Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Koordinasi Setting Relai Jarak Pada Transmisi 150 kV PLTU 2 SULUT 2 x 25 MW Nopransi Semuel; Hans Tumaliang; Lily Patras; Marthinus Pakiding
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.615

Abstract

Saat ini daerah Sulawesi Utara berkembang dengancepat. Perkembangan ini harus diiringi dengan penambahandaya listrik yang ada pada sistem Minahasa. Oleh karena itudibangun beberapa pusat pembangkit tenaga listrik salahsatunya adalah PLTU 2 SULUT dengan kapasitas 2 x 25 MW.Agar supplai daya dari PLTU 2 SULUT tetap stabil, maka salahsatu yang harus diperhatikan adalah proteksi pada salurantransmisi. Saluran transmisi yang terhubung dengan PembangkitListrik Tenaga Uap (PLTU) 2 SULUT adalah Gardu Induk (GI)Lopana, kemudian dari Lopana terdapat beberapa cabang yaituGI Kawangkoan dan Gas Insulated Substation (GIS) Teling.Proteksi utama pada saluran transmisi adalah relaijarak. Agar tidak terjadi tumpang tindih (Overlapping) antarazona proteksi maka setting relai jarak perlu dikoordinasikandengan zona proteksi relai jarak yang lain. Zona 1 relai jarakpada PLTU adalah saluran transmisi antara GI PLTU dan GILopana, Zona 2 adalah saluran transmisi antara GI Lopana danGI Kawangkoaan, dan Zona 3 adalah GI Kawangkoan dan GIPembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong I &II. Sedangkan untuk GIS Teling Zona 1 adalah antara GISTeling dengan GI Lopana, Zona 2 adalah antara GI Lopana danGI PLTU.Dari hasil perhitungan setting relai jarak pada PLTUadalah sebagai berikut : Zona 1 = 2.984 Ð 79.3030 (Ohm), Zona2= 4.4220 Ð 79.30 (Ohm), Zona 3 = 8.041 Ð 74.302 (Ohm). untukzona 1 dan zona 2 sesuai dengan kondisi lapangan, sedangkanuntuk zona 3 tidak sama tapi perbedaannya hasil kecil.Sedangkan untuk GIS Teling diperoleh nilai setting sebagaiberikut : Zona = 7.209 Ð 74.621 (Ohm), Zona 2 = 9.562Ð 75.7740(Ohm) dan Zona 3 = 10.739 Ð 76.1620 (Ohm).
Analisis Perbaikan Jatuh Tegangan pada Penyulang Distribusi Primer 20 kV: Analysis Of Voltage Drop Repair On Primary Distribution Feeders 20 kV Simarmata, Lewi; Mangindaan , Glanny; Patras, Lily
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v13i01.50335

Abstract

Abstract — Biak District is currently experiencing a period of development of long-term infrastructure development which includes the construction of tourism, industry, manufacturing, to the construction of national housing spread across Biak Regency. So that the forecasting of large electrical loads in the next ten years in 2033 will rise to 23.21%, so that the value of the voltage drop in 2033 precisely at the Karbos feeder reaches 25.85% with the received voltage at the end of the line reaches 6,299 kV. As for karmar feeders, the voltage drop value in 2033 can reach 11.9% with the receiving voltage at the end of the line reaching 14,087 kV. It is necessary to make improvements with the addition of power capacitors on the main line of the line so that the voltage profile in 2033 can be in accordance with the permitted PLN standards. The capacitor that needs to be added to the carbos feeder is 500 kVAR and the karmar feeder capacitor is added by 150 kVAR. After the addition of Power Capacitors, The Voltage value received at the end of the line becomes 19.31 KV at Karbos feeders and 19.25 kV at Karmar feeders, so that the voltage profile at Karbos and Karmar feeders in 2033 is in accordance with the permissible PLN standards. Key words — Forecasting Load; Power Capacitors; Voltage Drop] Voltage Profile   Abstrak — Kabupaten Biak saat ini sedang mengalami masa pengembangan pembangunan insfrastruktur jangka panjang yang meliputi pembangunan parawisata, industri, pabrikan, hingga pembangunan perumahan nasional yang tersebar di Kabupaten Biak. Sehingga perkiraan besar beban listrik dalam sepuluh tahun ke depan yaitu pada tahun 2033 akan naik mencapai 23.21%, sehingga besar nilai jatuh tegangan pada tahun 2033 tepatnya di penyulang Karbos mencapai 25.85% dengan tegangan terima pada ujung saluran mencapai 6.299 kV. Sedangkan untuk penyulang Karmar nilai jatuh tegangan pada tahun 2033 dapat mencapai 11.9% dengan tegangan terima pada ujung saluran mencapai 14.087 kV. Maka perlu dilakukan perbaikan dengan penambahan kapasitor daya pada jalur utama saluran agar profil tegangan pada tahun 2033 dapat sesuai dengan standar PLN yang dizinkan. Kapasitor yang yang perlu ditambahkan pada penyulang Karbos sebesar 500 kVAR dan pada penyulang Karmar kapasitor yang ditambahkan sebesar 150 kVAR. Setelah penambahan kapasitor daya didapatkan nilai tegangan yang diterima pada ujung saluran menjadi 19.31 kV pada penyulang Karbos dan 19.25 kV pada penyulang Karmar, sehingga profil tegangan pada penyulang Karbos dan Karmar pada tahun 2033 telah sesuai dengan standar PLN yang diizinkan. Kata kunci — Jatuh Tegangan; Kapasitor Daya; Perkiraan Beban; Profil Tegangan
Analisa Umur Kerja Generator: Analysis Lifetime of Generator Based On It’s Calculate Insulation Wawoh, Devi; Mangindaan, Glanny; Patras, Lily
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v13i01.51234

Abstract

Abstract — Synchronous generators are one of the components that play an important role in power generation. If there is a failure in the generator, the operation stops and will result in the cessation of business and considerable losses. The main cause of failure in generators lies in the stator winding, especially in its insulation condition. Based on the factors that cause the quality of generator insulation to decrease, it will automatically affect the workability or life of the generator. The purpose of this study is to evaluate the performance of the generator during its working life and to analyze the condition of the generator based on insulation resistance testing and delta tangent testing. From the tests that have been carried out, the results of the insulation resistance test are obtained with a resistance value of more than 1 MΩ. So it can be stated that the insulation condition is still good because it has a resistance value of more than 1 MΩ. As for the tan delta test carried out on each phase (U,V,W) from the tests results it can be concluded that the condition is in good condition because the smaller the tangent delta value, the better the generator insulation condition. Keywords — Delta Tangent; Generator; ; Insulation Resistance; Lifetime   Abstrak — Generator sinkron merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam pembangkitan tenaga listrik. Jika terjadi kegagalan pada generator, operasi terhenti dan akan mengakibatkan terhentinya bisnis dan kerugian yang cukup besar. Penyebab utama kegagalan pada generator terletak pada belitan stator, terutama pada kondisi isolasinya. Berdasarkan faktor yang menyebabkan kualitas isolasi generator menurun, maka secara otomatis akan mempengaruhi kemampuan kerja atau umur pada generator. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kinerja generator selama umur kerjanya serta untuk menganalisa kondisi generator berdasarkan pengujian tahanan isolasi dan pengujian tangen delta. Dari pengujian yang telah dilakukan di PLTP Lahendong, didapatkan hasil pengujian tahanan isolasi dengan nilai tahanan lebih dari 1 MΩ. Sehingga dapat dinyatakan kondisi isolasinya masih baik karena memiliki nilai tahanan lebih dari 1 MΩ. Adapun pengujian tan delta yang dilakukan pada masing-masing phase (U, V, W) dari hasil pengujian bisa disimpulkan keadaannya dalam kondisi baik karena semakin kecil nilai tangen delta maka semakin baik kondisi isolasi generatornya, Kata kunci — Generator; Umur Kerja; Tahanan Isolasi; Tangen Delta