Eka Mutya
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Instrumen National Early Warning Score (NEWS) untuk Menilai Pemilihan Unit Perawatan Eka Mutya
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v10i2.425

Abstract

Pentingnya penilaian deteksi dini yang cepat tepat dan akurat pada pasien gawat darurat mengharuskan unit gawat darurat memiliki alat yang dapat digunakan untuk memonitoring kondisi pasien secara berkala dan membantu pemilihan unit yang tepat untuk pasien. National early warning score (NEWS) dapat mendeteksi secara akurat tentang penurunan kondisi atau bahkan kematian yang terjadi pada pasien secara signifikan. National early warning score digunakan sebagai alat monitoring longitudinal pasien selama tinggal di unit gawat darurat, selain itu National early warning score juga dapat menilai ketepatan unit perawatan lebih lanjut. Hasil penelitian yang akan di terapkan di peroleh melalui 10 literatur yang di analisis kemudian salah satu literatur dijadikan acuan utama dalam penulisan. Hasil penelitian ini diterapkan pada 15 orang partisipan yang dipilih berdasarkan kriteria yang ada. Teknik pengumpulan data menggunakan ceklis National early warning score untuk mendeteksi dini saat terjadi penurunan kondisi pasien dengan menilai 7 parameter National early warning score, Observasi penilaian Penilaian National early warning score dilakukan 3 kali selama pasien di unit gawat darurat. National early warning score efektif dilakukan, dibuktikan dengan 15 orang partisipan yang dilakukan penilaian National early warning score dapat di pindahakan ke unit yang sesuai dengan kebutuhan partisipan dalam memperoleh perawatan. National early warning score dapat menjadi salah satu solusi untuk mengetahui kondisi pasien secara longitudinal, serta dapat menilai unit yang tepat untuk partisipan mendapat perawatan lebih lanjut.
PENGALAMAN PASIEN GANGGUAN JIWA KETIKA DIBERIKAN TERAPI GUIDED IMAGERY Selvya Hesti Andriyani; Arum Pratiwi; Eka Mutya
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.978 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v2i2.311

Abstract

Pemahaman terkait pengalaman pasien gangguan jiwa setelah diberikan terapi guided imagery merupakan hal penting karena guided imagery adalah salah satu terpai modalitas yang dianjurkan untuk digunakan dalam membantu mengubah perilaku pasien gangguan jiwa yang maladptif menajdi adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi terkait pengalaman pasien gangguan jiwa ketika guided imagery diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif dengan menggunakan metode narrative inquiry. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Surakarta selama 2 bulan. Total sampel berjumlah 16 pasien gangguan jiwa yang belum pernah mendapatkan terapi guided imagery dan sample diambil menggunakan teknik non-probability sampling. Data diambil menggunakan wawancara mendalam dan observasi tehadap responden. Analisis tematik adalah jenis analisis yang digunakan untuk menganalisa data tersebut. Hasil dari identifikasi tema ditemukan 2 tema utama berkaitan dengan pengalaman pasien gangguan jiwa ketika diberikan terapi guided imagery. Tema tersebut ialah resiko kekerasan terhadap orang lain dan yang kedua ialah perasaan nyaman. Kata kunci: Pengalaman, gangguan jiwa, guided imagery THE EXPERIENCE OF MENTAL ILLNESS PATIENT USING GUIDED IMAGERY RELAXATION ABSTRACTUnderstanding the experience of mental illness patient after being given guided imagery is important because guided imagery is one of suggested modality therapy that used to change the behavior of mental patients who had maladaptive behavior to be adaptive. This research aim is to explore information related to experiences of mental patients when relaxation guide imagery is performed. The study was a qualitative method with narrative inquiry method. The researcher conducted the study at Surakarta mental hospital for two months. The samples were16 mental illness patient who has never received guided imagery therapy before and was taken by non-probability sampling. The data were taken by in-depth interview and observation toward the respondent. Thematic analysis was used to analyze the data. The results of the theme identification found two main themes related to the experience of patients with mental disorders when given guided imagery therapy. Those themes are Risk for other-directed Violence and Feeling Convenience. Keywords: Experience, mental illness, guided imagery