Rani Fitriani
Akademi Kebidanan An Nur Husada Walisongo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Terapi Brain Gym terhadap Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Plus Wahidiyah Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Lailaturohmah Lailaturohmah; Rani Fitriani; Neta Ayu Andera
Jurnal Bidan Komunitas Vol 4, No 3 (2021): Edisi September
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v4i3.5002

Abstract

Latar Belakang :Senam otak dapat membuat segala macam pelajaran menjadi mudah sehingga mampu meningkatkan kemampuan belajar anak karena senam otak ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan sehingga potensi kedua belahan otak akan seimbang. Dengan adanya senam otak maka anak akan melakukan gerakan-gerakan yang mampu mendorong sistem kerja tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan motorik kasar pada anak. Brain gym dipelopori oleh Paul Dennison dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan belajar.Tujuan:Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi brain gym terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 4 - 5 tahun di TK PLUS Wahidiyah. Metode:Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan one group pretest-postest. Populasi dalam peneliti ini sebanyak 30 responden usia4-5 tahun dengan penentuan sampel penelitian menggunakan total sampling. Analisis data digunakan uji paired t test dan digunakan aplikasi SPSS.Hasil :Dari hasil pengamatan sebelum diberikan (brain gym) sebagian besar 19(63,3%) responden memiliki kemampuan sistem motorik kasar kurang terhadap anak usia 4-5 tahun dan setelah diberi (brain gym) hampir seluruhnya 25(83,3%) responden memiliki kemampuan motorik kasar baik pada anak umur 4-5 tahun.Hasil uji paired t test didapatkan p value= (0,000) pemberian terapi brain gym terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 4 – 5 tahun di TK PLUS Wahidiyah.Kesimpulan : Brain gym sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
MENJAGA KESEHATAN SANTRI: UPAYA PHBS SEBAGAI PENCEGAHAN DIARE DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN Rani Fitriani; Eva Mesi Setiana
Jurnal LENTERA Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal LENTERA
Publisher : Stikes Yarsi Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57267/lentera.v4i1.323

Abstract

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) plays a crucial role at Pondok Pesantren Walisongo Kotabumi, with a focus on preventing the risk of diarrhea. The community service project aims to enhance awareness and implementation of PHBS among 30 students aged 6-7 years. Involving evaluation instruments such as structured questions, interviews, and participatory observations, the activity took place on October 7, 2023. The material includes PHBS techniques, smart decision-making, and responsible PHBS implementation. Evaluation indicates a significant increase in students' knowledge (100%) regarding "PHBS Efforts as Diarrhea Prevention in the Pondok Pesantren Environment." Positive participant responses reflect satisfaction with the material, and action evaluation shows a positive impact of the program on the implementation of PHBS among students, contributing positively to the well-being and stability of the pesantren environment