Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efisiensi Manajemen Modal Kerja Sebelum dan Sesudah Peristiwa Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Dayana Florencia; Bonifatius Junianto Wibowo
JEMAP Vol 1, No 2: Oktober 2018
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.635 KB) | DOI: 10.24167/jemap.v1i2.1780

Abstract

This research was conducted to determine the efficiency of working capital management carried out by companies that do stock splits. The samples used in this research  are 11 firms that did stock splits in 2013. Indicators of efficiency are performance index, utilization index and efficiency index. Whereas, paired t test  was used to determine the difference in the efficiency of working capital management between before and after the stock split both from the Performance Index, Utilization Index, and Efficiency Index. The results of this study indicate that the company is efficient both before and after the stock split, and there is no difference in the efficiency of working capital management between before and after the stock split. It  means  that all companies which did stock splits are still able to manage their working capital optimally to create sales. In the future, firms should be able to increase sales more than before so that the efficiency of working capital management becomes higher. Besides, Investors should also invest their money in the company, which has high working capital management efficiency. The reason is that firms with high working capital management efficiency usually generate large profits. For further research, it is better to use a long period of years so that the differences can be known with certainty.
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover dan Return on Equity Terhadap Price Earning Ratio Thio Kori Karunia Odelia; Bonifatius Junianto Wibowo
JEMAP Vol 2, No 2: Oktober 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.011 KB) | DOI: 10.24167/jemap.v2i2.2390

Abstract

This research was conducted to examine the effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover and Return on Equity on Price Earning Ratio at the automotive industries in Indonesia.  The samples of this research were 12 automotive industry companies which go public.  The data of  this research   was secondary data, which obtained from financial statement of 12 automotive industry companies.  Those data was collected from www.idx.co.id.  Then, The data was analysed by multiple linear regression techniques with the t test. The result shows that the Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover and Return on Equity variables have no effect on Price Earning Ratio.  It means that Price Earning Ratio is not determined by Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Inventory Turnover and Return on Equity, but by other factors such as business costs, economic and monetary conditions.
STRATEGI PENGELOLAAN KEUANGAN IMK SEKTOR MAKANAN BERBASIS KETELA Bonifatius Junianto Wibowo; Ignatius Supriyanto; Widuri Kurniasari
Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol 14, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jreb.v14i1.3201

Abstract

The cassava-based food business in Kendal Regency has the potential to develop, especially in the villages of Limbangan, Patehan and Kalibareng. This study aims to reveal the financial strategy in business management which is one of the determinants of business success. The data required is primary data related to internal and external factors that determine business financial management. The data were obtained through in-depth interviews with 10 IMK actors. The data were analyzed using descriptive techniques and SWOT analysis. The findings show that the strength of internal factors is in the form of selling prices according to market prices and business transactions through savings accounts. While the weaknesses include simple financial administration, insufficient capital, inaccurate production cost calculations, no financial planning, fully cash payment terms, and no separation of business finances from households. Meanwhile, opportunities from external factors are in the form of marketing certainty and financial support from the community. Threats include business competition and volatile cassava prices. This study recommends a financial management strategy for IMK actors in the cassava-based processed food sector .The strategy is a combination of Aggressive, Turnaround, Diversification and defensive strategies.Usaha makanan berbasis ketela di Kabupaten Kendal cukup berpotensi untuk berkembang, terutama di desa Limbangan, Patehan dan Kalibareng.  Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap strategi keuangan dalam pengelolaan usaha yang menjadi salah satu penentu kesuksesan usaha.Sampel Penelitian adalah 10 pelaku IMK sektor makanan olahan berbasis ketela di desa Limbangan, Patehan dan Kalibareng.  Data yang diperlukan berupa data primer terkait dengan faktor internal maupun faktor eksternal yang menentukkan pengelolaan keuangan usaha.  Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap 10 pelaku IMK.Data dianalisis  menggunakan tehnik deskriptif dan analisa SWOT. Hasil temuan menunjukkan bahwa kekuatan dari faktor internal berupa harga jual sesuai harga pasar dan transaksi usaha melalui rekening tabungan. Sedangkan kelemahannya antara lain administrasi keuangan yang masih sederhana, modal belum memadai, perhitungan biaya produksi belum tepat, belum ada perencanaan keuangan, syarat pembayaran yang sepenuhnya tunai, dan belum ada pemisahan keuangan usaha dengan rumah tangga.  Sementara, kesempatan dari faktor eksternal berupa kepastian pemasaran maupun adanya dukungan keuangan dari masyarakat. Ancamannya antara lain adanya persaingan usaha serta harga ketela yang masih fluktuatif. Penelitian ini merekomendasikan strategi pengelolaan keuangan bagi pelaku IMK sektor makanan olahan berbasis ketela.Strategi tersebut merupakan kombinasi strategi Agresif, Turnaround, Diversifikasi dan defensif
Pengelolaan Usaha Pedagang Kaki Lima (PKL) Berbasis Ramah Lingkungan Di Kampung Pelangi Kota Semarang B. Junianto Wibowo; Veronica Kusdiartini; Dyah Titisari Anugraheni
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 4, No 2: Maret 2022
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v4i2.4564

Abstract

Keberadaan PKL sangat penting untuk menumbuhkan ekonomi kreatif. Mereka menjual semua jenis komoditas dengan harga yang rasional. Meski demikian, dalam menjalankan usahanya, para PKL juga diminta untuk menjaga agar usahanya tetap hijau. Penelitian ini merupakan penelitian PKL berbasis green business di Kampung Pelangi Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 PKL dan 30 konsumen di Kampung Pelangi. Penelitian ini merupakan penelitian sensus karena semua populasi adalah responden. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari pedagang kaki lima dan konsumen. Data dari PKL terdiri dari faktor produksi, manajemen operasional dan produk makanan. Sedangkan data dari konsumen adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan produk makanan. Data tersebut diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada pedagang kaki lima dan konsumen. Wawancara dan observasi dilakukan untuk melengkapi jawaban kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKL di Kampung pelangi telah menggunakan faktor produksi yang ramah lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan pembelian bahan baku dari pemasok tetap. Selain itu, mereka selalu membelinya dengan merek tertentu. Energi yang digunakan terdiri dari gas dan arang yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Kondisi tersebut diikuti dengan penggunaan tenaga kerja yang terampil dan peralatan yang efektif. Hal ini tentu saja mempengaruhi proses produksi seperti bahan baku yang efisien dan sisa bahan baku yang sedikit. Kondisi tersebut membuat produk pangan selalu segar dan sehat sehingga aman untuk dikonsumsi. Namun demikian, ada beberapa sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap. Rekomendasinya, sampah makanan harus dikelola dengan baik seperti menyiapkan tempat sampah plastik yang mudah dijangkau. Selain itu, limbah cair harus ditampung untuk dijadikan pupuk