Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekonomi, Manajemen Akuntansi dan Perpajakan (Jemap)

Analisis Tingkat Literasi Digital Dan Penerapan E-Commerce Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Semarang Yohanes Wisnu Djati Sasmito; Bayu Prestianto
JEMAP Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jemap.v4i1.3148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi digital dan penerapan e-commerce pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang. Pendekatan untuk menilai tingkat literasi didasarkan sembilan elemen literasi digital yang dikemukkan oleh Steve Wheeler (2012) dalam tulisannya yang berjudul Digital Literacies For Engagement In Emerging Online Cultures, yaitu social networking, transliteracy, maintaining privacy, managing identity, creating content, organising and sharing content, reusing/repurposing content, filtering and selecting content, serta self broadcasting. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pelaku UMKM di kota Semarang. Hasil pengumpulan data diperoleh 29 reponden yang valid. Hasil analysis menunjukkan rata-rata skor secara agregat tingkat literasi digital dari pengusaha Mikro dan Kecil (UMK) sebesar 79,81%. Hasil ini belum bisa memberikan judgement tentang tinggi atau rendahnya score tersebut, tetapi melihat fenomena tentang pemahaman terhadap teknologi ini, maka rata-rata skor ini telah cukup bagi usaha mikro untuk memulai mengadopsi dan mengadaptasi bisnis secara online. Kemampuan yang paling menonjol dari responden berkaitan dengan 9 komponen- literasi digital adalah pada pemahaman dan penggunaan media sosial. Hal ini lebih disebabkan oleh kesederhanaan dalam mengoperasikan aplikasi-aplikasi media social.  Sedangkan yang berkaitan dengan pengembangan konten dan managing digital identity masih relatif kurang. Hal ini dikarenakan pengembangan konten tidak hanya terkait dengan penguasaan opersional teknologi semata tetapi juga daya imaginasi dan kreativitas personalnya menjadi bagian yang sangat penting. Dari 29 usaha mikro yang terjaring sebagai responden, seluruhnya telah menggunakan media sosial sebagai bagian dari pengelolaan bisnisnya, sedangkan pemanfaatan world wide web masih dirasa perlu ditingkatkan, terbukti hanya 4 dari 29 responden yang telah memiliki world wide web (website).