Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : SMARTek

ANALISA SUHU NYALA ADIABATIK DARI BERBAGAI JENIS BATU BARA Patabang, Daud
SMARTek Vol 7, No 2 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.76 KB)

Abstract

Tujuan pengkajian ini untuk mendapatkan besaran suhu nyala adiabatik untuk setiap jenis batubara dunia yang dibagi atas 4 kelas yaitu batubara antracite, batubara bituminous, batubara subituminous dan batubara lignite. Disamping besaran suhu nyala adiabatik juga dikaji hubungannnya dengan kandungan konstituen dari setiap batubara tersebut di atas.Metode pengkajian dilakukan dengan menghitung suhu nyala adiabatik berdasarkan kandungan konstituen yaitu kandungan carbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen.Hasil yang dicapai adalah suhu nyala adiabatik masing-masing batubara yaitu batubara antracite 1913 0C, batubara bituminous 1892 0C, batubara subitumionous 1988 0C dan batubara lignite 2026 0C.
ANALISIS KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN UNTUK MEMBAKAR BERBAGAI JEN IS BATU BARA Patabang, Daud
SMARTek Vol 7, No 4 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.413 KB)

Abstract

Kajian ilmiah ini ditujukan untuk mengetahui kebutuhan udara pembakaran untuk berbagai jenisbatubara yaitu batubara antracite, batubara bituminous, batubara subbituminous, danbatubara lignite, serta hubungan antara kandungan unsur kimia di dalam batubara dengankebutuhan udara pembakaran.Hasil dari analisis ini adalah kebutuhan udara pembakaran untuk masing-masing batubara yaitu:batubara antracite 10,4233 lb udara/lb batubara , batubara bituminous 12,819 lb udara/lbbatubara , batubara subbituminous 9,0977 lb udara/lb batubara dan 6,423 lb udara/lb batubara, disamping itu juga ditemukan tren kenaikan kebutuhan udara pembakaran akibatmeningkatnya kandungan carbon didalam batubara dan sebaliknya kebutuhan udarapembakaran menurun akibat kenaikan kandungan oksigen di dalam batubara.
Relasi Antara Debit dengan Kenaikan Head di Dalam Reservoar Ganda Patabang, Daud; Seleng, Kristian
SMARTek Vol 6, No 4 (2008)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.318 KB)

Abstract

Penggunaan reservoir ganda biasanya dijumpai pada instalasi air demin untuk feed water kebutuhan ketel uap juga untuk sediaan air bersih pada hotel. Manfaatnya dapat mengontrol peningkatan tekanan dalam reservoir. Pokok permasalahan yang ditinjau adalah bagaimanakah hubungan antara laju kenaikan head di dalam reservoir ganda terhadap waktu pengisian reservoir . Metode penyelesaian permasalahan ini diselesaikan dengan transformasi Laplace. Hasil kajian ini diperoleh laju kenaikan head dalam reservoir ganda memiliki trend kenaikan eksponensial dari detik ke nol sampai disekitar detik ke dua dan sesudah detik ke dua kenaikan head menjadi konstan, laju kenaikan ini mengikuti persamaan .
Studi Potensi Energi Angin di Kota Palu Untuk Membangkitkan Energi Listrik Sam, Alimuddin; Patabang, Daud
SMARTek Vol 3, No 1 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.82 KB)

Abstract

Dalam usaha  diversifikasi  energi maka salah satu energi terbarukan  yang perlu dikembangkan  adalah energi angin . Energi angin adalah  energi terbarukan  yang tidak polutiv dan tersedia sepanjang masa . Di kota Palu  energi ini potensial untuk dikaji  dan dikembangkan  untuk dikonversi kebentuk energi lain seperti energi listrik. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui berapa besar  potensi energi angin yang dapat membangkitkan  tenaga listrik yang ada di Kota Palu . Hasil yang didapatkan  bahwa kecepatan angin efektif  untuk dapat memutar  sudu sudu kincir angin adalah  3 sampai  9,5 m/detik  dan didapat kan  pada pukul 11.30 sampai pukul  15.00. Selanjutnya energi angin  pada kondisi tersebut adalah antara  87 sampai 2.572kwh /m2 dan energi listrik  pada kondisi tersebut  adalah  3,9  sampai 117 watt / m2 . Jika  digunakan kincir angin  dengan  diameter  5 m maka didapatkan energi  listrik  76,5 sampai 2.297 watt dan bila kincir angin diameter 7m maka didapatkan  energi listrik 150 watt sampai 4.500 watt.