Pencemaran udara yang terjadi pada kawasan padat aktivitas seperti perkotaan umumnya disebabkan oleh kegiatan industri, moda transportasi kendaraan bermotor, asap limbah, dan limbah rumah tangga. Hubungan antara aktivitas tertentu juga dapat mempengaruhi tingkat pencemaran udara seperti pergerakan manusia dari suatu tempat ke tempat lain yang memanfaatkan moda transportasi seperti kendaraan bermotor. Menurut Shaheen (2007), sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang paling utama. Penggunaan kendaraan bermotor pada kehidupan modern ini banyak membantu pergerakan manusia. Di sisi lain, penggunaan kendaraan bermotor berperan dalam pelepasan emisi ke lingkungan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, dimana banyak terdapat aktivitas penduduk seperti perdagangan jasa, pendidikan, dan beberapa sektor pemerintahan. Pada kawasan pendidikan yang cukup dominan penggunaan lahannya berkontribusi terhadap pencemaran udara karena terdapat pergerakan manusia dari dan ke kawasan pendidikan menggunakan kendaraan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi daya serap emisi karbon di Kecamatan Tembalang menggunakan analisis dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang dilakukan adalah dengan menghitung potensi serap emisi karbon, emisi karbon wilayah, dan daya serap emisi karbon. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perencana maupun pemerintah (stakeholder) dalam menyusun kebijakan penataan ruang wilayah.