Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Iktiologi Indonesia (Indonesian Journal of Ichthyology)

The potential of arfak rainbowfish Melanotaenia arfakensis Allen 1990 as biocontrol of mosquito larvae Emmanuel Manangkalangi; Simon P. O. Leatemia; Paskalina Th. Lefaan; Hans F. Z. Peday; Luky Sembel
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 15 No 2 (2015): June 2015
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v15i2.65

Abstract

Research on the potency of arfak rainbowfish as a biocontrol of mosquito larvae was held in Fisheries Laboratory FPPIK, the Universitas Negeri Papua from August to November 2013. The aim of this study was to describe the potency of arfak rainbowfish as a biocontrol of mosquito larvae and compared it with two introduction fish species, Gambusia affinis and Aplocehilus panchax. All of the three species collected from Prafi River, Manokwari were acclimatized for one month in the laboratory. Male individuals were selected and grouped into four size classes according to body length. Three individuals were chosen to represent each species in each size class. Each individual was treated with mosquito larvae (stage IV instars and pupae) of 100 individuals separately, as well as 50 individual instars and pupae simultaneously. The level of predation and selectivity of both prey types was recorded, within 15-minute observation period. All of the three species showed levels of predation on instars and pupae increased with increasing body size. The level of predation on instars was higher than the pupae when the two treatment preys were treated separately. Furthermore, the predation level of arfak rainbowfish on instars and pupae higher than the other two fish species in all size classes, and also the relative degree of selectivity did not differ between the two types of prey in each size class. These results as well as other criteria, indicates M. arfakensis has potential as a biocontrol agent to mosquito larvae. Abstrak Penelitian potensi ikan pelangi arfak sebagai biokontrol larva nyamuk dilaksanakan di laboratorium Laboratorium Perikanan FPPIK Universitas Negeri Papua pada bulan Agustus sampai November 2013. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan potensi ikan pelangi arfak sebagai biokontrol larva nyamuk dan membandingkannya dengan dua spesies ikan introduksi Gambusia affinis dan Aplocheilus panchax. Ketiga spesies ini dikoleksi dari daerah aliran Sungai Prafi, Manokwari yang diaklimatisasi selama satu bulan di laboratorium. Dipilih individu jantan dan dikelompokkan berda-sarkan panjang tubuh ke dalam empat kelas ukuran. Tiga individu dipilih mewakili setiap spesies dan kelas ukuran. Setiap individu diberi perlakuan dengan larva nyamuk (tahap instar IV dan pupa) sebanyak 100 individu secara terpisah, serta 50 individu instar dan pupa secara bersamaan. Tingkat pemangsaan dan pilihan kedua tipe mangsa ini dicatat, waktu pengamatan 15 menit. Ketiga spesies menunjukkan tingkat pemangsaan terhadap instar dan pupa semakin meningkat dengan sema-kin besarnya ukuran tubuh, tingkat pemangsaan terhadap instar lebih tinggi dibandingkan pupa pada perlakuan pemberian kedua mangsa secara terpisah. Selanjutnya, tingkat pemangsaan ikan pelangi arfak terhadap instar dan pupa lebih tinggi dibandingkan kedua spesies ikan lainnya pada semua kelas ukuran, serta tingkat pilihan yang relatif tidak berbeda di antara kedua tipe mangsa pada setiap kelas ukuran. Hasil penelitian ini dan juga kriteria lainnya, menunjukkan bahwa ikan pelangi arfak memiliki potensi sebagai agen biokontrol terhadap larva nyamuk.
Kondisi habitat ikan pelangi arfak, Melanotaenia arfakensis Allen, 1990 di Sungai Nimbai, Prafi Manokwari [Habitat condition of arfak rainbowfish, Melanotaenia arfakensis Allen, 1990 at Nimbai Streams, Prafi Manokwari] Emmanuel Manangkalangi; Simon P. O. Leatemia; Paskalina Th. Lefaan; Hans F. Z. Peday; Luky Sembel
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 14 No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v14i1.93

Abstract

This research aimed to describe habitat condition of endemic arfak rainbowfish, Melanotaenia arfakensis at Sungai Nimbai on June-July and September-October 2012. The study site consisted of seven sampling stations for organisms and environmental qualities, from upstream to downstream segment, and each of these stations divided into two habitat types, ie. slow littoral and run areas. The parameters of habitat quality were measured and analysed such as current water, temperature, dissolved oxygen, pH, grease and oil concentration, riparian vegetation, macroinvertebrates composition and abundance, also fish composition and distribution. Riparian vegetation sampling was done at stream sides using 4 m2 plot for seedling and 400 m2 for sapling, pole, and tree categories. Macroinvertebrate and fish at two habitat types were collected using surber of 0.0625 m2 and hand net. The result showed that arfak rainbow-fish were only found at upstream segment. The presence of the species was related to physical and chemical parameters condition that supporting their life, also related to the availability of spawning and nursering habitat for larvae, and the aquatic insects as their food. The absence of the fish at downstream segment, maybe due to the degradation of their habitat condition that related to decreasing riparian vegetation coverage and organic waste flow to stream system, and also the presence of alien fish. The study showed decreasing of the quality and suitable habitat areal for this endemic species decrease, therefore it is need to conserve the natural habitat as the effort to maintain the sustainability of this species populations. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi habitat ikan pelangi arfak, Melanotaenia arfakensis yang endemik di Sungai Nimbai pada bulan Juni-Juli dan September-Oktober 2012. Pada lokasi ini ditetapkan tujuh stasiun pengambilan contoh organisme dan parameter lingkungan dari segmen di bagian hulu sampai ke arah hilir masing-masing dengan dua tipe habitat, yaitu tepi sungai beraliran lambat dan daerah beraliran deras. Parameter kualitas habitat yang diukur meliputi kecepatan aliran air, suhu air, gas oksigen terlarut, pH, konsentrasi minyak dan lemak, kondisi vegetasi riparian, kom-posisi dan kepadatan makroavertebrata air, serta komposisi dan penyebaran spesies ikan. Pengumpulan contoh vegetasi riparian tepi sungai menggunakan petak contoh berukuran 4 m2 untuk tingkat semai dan 400 m2 untuk tingkat pancang, tiang, dan pohon. Pengumpulan contoh makroavertebrata dan ikan kedua tipe habitat menggunakan surber berukuran 0,0625 m2 dan hand net. Hasil penelitian ini memperlihatkan ikan pelangi arfak hanya ditemukan pada segmen sungai di bagian hu-lu. Keberadaan spesies ini berkaitan dengan kondisi parameter fisik-kimiawi perairan yang mendukung kehidupan-nya, tersedianya habitat pemijahan dan perlindungan bagi larva, dan tersedianya makanan berupa insekta air. Keti-dak hadiran ikan ini pada segmen sungai di bagian ke arah hilir disebabkan oleh menurunnya kualitas habitat yang berkaitan dengan berkurangnya tutupan vegetasi riparian dan masuknya limbah organik ke dalam sistem sungai, serta kebera-daan ikan asing. Hasil ini memperlihatkan terjadinya penurunan kualitas dan luasan habitat yang layak bagi spesies ikan ende-mik ini. Oleh karena itu perlu adanya upaya pelestariannya melalui konservasi habitat alami agar populasinya tetap lestari.