Dini Anggraeni Dewi
Universitas Pendidikan Indonesia, Cibiru

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendidikan Hukum dan Pendidikan Nilai dalam Mewujudkan Warga Negara yang Baik dan Cerdas melalui Pendidikan Kewarganegaraan Patricia Bunga juwita Galand; Dini Anggraeni Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.871 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.1616

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan berpartisipasi dalam mencapai salah satu tujuan penelitian sosial pendidikan yang mencapai tujuan pendidikan negara dan tujuan nasional pendidikan kehidupan bangsa melalui system Pendidikan nasional yang disahkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan hukum yang menunjukkan bahwa hukum dan hal-hal terkait termasuk di dalamnya pendidikan kewarganegaraan, karena pendidikan nilai berarti mencakup pendidikan nilai yang memungkinkan warga negara untuk memahami dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai hukum. Nilai hukum berasal dari tempat kesadaran moral, begitu pula nilai hukumnya Nilai moral bersumber dari nilai ideologis dan landasan negara Pancasila karena Persyaratan hukum yang baik, hal ini dinilai dari pertimbangan moral. Pendidikan nilai dan pendidikan hukum akan membantu warga negara. Menjadi warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizen).
Keikutsertaan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Upaya Membangun Karakter Berbangsa dan Bernegara Indonesia Hasna Salsabila; Dini Anggraeni Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.368 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.1618

Abstract

Kondisi warga negara Indonesia saat ini dapat dikatakan kurang baik dalam hal karakter berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat terjadi karena masuknya teknologi yang tidak terkontrol. Masyarakat Indonesia tidak bisa memilah mana saja yang dapat memberikan dampak positif terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Dapat dilihat pula bahwa budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sangat marak terjadi. Selain itu, masyarakat Indonesia pun sering kali mudah terpacu konflik karena intoleran. Oleh karena itu, keikutsertaan Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun karakter berbangsa dan bernegara diharapkan dapat memperbaiki karakter dari masyarakat Indonesia.
Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi Daniar Asyari; Dini Anggraeni Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.506 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.1628

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini semakin modern yang menuntut moralitas dan tingkat nasionalisme yang tinggi, karena ilmu tidak memiliki tingkat nasionalisme dan moralitas yang tinggi, yang membawanya pada pendidikan khususnya PKn telah kehilangan keutamaannya sebagai wadah humanistik. Beberapa orang memiliki pengetahuan yang baik tentang kewarganegaraan dan prestasi yang baik, tetapi tidak memberikan manfaat di lingkungan komunitas bahkan telah menjadi penyakit komunitas itu sendiri. Hal itu membahayakan eksistensi budaya dan nilai-nilai kemanusiaan karena ruh Nasionalisme dan moralitas rendah. Dampak negatif globalisasi yaitu perilaku tidak etis yang dilakukan oleh anak usia sekolah. Melalui siaran televisi dan media massa, bagaimana anak itu membunuh ayahnya dan ibunya sendiri, pecandu narkoba, mabuk-mabukan, bunuh diri dan masih banyak lagi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan selama ini belum menyentuh ranah kesadaran siswa.
Reaktualisasi Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Milenial Salsa Berliana Putri; Dini Anggraeni Dewi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.42 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.1629

Abstract

Pendidikan kewarganegaraan bagi suatu negara-bangsa merupakan proses pembinaan, penanaman, dan pewarisan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan yang diselenggarakan dalam lingkungan pendidikan, karena pendidikan dipandang memiliki peranan penting dan strategi dalam pembangunan bangsa. Dalam perkembangannya di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perubahan dan penyempurnaan sejak zaman Orde Lama (1950-1966), Orde Baru (1966-1998), dan Orde Reformasi (1998-sekarang). Artikel ini membicarakan pentingnya dilakukan reaktualisasi dalam Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi milenial. Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup proses penyiapan generasi muda guna mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di dalamnya sekolah, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga negara tersebut. Generasi milenial sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia diharapkan dapat memahami pendidikan kewarganegaraan dan menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.