Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : BASIC : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar

Penafsiran Ayat Arrijalu Qowwamuna ‘Alannisa dalam Penerapan Kepemimpinan Transformasional Menurut Ibnu Katsir Nasihin Arjadisastra; Arif Rohman Hakim
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 5 No. 2 (2021): Basic : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/basic.v5i2.199

Abstract

Islam memiliki ketentuan dan ukuran tertentu tentang karakter kepemimpinan yang baik, adil dan bijaksana. Semua itu tercermin pada gaya kepemimpinan Rosululloh SAW yang diakui dunia sebagai pemimpin terbesar sepanjang sejarah umat manusia, akan tetapi menghadapi era globalisasi sekarang ini tidak mudah menjadi pemimpin yang ideal. jadi kepemimpinan yang penuh keteladanan sekarang sudah menjadi masalah penting yang nyaris hilang dari umat sekarang ini. Keringnya nilai-nilai kepemimpinan membuat hidup dalam krisis yang membuat kehilangan tujuan, kehilangan langkah-langkah pasti dalam kehidupan dan kehilangan logika sehat untuk maju kedepan. Sesungguhnya masalah kepemimpinan adalah masalah umat, maka wajib bagi seluruh umat untuk bangkit untuk menyelesaikan masalah ini, kebangkitan umat kedepan, sejak kini dan selanjutnya, sangat dipengaruhi oleh kualitas pemimpin yang sekarang ada. Wajib hukumnya ketika suatu hal terhenti dalam kebuntuan, atau kehilangan arah tujuan untuk kembali kepada Al Qur’an dan Hadits, agama sudah mengatur pentingnya kepemimpinan yang mampu merombak pemikiran, sistem dan Budaya Organisasi atau Pemimpin yang mampu memberikan motivasi dan harapan atau kepemimpinan Transformasional dalam surat An Nisaa ayat 34, sebagaimana kami telah lakukan penelitian akan kandungan ayat tersebut berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir dan Mufassir lainnya dengan metode studi pustaka. Dan ditambah dari Sumber-sumber keterangan yang kami ambil dari buku-buku karangan para Cendekiawan Muslim dalam dan Luar Negeri. Dan dihasilkan bahwasanya pemimpin itu mutlak adanya dan dipegang oleh seorang laki-laki dengan berbagai keistimewaannya, khususnya Kepemimpinan dalam kehidupan berumah tangga, adapun dalam kehidupan selain itu sebagian Mufassir sedikit membuka ruang untuk wanita berkiprah di dalamnya.