Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING Agung Budiyanto; Dedeh Hamdiah
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v4i2.21075

Abstract

Stunting atau balita kerdil merupakan balita masalah gizi yang kronis, dan memiliki tinggi badan dan panjang badan menurut umur balita pada rumusan yang telah di tetapkan berdasarkan pada WHO – MGRS (Multicentre Growth Refrence Study) pada tahun 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dengan Kejadian Stunting Di Desa Bakung Wilayah Kerja Puskesmas Cikande Tahun 2021 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian adalah Quasi eksperiment dengan pre test dan post test with control group design sejumlah 72 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden dan cara pengambillannya menggunakan kuisioner.Uji statistik yang di gunakan yaitu uji Chi-Squere. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan stunting dengan kejadian stunting dengan hasil p value = ≤ 0,05, artinya terdapat hubungan antara pengetahuan stunting dengan kejadian stunting. Peneliti menyarankan kepada pihak Puskesmas Cikande khususnya program KIA agar meningkatkan upaya pendidikan kesehatan pada masyarakat Bakung.Kata Kunci: Pengetahuan Stunting, Kejadian Stunting
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA DIATAS 6 BULAN DIPUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG ernawati umar; Dedeh Hamdiah
Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2021)
Publisher : Jawara : Jurnal Ilmiah Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jik.v2i3.17721

Abstract

Makanan pendamping ASI (MPASI) pada 6 bulan pertama diberikan haruslah tetap dengan konsitensi yang encer dan tetap mudah dicerna, makanan yang dibuat tetap dalam keadaan rasa yang seseungguhnya agar dengan perlahan balita mengetahui rasa asli dari makanan yang dikonsumsinya, adanya tambahan rasa yang diberikan pada makanan MPASI terkadang mempunyai reaksi yang tidak baik dan menimbulkan alergi, garam yang ditambahkan pada makanan pendamping ASI cenderung dengan reaksi yang sedikit atau jika diberikan dengan frekuensi yang tinggi dapat berakibat kerusakan pada ginjal, sedangkan jika gula diberikan pada makanan tersebut akan berdampak balita hanya ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan dengan demikin gigi bayi akan mudah rusak hal tersebut tentu dipengaruhi oleh balita belum mampu untuk menyikat gigi setelah mengkonumsi makanan yang manis. Tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada bayi usia diatas 6 bulan dipuskesmas Singandaru Kota Serang Tahun 2018. Metode  penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif, dan memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmodjo, 2008). Hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa pada umumnya ibu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai makanan pendamping ASI pada balita usia 6 bulan ke atas dengan persentase sebesar 52,38%, hal tersebut menunjukan bahwa ibu telah berupaya dalam mengetahui makanan pendamping ASI baik dari waktu, bahan serta jenis makanan dalam pemberian makanan pendamping ASI tersebut, namun masih perlu dilakukan upaya agar ibu dapat memiliki pengetahun yang baik tentang makanan pendamping ASI, hal tersebut tentu di latar belakangi oleh peran ibu yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga anak dapat tumbuh secara optimal salah satunya adalah dengan pemberian makanan pendamping ASI secara tepat. Pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI diPuskesmas Singandaru Kota serang yang pada umumnya memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan persentase sebesar 52,38% hal tersebut dipengaruhi oleh  pendidikan, usai serta paritas sedangkan variabel yang tidak berhungan dengan pengetahuan ibu dalam penelitian adalah dengan status pekerjaan ibu.