Pembangunan properti residensial tidak lepas dari permintaan akan hunian yang terus berkembang di kota Surabaya. Guna memenuhi permintaan tersebut, residensial berting- kat tinggi dituntut agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan pada saat proses desain. Namun proses desain sering terjadi kegagalan yang terukur pada saat konstruksi, sehingga berimbas kepada kepuasan pengguna pada masa pasca huni. Perfor- mance-Based Building Design (PBBD) membahas mengenai kinerja bangunan yang dapat ditentukan di awal sejak bangunan tersebut dalam tahap desain, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman pelaku desain terhadap konsep PBBD. Dengan pemahaman terhadap PBBD, tim desain dapat meningkatkan inovasi dengan mengartiku- lasikan hasil kinerja bangunan dalam memenuhi kinerja secara efektif dan efisien. Selain itu pelaku desain juga dapat mempertimbangkan lebih banyak perspektif karena melibat- kan berbagai disiplin ilmu, serta desain yang dibuat, diterjemahkan dan diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan pengguna akhir bangunan. Metode yang digunakan pada peneli- tian ini yaitu survei berupa kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang dibagikan kepa- da pelaku desain di kota Surabaya. Dari pengumpulan data tersebut dihasilkan sebanyak 42,65% pelaku desain mengetahui konsep PBBD, sebesar 19,12% pelaku desain yang belum mengetahui konsep tersebut, responden yang mengetahui dan menggunakannya dalam proses desain sebesar 22,06% dan 16,18% yang mengetahui PBBD namun belum menggu- nakannya dalam proses desain.