Ervianingsih Ervianingsih
Akademi Farmasi Bina Husada Kendari

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FORMULASI LOTION TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH (Oryza nivara) Nur Saadah Daud; La Ode Zahid Al Hajri N.S; Ervianingsih Ervianingsih
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.714 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i2.40

Abstract

Kulit terbakar, penuaan dini, hingga kanker kulit terutama akibat radiasi sinar UVA dan UVB, menjadi salah satu penyebab komersialisasi sediaan yang mengandung senyawa tabir surya meningkat. Salah satu bahan alam berkhasiat tabir surya adalah beras merah yang mengandung pigmen warna antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak etanol beras merah menjadi sediaan lotion tabir surya yang memiliki efek tabir surya dan stabil.Ekstraksi beras merah dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji stabilitas fisik dan efektivitas tabir surya dilakukan pada 3 formula lotion yang mengandung masing-masing ekstrak konsentrasi 2,5% (Formula A), 5% (Formula B) dan 10% (Formula C).Ketiga formula lotion berwarna putih hingga putih peach tua, beraroma khas minyak mawar dan berbentuk semi padat dengan rata-rata nilai viskositas 90-100 dPa.s. Hasil uji stabilitas menunjukkan ketiga formula tetap homogen dan tidak mengalami inversi fase dengan tipe emulsi minyak dalam air setelah cycling test. Aroma khas minyak mawar berkurang dan bentuk sediaan menjadi lebih cair menyebabkan daya sebar menjadi semakin luas. Nilai SPF semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak yaitu 5,30 (proteksi sedang), 6,30 (proteksi ekstra) dan 7,00 (proteksi ekstra) untuk masing-masing formula. Basis lotion tidak mempengaruhi aktivitas tabir surya lotion dengan nilai SPF 1,76 (tidak efektif). 
Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kucai (Allium schoenoprasum L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans Ervianingsih Ervianingsih; Abdul Razak
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 3 No. 02 (2017): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v3i02.7

Abstract

Salah satu tanaman di Indonesia yang sering digunakan sebagai bahan pengobatan alami yaitu Daun Kucai (Allium schoenoprasum L.). Daun dari tanaman kucai telah diteliti dan diketahui memiliki kandungan yang diduga dapat bersifat sebagai antibakteri yakni allicin, saponin, tannin, flavonoid, dan triterpenoid.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun Kucai terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan 3 konsentrasi yaitu, 2%, 4%, dan 8%. Control positif Ciprofloxacin dan control negatif Na CMC. Pengujian antibakteri ini menggunakan metode difusi dengan kertas cakram.Daya hambat diperoleh berdasarkan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar paper disk dengan menggunakan mistar.Analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji ANOVA dan Uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat untuk Streptococcus mutans pada konsentrasi ekstrak daun Kucai 2% b/v 9,33 mm, 4% b/v 10,66 mm, dan 8% b/v 12,66 mm, sedangkan pada control negatif tidak memperlihatkan adanya zona hambatan dan pada control positif adalah 22 mm. Pada hasil analisa statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang berbeda nyata antara berbagai konsentrasi ekstrak daun Kucai dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans. Ini berarti, semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun Kucai maka semakin luas diameter zona hambat.Ekstrak daun Kucai dapat menghambat pertumbuhan bakteri S.mutans.Namun, masih belum efektif dibandingkan dengan kontrol positif (Ciprofloxacin).