Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Menara Ilmu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM MENERAPKAN USAHATANI PADI ORGANIK (Oryza sativa L.) DI NAGARI SIMARASOK KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM Afifah Afifah; Murnita Murnita; Gusriati Gusriati
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JULI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2338

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik petani yang pernah menerapkan usahatani padi organik dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani dalam menerapkan usahatani padi organik di Nagari Simarasok Kecamatann Baso Kabupaten Agam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan kuesioner. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dan sampel diambil secara sensus sejumlah 32 orang. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS Versi 16. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden: umur responden yang paling banyak > 64 tahun yaitu 9 orang (28,12%), tingkat pendidikan terbanyak SD adalah 19 orang (59,38%), pengalaman usahatani non organik terbanyak > 10 tahun yaitu 21 orang (65,62%), pengalaman usahatani organik terbanyak 0-4 tahun sama dengan 27 orang (84,38%), tanggungan keluarga banyak ≤ 4 orang yakni 18 orang (56,25%), dan memiliki luas lahan terbanyak adalah 0,25-0,50 ha ialah 16 orang (50,00%). Umur, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman usahatani non organik, pengalaman usahatani organik, partisipasi, dan persepsi petani terhadap padi organik secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap minat petani dalam menerapkan usahatani padi organik dengan nilai (sig 0,000 < α = 0,05). Sedangkan yang berpengaruh signifikan secara parsial adalah tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman usahatani padi non organik, pengalaman usahatani padi organik, partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan, dan persepsi petani terhadap padi organik. Koefisien determinasi sebesar 0,702 (70,2%). Kata kunci: Karakteristik, petani, minat, persepsi, partisipasi
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Akibat Perbandingan Bokashi Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Top Soil Murnita Murnita; Meriati Meriati
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Vol 18 No. 02 JANUARI 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i2.4959

Abstract

AbstrakTandan Kosong Kelapa Sawit  (TKKS) bisa dipakai selaku bahan pembuatan bokahsi dan sebagai sumber media tanam buat bibit kelapa sawit, selain menggunakan top soil.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanam terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main-Nursery dari bokashi TKKS dengan top soil Ultisol. Rancangan yang digunakan merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4  perlakuan dan 6 ulangan, sehingga ada 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 polibag tanaman, sehingga ada 72 polibag tanaman. Semua tanaman di unit percobaan dijadikan sampel. Sebagai perlakuan media tanaman adalah A = Kontrol (Tanpa Bokashi TKKS), B = Top Soil : Bokashi TKKS (1 : 3), C = Top Soil : Bokashi TKKS (1 : 1), D = Top Soil : Bokashi TKKS (3 : 1), Data pengamatan dianalisis secara statistika dengan sidik ragam (uji F). Jika F –hitung > dari F –tabel 5%, dilanjutkan dengan uji Duncan ‘s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil percobaan menampilkan kalau aplikasi bokashi TKKS memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Sebaliknya pada parameter pertambahan jumlah pelepah, pertambahan diameter bonggol, bobot segar bagian atas, bobot kering bagian atas, bobot segar akar, dan bobot kering akar, tidak terdapat perbedaan yang nyata. Bibit yang mendapatkan perlakuan bokashi TKKS 1 : 3 (Perlakuan B) memperlihatkan pengaruh yang terbaik bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit di Main-Nursery.Kata Kunci:  pembibitan utama, media tanam, kompos, ultisol