Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS MODEL ALTMAN, TAFFLER, DAN ZMIJEWSKI DALAM MEMPREDIKSI PERUSAHAAN YANG DELISTING SECARA PAKSA KARENA KEGAGALAN KEUANGAN DARI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Meilinda Dwi Anugrah; Meilinda Dwi Anugrah
TECHNOBIZ : International Journal of Business Vol 2, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/tb.v2i1.283

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan apakah model analisis kebangkrutan Altman (1983), Taffler (1983), dan Zmijewski (1984) mampu memprediksi perusahaan yang delisting secara paksa karena kegagalan keuangan dari Bursa Efek Indonesia serta menganalisis tingkat akurasi ketiga model tersebut. Prediksi kebangkrutan dibutuhkan sebagai model untuk mencegah terjadinya kebangkrutan perusahaan yang dapat diantisipasi sejak dini.Sampel penelitian adalah seluruh perusahaan yang dihapuskan pencatatannya secara paksa (delisting) karena kegagalan keuangan. Jumlah sampel yang mengalami delisting secara paksa karena kegagalan keuangan adalah 6 perusahaan. Sampel ini kemudian dibandingkan dengan 6 perusahaan yang masih tercatatat (listing) di bursa dalam industri yang sama dan memiliki nilai yang mendekati sama. Kemudian dibandingkan juga dengan 116 perusahaan listing yang berada dalam industri yang sama. Data yang digunakan adalah laporan keuangan selama tiga tahun sebelum perusahaan mengalami delisting. Penelitian ini dilakukan pada periode 2010 hingga 2014.Berdasarkan hasil uji chi-square masing-masing model prediksi, model Altman (1983) dan Taffler (1983) menunjukkan hasil yang signifikan untuk memprediksi perusahaan yang delisting secara paksa karena kegagalan keuangan selama tiga tahun berturut-turut. Sementara model Zmijewski (1984) memiliki kemampuan yang rendah dalam memprediksi perusahaan yang mengalami delisting secara paksa karena kegagalan keuangan di bursa selama tiga tahun sebelum perusahaan mengalami delisting.