Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TANTANGAN ERA GLOBALISASI TERHADAP MANAJEMEN PERGURUAN TINGGI Maturbongs, Yoseph Hendrik
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.542 KB) | DOI: 10.36914/jak.v4i2.254

Abstract

Education as a basic milestone in the development of human resources in the current era of globalization, must be a mainstay to produce competitive intellectuals. Compared to other countries in ASEAN, Indonesia still has a high unemployment rate and a low level of work productivity. Globalization, which is supported by accelerating rapid technological development, has eliminated the limits of the economy, trade, and displacement of human resources. How higher education faces the challenges of globalization is important to anticipate. This study will examine this through the literature review by reviewing the facts, describing the theories involved, analyzing and then concluding. Management of tertiary education as a major component of management of educational institutions must be carried out in an integrated manner towards the institution and its activities. Planned, organized, directed, and measurable management must always be aligned with the acceleration and challenges of globalization from all aspects. Generation characteristics, organizational performance and culture, flexibility and innovation, as well as information technology adaptability are critical factors that must always be developed and harmonized. The challenges identified for higher education management in facing the globalization era are, renewal, organizational communication, strategy, innovation and investment in physical and non-physical assets. In facing these challenges, the issue of globalization must always be aligned with the vision and mission, a clear and focused future orientation, developing people as a whole, consistently, serving the community as a whole, and aligning technology to human resources and business processes.Pendidikan sebagai tonggak dasar pengembangan sumber daya  manusia dalam era globalisasi saat ini, haruslah menjadi andalan untuk menghasilkan insan-insan cendikia yang kompetitif. Dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, Indonesia masih memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, serta tingkat produktivitas kerja yang rendah. Globalisasi yang didukung dengan percepatan perkembangan teknologi yang sedemikian cepat telah meniadakan batas-batas ekonomi, perdagangan, dan perpindahan sumber baya manusia. Bagaimana pendidikan tinggi menghadapi tantangan globalisasi tersebut menjadi hal yang penting untuk diantisipasi. Telaah ini akan mengkaji hal tersebut melalui literatur review dengan mengkaji fakta yang ada, memaparkan teori yang berkaitan, menganalisa dan kemudian menyimpulkan. Manajemen pendidikan tinggi sebagai komponen utama pengelolaan institusi pendidikan, harus dilakukan secara terintegrasi terhadap kelembagaan maupun aktivitasnya. Pengelolaan secara terencana, terorganisir, terarahkan, dan terukur, harus selalu diselaraskan dengan percepatan dan tantangan globalisasi dari segala aspek. Karakteristik generasi, kinerja dan budaya organisasi, fleksibilitas dan inovasi, serta adaptibilitas teknologi informasi menjadi faktor-faktor kritis yang harus selalu dikembangkan dan diselaraskan. Tantangan yang teridentifikasi bagi manajemen pendidikan tinggi dalam menghadapi era globalisasi adalah, pembaharuan, komunikasi organisasi, strategi, inovasi dan investasi terhadap aset fisik maupun non-fisik. Dalam menghadapi tantangan tersebut maka isu globalisasi harus selalu diselaraskan dengan visi misi, orientasi masa depan jelas dan terarah, mengembangkan manusia secara utuh, konsisten, melayani masyarakat secara menyeluruh, serta penyelarasan teknologi terhadap sumber daya manusia dan proses bisnis.
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI STUDI KASUS SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI DAN SEKRETARI TARAKANITA Yoseph Hendrik Maturbongs; Riri Satria
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2011
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SekolahTinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita merupakan salah satu lembaga pendidikan yangsudah berdiri sejak tahun 1968. Selama 41 tahun berdiri lembaga ini telah menghasilkan sekretaris yangprofesional dibidangnya. Belakangan ini mulai dirasakan adanya beberapa masalah seperti misalnyaperumusan strategi bisnis yang kurang didukung oleh analisis data yang handal, pelayanan terhadappelanggan, kurang optimalnya penggunaan sumber daya, serta jumlah lulusan yang juga semakin menurun.Dengan dibukanya Program Studi Komunikasi Bisnis pada tahun 2008 yang secara otomatis akanmengakibatkan aktivitas lembaga semakin bertambah, maka permasalahan itu perlu dibenahi secepatnya agarsasaran bisnis tetap dapat tercapai.Perencanaan strategis SI/TI merupakan aktivitas yang sangat penting bagi sebuah organisasi untuk mencapaisasaran bisnisnya(Ziyad, 2007) (Titthasiri, 2000). Penelitian ini mencoba untuk menelusuri masalah yangdihadapi oleh STIKS Tarakanita dan memberikan alternatif pemecahannya. Metodologi yang digunakanmerupakan modifikasi dari metodologi Price Waterhouse dengan masukan dari beberapa metodologi yang lainseperti Ward & Peppard, Tozer, James Martin, serta Titthasiri. Untuk mempertajam hasil analisis digunakantools, seperti: PEST, Matriks Pangsa Pasar, Five forces, Activity Chain, serta Critical Success Factor (CFS’S).Hasil perencanaan strategis ini dalam bentuk identifikasi kebutuhan SI/TI yang tergambarkan dalam portfolioaplikasi mendatang. Perencanaan strategis ini diharapkan dapat menjadi jawaban terbaik atas permasalahanyang dihadapi saat ini.
PENGARUH MOTIF PENGGUNAAN MEDIA INSTAGRAM TERHADAP CITRA DIRI PADA DIREKTORAT HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT XYZ LOKASI KERJA KANTOR PUSAT Innes Irene Rarasingtyas; Yoseph Hendrik Maturbongs
Jurnal Komunikasi dan Bisnis Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jikb.v5i1.258

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan media baru yaitu media sosial instagram. Media baru merupakan hasil dari perkembangan kemajuan teknologi sejak diawali dengan lahirnya internet. Sejalan dengan perkembangan teknologi, media baru melahirkan situs jejaring sosial yang disebut media sosial. Instagram memiliki 22 juta pengguna aktif yang sebagian penggunanya berasal dari kalangan karyawan. Maka dari itu karyawan merupakan responden dalam penelitian ini. Instagram merupakan salah satu media sosial yang digunakan yang sifatnya online untuk mengakses informasi jarak jauh, melakukan hubungan pertemanan hingga mencari hiburan. Penelitian ini menerangkan bahwa masyarakat membuat instagram seperti kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial berupa kebutuhan berinteraksi dengan orang lain secara tidak langsung untuk menampilkan dirinya kepada orang lain yaitu pembentukan citra diri seseorang. Hal tersebut membuat kebutuhan tersebut menjadi sebuah alasan atau motif mengapa mereka menggunakan media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif penggunaan instagram bagi karyawan dan bagaimana citra diri didapatkan serta mengetahui adakah pengaruh motif penggunaan media instagram terhadap citra diri karyawan khusunya di lingkungan karyawan Direktorat Human Capital Management PT XYZ lokasi kerja kantor pusat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik probabilty sampling menggunakan simple random sampling sebanyak 65 (enam puluh lima) responden. hasil penelitian responden ini menunjukkan motif paling tinggi penggunaan instagram adalah hiburan dengan nilai 66% terhadap citra diri yaitu Ideal Social Self Image sebesar 72%. Hal ini juga didukung dengan hasil statistik dengan menghasilkan t hitung (9,080) > t tabel (2,001) sehingga dapat dikatakan bahwa motif penggunaan media instagram berpengaruh terhadap citra diri.This survey is motivated by new media usage which is instagram as a social media. New media is a result of progress and technological development started from internet appearance. In line with technological development, new media comes with social networking site which are called social media. Instagram has twenty two millions active user partly came from employees. Therefore they are selected in this survey as a respondent. Instagram is one of social media used by online to access long range information, doing friendship relationship and looking for diversion. This survey explain that community makes instagram a social needs. It is a needs to interact with other people indirectly to show themself turning a self image. This case makes social needs turns to reasons or motives why they use it. This survey also intend to know instagram motive usage and self image for employee and more knowing there is a influence of instagram media usage to self image for employee especially in Directorate Human Capital Management, Head Office,  PT XYZ. In this survey it used quantitative method with probabilty sampling technique using simple random sampling for sixty five respondents. From respondents's result show highest motive comes to diversion they agreed as much sixty six percents and for self image they agreed as much as seventy two percents. This case is supporting by statistic result with t count (9,080) > t tabel (2,001) so it proved that instagram media usage react to self image. 
Pemanfaatan Aplikasi Pencari Kerja Online Dalam Meraih Peluang Kerja bagi Orang Muda Petrus Dwi Ananto Pamungkas; Robertus Koesmaryanto Oetomo; Yoseph Hendrik Maturbongs
Jurnal Karya untuk Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.614 KB) | DOI: 10.36914/jkum.v1i1.313

Abstract

Bekerja menjadi tujuan utama bagi sebagian besar orang muda setelah lulus sekolah. Harapannya, dengan bekerja nantinya akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Namun saat ini perbandingan antara pekerjaan dengan pencari kerja menjadi tidak seimbang. Mendapatkan informasi lowongan kerja merupakan langkah awal. Dengan semakin banyaknya informasi lowongan kerja yang didapat maka semakin besar pula peluang mendapatkan pekerjaan. Masalah muncul saat akan mengirimkan surat lamaran beserta dokumen-dokumen pendukung. Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan, mulai dari biaya fotokopi dokumen-dokumen pendukung sampai dengan biaya transportasi atau biaya pos atau biaya jasa pengiriman dokumen. Tetapi jika mengurangi pengiriman surat lamaran beserta dokumen-dokumen pendukungnya maka berkurang pula peluang mendapatkan panggilan kerja. Melalui pemanfaatan aplikasi pencari kerja secara online maka sangat berkurang biaya yang harus dikeluarkan. Para pencari kerja dapat mengirimkan surat lamaran beserta dokumen-dokumen pendukungnya ke banyak perusahaan dalam waktu singkat sehingga peluang mendapatkan panggilan kerja pun semakin besar. Untuk itu, maka para peserta kegiatan diajak untuk mencoba secara langsung pemanfaatan pemanfaatan aplikasi pencari kerja secara online dengan didampingi oleh para pengajar yang sudah berpengalaman dalam dunia komputer maupun internet. Walaupun waktu kegiatan yang terbatas tetapi sebagian besar peserta sudah mampu melakukan secara sendiri prosesnya. Kata kunci: dokumen pendukung, pekerjaan, situs pencari kerja, surat lamaran.
PELATIHAN PEMBUATAN PORTOFOLIO PRIBADI MENARIK DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI MELAMAR PEKERJAAN BAGI ORANG MUDA BINAAN MARGA SEJAHTERA Petrus Dwi Ananto Pamungkas; Yoseph Hendrik Maturbongs; R. Koesmaryanto Oetomo
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Portofolio menjadi salah satu persyaratan administrasi utama apabila seseorang ingin melamar suatu pekerjaan. Dalam sebuah portofolio dapat dilihat apa dan bagaimana pribadi sesorang. Dalam pelatihan ini, para peserta diajak langsung mempraktikkan mengenai pembuatan portofolio yang menarik sehingga memiliki peluang diterima oleh pihak perusahaan. Walaupun menggunakan media zoom meeting para peserta tetap dapat berlatih secara langsung sesuai instruksi dari tim dosen sebagai pembimbing pelatihan. Dengan adanya keterbatasan waktu dan beberapa peserta mengalami masalah terkait koneksi internet maka tim dosen pembimbing pelatihan memberikan materi pembuatan portofolio dengan memanfaatkan template yang tersedia dalam aplikasi pengelolaan dokumen. Antusias yang besar dari para peserta membuat tim pembimbing pelatihan menjadi tambah semangat, terutama kelanjutan pembimbingan melalui media email tim pembimbing pelatihan. Waktu yang singkat tetap mampu menghasilkan beberapa contoh portofolio peserta yang bersumber dari dokumen-dokumen pendukung, seperti ijazah dan sertifikat serta pengalaman-pengalaman.
Membuat Portofolio Pribadi Menarik dalam Mempersiapkan Diri Melamar Pekerjaan bagi Orang Muda Binaan Marga Sejahtera Petrus Dwi Ananto Pamungkas; Yoseph Hendrik Maturbongs; R. Koesmaryanto Oetomo
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.488 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.144

Abstract

Portfolio is one of the main administrative requirements if someone wants to apply for a job. In a portfolio you can see what and how a person is. In this training, participants are invited to directly practice on making attractive portfolios so that they have the opportunity to be accepted by the company. Even though using the zoom meeting media, participants can still practice directly according to the instructions from the lecturer team as a training supervisor. With time constraints and some participants experiencing problems related to internet connection, the training supervisor team provided portfolio creation materials by utilizing the templates available in the document management application. The great enthusiasm of the participants made the training supervisor team even more enthusiastic, especially the continuation of mentoring through the email media of the training supervisor team. In a short time, we were able to produce several examples of participant portfolios sourced from supporting documents, such as diplomas and certificates as well as experiences.
Pemahaman Literasi Digital bagi Remaja Panti Asuhan Komunitas Anak Maria Immaculata (KAMI) Bekasi Yoseph Hendrik Maturbongs; Yakin Bakhtiar Siregar; Robertus Koesmaryanto Oetomo; Linus Kali Palindangan; Petrus Dwi Ananto Pamungkas
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i1.870

Abstract

Literasi digital menjadi hal yang harus ditingkatkan oleh generasi muda guna menghadapi era globalisasi. Kemudahan memperoleh informasi dengan dukungan ketersediaan peralatan dan teknologi membuat informasi menjadi berlimpah. Tanpa pengawasan dari orang yang lebih tua maka para remaja Panti Asuhan Komunitas Anak Maria Immaculata (KAMI) Bekasi menjadi rentan terpapar informasi negatif yang merusak. Untuk itu, para dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita melakukan Pelatihan Pemahaman Literasi Digital dengan tujuan membekali para peserta dengan pengetahuan dan wawasan sehingga lebih bijak dalam mengelola informasi yang diterimanya. Adapun metode yang digunakan adalah pemberian materi dan pelatihan mengenai bagaimana memperoleh informasi dan mengelolanya secara bijak sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat. Pelatihan singkat ini memang tidak sepenuhnya merubah pola pikir semua peserta terhadap informasi yang diterima tetapi sebagian besar peserta mulai memahami pentingnya literasi digital bagi mereka. Klarifikasi informasi dengan membandingkan informasi yang diterima terhadap informasi sejenis lainnya menjadi salah satu hal meningkatnya pemahaman literasi digital. ABSTRACT The younger generation need to increase their digital literacy if they want to succeed in the globalization era. Information has become easier to obtain and more abundant as a result of the availability of equipment and technology. Without supervision from older people, the teenagers at the Maria Immaculata Children's Community (KAMI) Orphanage in Bekasi are vulnerable to being exposed to harmful negative information. Therefore, lecturers and students of the Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita (Tarakanita School of Communication and Secretarial Studies) conducted Digital Literacy Understanding Training with the goal of providing participants with knowledge and insight to help them manage the information they receive more wisely. The method used is the presentation of materials and training on how to obtain information and manage it wisely so as to produce useful information. This short training did not completely change the mindset of all participants regarding the information received. However, most of the participants started to understand the importance of digital literacy for them. Clarification of information by comparing the information received with other similar information is one of the things that increases understanding of digital literacy.