Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan BUMN dan Swasta Berdasarkan Rasio Keuangan dan Economic Value Added Luci Paonganan
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Online Insan Akuntan (Desember 2018)
Publisher : Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Bina Insani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.98 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan perkebunan milik negara dan milik swasta. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan metode top down approach yakni menganalisa data-data ekonomi global/makro/industri dilanjutkan dengan analisa rasio keuangan dan analisa nilai tambah ekonomis (Economic Value Added) perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas (Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operation Profit Margin, Cash Flow Margin, Return On Asset dan Return On Equity), rasio solvabilitas (Debt to Asset, Debt to Equity dan Time Interest Earned), rasio aktivitas (Fixed Asset Turn Over dan Total Asset Turn Over) dan rasio likuiditas (Current Ratio). Untuk menganalisa perbandingan kinerja keuangan kedua jenis perusahaan digunakan metode penelitian deskriptif komparatif dan uji beda independent sample T-test. Penelitian dilakukan pada 11 perusahaan perkebunan milik swasta go public dan delapan perusahaan perkebunan milik negara tahun 2012 - 2016. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kinerja keuangan perusahaan perkebunan milik negara dan swasta berdasarkan rasio net profit margin, operation profit margin, return on asset, debt to asset, debt to equity dan time interest earned. Hal ini berarti profitabilitas dan solvabilitas perusahaan perkebunan swasta secara signifikan lebih baik dari perusahaan perkebunan milik negara. Hasil perhitungan nilai tambah ekonomis tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan namun secara rata-rata nilai tambah ekonomis perusahaan perkebunan swasta bernilai positif sementara perusahaan perkebunan milik negara bernilai negatif. Kata kunci: Perusahaan Perkebunan, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Nilai Tambah Ekonomis Abstract: This research aimed to find differences in financial performance between state-owned and private-owned plantation companies in the period 2012 - 2016. The company’s financial performance was measured by using top down approach method, which analyzed global/macro/industrial economic data followed by financial ratio and economic value added analysis. The financial ratios used are profitability ratios (gross profit margin, net profit margin, operation profit margin, cash flow margin, return on assets and return on equity), solvency ratio (debt to asset, debt to equity and time interest earned, activity ratio (fixed asset turn over, total asset turn over) and liquidity ratio (current ratio). To analyze the comparison of the financial performance of the two types of companies, a descriptive comparative research method and independent sample T-test were used. The research was conducted on 11 listed private-owned plantation companies and eight state-owned plantation companies in 2012-2016. The results showed significant differences between the financial performance of state-owned and private-owned plantation companies based on net profit margin, operation profit margin, return on asset, debt to asset, debt to equity and time interest earned. This means that the profitability and solvency of private-owned plantation companies is significantly better than state-owned plantation companies. The economic value added analysis did not show a significant difference but on average economic value added of private-owned plantation companies was positive while the state-owned plantation companies was negative. Keywords: Plantation Companies, Financial Performance, Financial Ratios, Economic Value Added
Socialization on the utilization of household organic waste as liquid organic fertilizer in vegetable cultivation Rina Ekawati; Anna Kusumawati; Lestari Hetalesi Saputri; Pantjasiwi Veni Rahayu Ingesti; Luci Paonganan
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v5i2.3222

Abstract

Waste or organic waste from households can be converted into liquid organic fertilizer (POC) because organic waste contains nutrients that can be used as fertilizer. Waste becomes a problem not only in urban areas but also in rural areas because the population is increasing, so that waste production is also more. Household waste that is generated every day can be used as fertilizer by composting, but its utilization is not optimal. The socialization activity aims to provide education and increase insight to the community into the use of household organic waste. The community is given knowledge about the importance of utilizing household organic waste, how to manage household organic waste through the composting process, utilizing household organic waste as liquid organic fertilizer in cultivating vegetable crops, the benefits and cost-efficiency of organic vegetables for family self-sufficiency and organic vegetable business opportunities. The socialization involved 35 people, and the form of activity evaluation uses a questionnaire containing general characteristics of the respondent and selected questions. The results of the evaluation show that the age characteristics of the respondents are 50 - 59 years old, and the level of formal education is from Junior High School to Senior High School. On average, respondents already know and understand how to use household waste by composting a composter bucket (100%) as liquid organic fertilizer
Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri; Anna Kusumawati; Luci Paonganan; Pantja Siwi V R Ingesti
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.42397

Abstract

Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam polybag; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.