-outdoor interior arsitektur berubah. Aktivitas dan keterhubungan ruang di dalam dan luar bangunan berubah sesuai zaman. Perubahan budaya yang dibawa masyarkat Eropa khususnya Belanda menghasilkan akulturasi budaya yang mempengaruhi keterhubungan ruang rumah tinggal bergaya Indies dengan ciri sendiri dan mempunyai makna berbeda. Rumah keluarga De Nijs Bik di Tanah Abang Heuvel 146 mempunyai rangkaian aktivitas dan peristiwa melalui penggunaan ruang selama akhir abad ke-19 sampai abad ke-20. Keterhubungan ruang dalam interior dan luar arsitektur melalui bukaan dalam bangunan (pintu, jendela, lubang udara, dan penaikan/tangga). Pembagian bangunan yang terpisah depan dan belakang memperlihatkan dengan tegas posisi dan peran pemilik rumah dan pekerja di dalam lingkungan rumah sebagai ciri bagunan rumah tinggal gaya Indies yang mencerminkan karakter manusia maupun masyarakat pada masa itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan metode sejarah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, serta pendekatan desain interior terkait hubungan ruang memakai metode space shyntax. Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang historiografi desain interior periode Indies sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.Kata kunci: spatial relationships, interior, arsitektur, Indies
Spatial Relationships indoor-outdoor Interior Arsitektur “Rumah De Nijs Bik di Tanah Abang Heuvel 146” Sri Fariyanti Pane
VISUAL Vol 17 No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jurnal.v17i2.18723

Abstract

Rumah peninggalan Belanda bergaya Indies menjadi bagian dari perkembangan arsitektur rumah tinggal di Indonesia. Selain teknologi dan gaya bangunan, kebutuhan ruang di dalam arsitektur rumah tinggal juga berkembang di mana spatial relationships (keterhubungan) indoor-outdoor interior arsitektur berubah. Aktivitas dan keterhubungan ruang di dalam dan luar bangunan berubah sesuai zaman. Perubahan budaya yang dibawa masyarkat Eropa khususnya Belanda menghasilkan akulturasi budaya yang mempengaruhi keterhubungan ruang rumah tinggal bergaya Indies dengan ciri sendiri dan mempunyai makna berbeda. Rumah keluarga De Nijs Bik di Tanah Abang Heuvel 146 mempunyai rangkaian aktivitas dan peristiwa melalui penggunaan ruang selama akhir abad ke-19 sampai abad ke-20. Keterhubungan ruang dalam interior dan luar arsitektur melalui bukaan dalam bangunan (pintu, jendela, lubang udara, dan penaikan/tangga). Pembagian bangunan yang terpisah depan dan belakang memperlihatkan dengan tegas posisi dan peran pemilik rumah dan pekerja di dalam lingkungan rumah sebagai ciri bagunan rumah tinggal gaya Indies yang mencerminkan karakter manusia maupun masyarakat pada masa itu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan metode sejarah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, serta pendekatan desain interior terkait hubungan ruang memakai metode space shyntax. Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang historiografi desain interior periode Indies sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.Kata kunci: spatial relationships, interior, arsitektur, Indies
Revitalisasi Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia melalui Inovasi Teknologi, Studi Kasus: Area Pameran Gedung B Angelina Angelina; Maitri Widya Mutiara; Sri Fariyanti Pane
LINTAS RUANG: Jurnal Pengetahuan dan Perancangan Desain Interior Vol 11, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/lintas.v11i2.9323

Abstract

Bangunan umum terus berkembang dan dilengkapi dengan IoT untuk memenuhi kebutuhan yang praktis dan efisien. Layaknya Galeri Nasional Indonesia (GNI) memerlukan adaptasi ulang dengan kemajuan era mendatang yang tidak lain yaitu sebuah teknologi bersama Internet of Things (IoT) yang akan meningkat pesat sekian waktu. Permasalahan yang paling menonjol yaitu bagaimana cara mewujudkan IoT dan teknologi yang baik ke dalam interior GNI. Dari semua hal tersebut, perancangan GNI untuk penelitian kali ini tertuju kepada ruang pameran gedung B. Tujuan perancangan yang utama ialah untuk mewujudkan IoT dan teknologi yang baik ke dalam interior GNI dan untuk memperoleh data yang diperlukan sebagai landasan dalam penelitian. Metode perancangan desain Rosemary dan Otie Kilmer, metode desain dibagi 2 bagian dengan 8 tahapan. Untuk perancangan galeri ini berkonsep teknologi dengan IoT menggunakan aplikasi di perangkat gadget kini merubah kebutuhan masyarakat khususnya ruang aktifitas masyarakat. Pengimplementasian teknologi serta IoT ke dalam ruang pameran tetap GNI yaitu dengan video mapping blinds dan motion sensor. Ruang pameran tetap akan memberikan dampak interior galeri yang dapat meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap situasi wilayah ruang publik tersebut. Hal itu pula yang dapat mempermudah saluran informasi yang akan berguna untuk kualitas hidup masyarakat.
PENERAPAN KONSEP “TRANSISIONAL KONTEMPORER” PADA PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI BANTEN Michelle Florencia; Maitri Widya Mutiara; Sri Fariyanti Pane
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.43853

Abstract

Today there is a lot of competition for education to stay abreast of the very rapid developments of globalization. Education is the primary need of the community where formal education can be obtained, one of which is through the library. Nowadays, public awareness of the importance of reading books is very minimal, so designers need to make changes to the concept of the library to attract people's interest in starting a lifestyle of reading books. Complete facilities, especially in the field of technology, in a library can be one of the attractions for visitors and is equipped with relaxing facilities and a café for a short break. In general, libraries are indoor and closed which gives a serious and tense impression so designers provide several digital library innovations with the concept of a learning commons library according to today's lifestyle. Uplifting the 'Transitional Contemporary' style of Banten culture with contemporary culture and 'Natural' style which can produce harmonious designs and do not collide with each other, are able to combine aesthetic elements that complement each other and produce a new room design that feels different. With that, a theme was created "Innovative Bantenese Transitional Contemporary Interior Design For The Future Library" which can achieve the initial goal of designing the Banten Province Regional Library to be able to increase reader interest by paying attention to aspects of comfort, efficiency and productivity with a touch of technology and adjustments to the lifestyle of the next generation. now without leaving the locality of Banten culture.Keywords: Banten, innovative, natural, library.AbstrakMasa kini banyak persaingan pendidikan agar tetap mengikuti perkembangan arus globalisasi yang sangat pesat. Pendidikan menjadi kebutuhan primer masyarakat dimana pendidikan formal mampu diperoleh salah satunya melalui perpustakaan. Zaman ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku sangat minim sehingga desainer perlu melakukan perubahan konsep pada perpustakaan untuk menarik minat masyarakat memulai pola hidup membaca buku. Kelengkapan fasilitas terutama pada bidang teknologi dalam suatu perpustakaan mampu menjadi salah satu daya tarik pengunjung dan dilengkapi dengan fasilitas bersantai dan café untuk istirahat sejenak. Pada umumnya perpustakaan bersifat indoor dan tertutup yang memberikan kesan serius dan menegangkan sehingga desainer memberikan beberapa inovasi perpustakaan digital dengan konsep perpustakaan learning commons sesuai gaya hidup masa kini.  Mengangkat gaya ‘Transisional Kontemporer’ kebudayaan Banten dengan kebudayaan masa kini dan gaya ‘Natural’ yang dapat menghasilkan desain harmonis dan tidak bertabrakan satu sama lain, mampu menggabungkan elemen estetis saling melengkapi dan menghasilkan suatu desain ruangan baru yang terasa berbeda. Dengan itu, terciptalah sebuah tema “Innovative Bantenese Transitional Contemporary Interior Design For The Future Library” yang dapat mencapai tujuan awal perancangan Perpustakaan Daerah Provinsi Banten agar mampu meningkatkan minat pembaca dengan memperhatikan segi kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas dengan sentuhan teknologi serta penyesuaian gaya hidup generasi kini tanpa meninggalkan kelokalitasan budaya Banten.Kata Kunci: Banten, inovatif, natural, perpustakaan. Authors:Michelle Florencia : Universitas TarumanagaraMaitri Widya Mutiara : Universitas TarumanagaraSri Fariyanti Pane : Institut Kesenian JakartaReferences:Azhari, R. (2021). Perancangan Tirai untuk Sekat Ruangan dengan Tali Goni Pewarna Remasol Menggunakan Teknik Macrame. Medan: Unimed.Content, W. (2022). Mengenal Gaya Desain Transisional Yang Unik Dan TimelessNo Title. https://www.kanafurniture.com/blog/d/mengenal-gaya-desain-transisional-yang-unik-dan-timeless (diakses tanggal 14 Mei 2023).Effendi, E. M., & Rahmah, E. (2019). Penerapan Konsep Learning Commons Sebagai Upaya Dalam. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 8(1), 147–153.Gibbons, S. (2016). Design Thinking 101. https://www.nngroup.com/articles/design-thinking/ (diakses tanggal 12 Mei 2023).Lechner, N. (1968). Heating, Cooling Lighting: Design Methode For Architects (Fourth Edi). New Jersey: John Wiley & Sons Inc.Manalu, A., & Mesra, M. (2019). Analisis Analisis Produk Kerajinan Lampu Hias Dari Batok Kelapa Pada Perajin Wak Jek Art (Wja) Di Medan Ditinjau Dari Bentuk. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 267. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13638.Mesra, M., Kartono, G., & Ibrahim, A. (2022). Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara Pada Toples Makanan Sebagai Sarana Revitalisasi. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 81. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33639.Mafaza, M. Z. (2022). Transisional: Pengaruh Gaya Modern pada Desain Tradisional yang Elegan. https://interiordesign.id/gaya-desain-transisional-sentuhan-pengaruh-modern-pada-desain-tradisional-yang-elegan/ (diakses tanggal 10 Mei 2023).Puni, K. D., Nurwidyaningrum, D., & Apriliansyah, C. T. (2020). Evaluasi Sistem Pencahayaan Pada Perpustakaan Nasional. Vitruvian Jurnal Arsitektur Bangunan Dan Lingkungan, 9(3), 157. https://doi.org/10.22441/vitruvian.2020.v9i3.005.Retno, H. (2021). Miris, Minat Baca di Indonesia Menurut UNESCO Hanya 0,001 Persen. https://portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-941922838/miris-minat-baca-di-indonesia-menurut-unesco-hanya-0001-persen (diakses tanggal 10 Mei 2023).Saputro, R. F. (2022). Menuju Perpustakaan Ideal Berdasarkan Undang-Undang Dan Peraturan. https://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=perpustakaan ideal (diakses tanggal 12 Mei 2023).Siregar, H. A., & Adi, R. (2021). Kajian Desain Interior Bernuansa Natural-Modern Studi Kasus Khana Spa, Surabaya. Jurnal Patra, 3(1), 53–58.Surachman, A. (2014). Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan ( SIPUS ) Terpadu versi 3 ( Tiga ) di Lingkungan Universitas Gadjah Mada. 3(January 2008).Tannuwijaya, R., Marizar, E. S., & Mutiara, M. W. (2020). Penerapan Tema “Oasis in Urbanism” pada Perancangan Interior Hotel Resort Novotel Palembang. Visual, 13(2). https://doi.org/10.24912/jurnal.v13i2.8023.