Rieka Mustika
Puslitbang Aptika dan IKP Kominfo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ETIKA BERKOMUNIKASI DI MEDIA ONLINE DALAM MENANGKAL HOAX Rieka Mustika
Mediakom Vol 1 No 2 (2018): Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika, Informasi dan Komunikasi Publik (APTIKA dan IKP) Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.836 KB) | DOI: 10.17933/diakom.v1i2.30

Abstract

Artikel ini berusaha membahas etika komunikasi dalam menangkal fenomena hoax dan bagaimana mengupayakan pencegahan penyebaran hoax. Berita hoax seringkali tersebar di berbagai media terutama di media online. Sebuah informasi bisa saja mengandung kesalahan atau bias. Namun, kekeliruan dalam hoax adalah buah dari kesengajaan. Apabila masyarakat mengetahui dan melaksanakan aturan-aturan yang telah ada, sangat mungkin jika berbagai informasi berbau hoax akan dapat ditangkal. Dari banyaknya masyarakat yang menggunakan media online ini, maka perlu adanya dorongan kepada semua lapisan masyarakat agar memiliki etika bagaimana berkomunikasi dengan baik di media online.
PERGESERAN PERAN BUZZER KE DUNIA POLITIK DI MEDIA SOSIAL Rieka Mustika
Mediakom Vol 2 No 2 (2019): Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika, Informasi dan Komunikasi Publik (APTIKA dan IKP) Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.691 KB) | DOI: 10.17933/diakom.v2i2.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pergeseran peran buzzer di media sosial. Buzzer pada awalnya digunakan untuk mempromosikan suatu produk tertentu dengan atau tanpa imbalan tertentu. Namun di tahun 2012 menjadi awal keterlibatan Buzzer dalam peristiwa politik yaitu pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Buzzer dimanfaatkan secara luas dalam dunia politik ketika adanya Pemilihan Presiden (Pilpres 2014) dan jasa buzzer mulai dilirik oleh aktor-aktor politik. Pesan kampanye yang disebarkan oleh buzzer politik cenderung merupakan kampanye negatif bukan kampanye positif. Hal tersebut dikhawatirkan akan memunculkan berita-berita hoax dan memicu perselisihan. Sehingga perlu adanya upaya pencerdasan publik di tengah fenomena buzzer, terutama yang bergerak di media sosial.