<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kebijakan perpajakan negara-negara secara global terkait upaya mitigasi dampak pandemi COVID-19. Populasi dalam penelitian ini adalah negara-negara di seluruh dunia dengan menggunakan teknik purposive sampling dihasilkan sampel sebanyak 121 negara. Penelitian ini mendeskripsikan secara kualitatif tentang kebijakan pajak secara global berdasarkan data sekunder berupa tax policy measure yang diterbitkan oleh OECD. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pajak yang diterapkan pada masa pandemi antara lain kebijakan penangguhan pembayaran pajak, penanggguhan pelaporan pajak, mempercepat pengembalian pajak, keringanan pajak, pembayaran pajak yang lebih fleksibel, dan meningkatkan kompensasi kerugian. Penangguhan pembayaran dan pelaporan pajak dilakukan dengan memperpanjang batas pelaporan dan pembayaran diluar tanggal normal. Pengembalian pajak diberikan kepada wajib pajak atas dana pajak yang telah dibayarkan berdasarkan ketentuan yang diterapkan oleh setiap negara dan keringanan pajak diberikan dengan tujuan untuk mengurangi beban pembayaran pajak. Pembayaran pajak yang lebih fleksibel dilakukan untuk mempermudah sistem pembayaran pajak selama pandemi dan kompensasi kerugian ditingkatkan untuk membantu perusahaan yang menghadapi risiko likuiditas dan solvabilitas. Kebijakan pajak yang diterapkan secara umum difokuskan pada jenis pajak CIT, PIT, VAT, pajak konsumsi, dan pajak properti. Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam menambah literatur bagi masyarakat agar masyarakat mengetahui upaya pemerintah terkait kebijakan pajak selama pandemi COVID-19. Keywords: perpajakan, kebijakan pajak, COVID-19]]>
