Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Arsitekta

Interaksi Arsitek dan Teknik Sipil Dalam Perencanaan Pulau Reklamasi, Studi Kasus Centrepoint of Indonesia, Makassar Adecar Nugroho; Wenny Sihombing; Anggita Krisnandini
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 2 No. 02 (2020): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.037 KB) | DOI: 10.47970/arsitekta.v2i02.198

Abstract

Perencanaan desain arsitektur selalu berjalan secara simultan dan saling mendukung dengan teknik sipil. Dalamproses konstruksi, pendekatan integrated design dilakukan dengan menerapkan teknik design loops. Teknik inidigunakan sebagai alternatif alur desain yang linear di mana proses interaksi dari beberapa disiplin akan sangatminim. Namun pada kenyataannya untuk mengidentifikasi permasalahan dalam proyek dari sisi sipil danarsitektur serta solusi yang dapat diterapkan dibutuhkan interaksi yang sangat terintegrasi. Konsep integrateddesign menjadi acuan dalam proses perencanaan layout dari Centrepoint of Indonesia di Kota Makassar. Areaini berlokasi di pesirir laut sehingga didominasi oleh area waterfront. Hasil studi geografis di sekitar tapakmenunjukan adanya beberapa karakteristik lahan yang perlu diberikan perlakuan khusus terkait manajemen airdan teknik kelautan. Berdasarkan proses design loop ini, dilakukan perubahan layout yang menjadi keluaranpertama dari perencanaan zoning arsitektur, di mana hasil pemodelan gelombang menunjukan adanyagelombang ekstim yang datang dari sisi barat sehingga membutuhkan proteksi yang lebih tinggi dari sisi tersebut.Perubahan ini tidak langsung menggugurkan nilai perencanaan yang di usung oleh pihak arsitek namun malahmempertajamnya tanpa mengesampingkan faktor keamanan yang diusung pihak perencana teknik sipil. Sebagaicontoh lain, hasil pemodelan hidrodinamika mengindikasikan bahwa dibutuhkan kanal di antara pulau untukmeningkatkan kualitas air di sekitar pulau pulau reklamasi, adanya kanal-kanal di area site, menimbulkan suatukonsep arsitektur yaitu waterfront design dengan elemen utama lansekap yaitu promenade. Konsep desainlansekap tersebut menciptakan elemen estetika yang dapat meningkatkan added-value bagi properti di area ini.
Desain Berkelanjutan Pada Pemenuhan Kebutuhan Air (Studi Kasus Daerah Industri DAS Cileungsi) Wenny Hamilton Sihombing; Anggita Krisnandini; Paramastri Rahmi Syafina; Adecar Nugroho; Nurisa .; Titia Yudha Sarah Puspita
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 4 No. 01 (2022): Arsitekta : Jurnal Arsitektur Kota dan Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v4i01.311

Abstract

Pemenuhan akan kebutuhan air bersih menjadi hal yang esensial dalam kehidipan sehari hari. Adapun jumlah kebutuhan air berdeda beda untuk setiap sektornya. Sektor industri menjadi sektor yang cukup menarik dalam pembahasan pemenuhan kebutuhan air ini dimana sektor industri menjadi sektor penggerak roda perekonomian negara yang cukup besar sehingga memiliki tingkat kepentingan yang cukup tinggi. Di saat yang bersamaan dengan tingginya kebutuhan air sektor industri, dampaknya terhadap sekitar (masyarakat dan lingkungan) juga relatif signifikan di mana hal ini memberikan tantangan sendiri bagi pihak perencana. Di cetuskan pada 1987 prinsip desain yang berkelanjutan memberikan arahan nyata bagi perencana untuk dapat memberikan solusi dengan dampak samping seminimal mungkin dengan nilai manfaat yang setinggi tingginya. Studi kasus Daerah Industri pada DAS Cileungsi memberikan daya tarik khusus di karenakan jenis industri yang cukup besar dengan kepentingan sektor sektor lain di dalam DAS tersebut, menjadikan kasus ini sangat relevan untuk pembahasan perencanaan yang berkelanjutan.