This Author published in this journals
All Journal PENGABDIAN SOSIAL
Sapto Hadi Imambachri
Universitas Pamulang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Understanding Cross Cultural Differences In Building Effective Communication at Work (223-235) Sapto Hadi Imambachri; Edi Junaedi; Sugiyarto Sugiyarto
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Sosial
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v3i2.32135

Abstract

Manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan dimana kebiasaan, nilai – nilai hidup  diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga membentuk pola pikir yang berbeda  serta mempunyai tingkah laku yang khas bagi para penduduknya. Cara berpikir dan bertingkah laku tersebut membentuk apa yang disebut Budaya yang  melalui proses panjang pendidikan dan pengajaran yang diberikan secara temurun oleh orang tua, guru, dan masyarakat sekitar kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan munculnya era komunikasi modern dengan menggunakan internet secara tidak langsung mempermudah manusia dari belahan dunia yang berbeda dapat berkomunikasi, akan tetapi sering juga terjadi miskomunikasi dikarenakan faktor budaya tersebut ataupun dikarenakan merasa bahwa cara pandang yang terbaik adalah berasal dari pemikirannya sendiri ataupun kelompoknya,sehingga mengakibatkan kondisi yang tidak menguntungkan. Dengan memperhatikan kondisi ekonomi dunia dimana dunia kedepan akan menjadi small Village, setiap manusia dapat berinteraksi,sehingga perlu adanya pemahaman mengenai mengapa manusia berpola pikir berbeda, oleh karena itu memahami pentingnya hofstede theori yaitu : Power distance,Collectivism Vs Individualism,uncertainty Avoidance,Femininity vs Masculinity, dan Longterm vs short term orientation, serta pemahaman proses komunikasi yang efektif dimana field of experience memegang bagian terbesar dalam komunikasi yang efektif, disamping itu Edward T Hall menggambarkan ada dua budaya yang mempengaruhi bagaimana seseorang berinteraksi, yaitu budaya konteks tinggi yang lebih mementingkan gesture dan kepercayaan dalam berkomunikasi seperti terjadi di Jepang dan negara- negara Arab dan ada juga budaya konteks rendah yang lebih mengandalkan komunikasi verbal  untuk berkomunikasi secara efektif , seperti di negara barat,  maka dapat diharapkan terjalinnya komunikasi yang baik antara individu dari negara berbeda.Dengan keinginan untuk memahami budaya orang lain atau budaya suatu masyarakat sangat penting, terutama bagi orang-orang yang bekerja dibidang perdagangan Internasional, maupun industri pariwisata , termasuk diantaranya para manajer, para pengambil keputusan, atau para petugas yang dalam pekerjaan sehari-harinya melakukan hubungan, interaksi atau kontak langsung dengan orang-orang yang berasal dari dan memiliki kebudayaan yang berbeda.Kata kunci: lintas budaya, komunikasi efektif 
Pengembangan Kreatifitas dengan Memahami Potensi Diri untuk Meningkatkan Kompetensi pada Anak Yatim dan Dhuafa di Yayasan Sahabat Yatim, Bintaro Tangerang Selatan (182-193) Sapto Hadi Imambachri; Edi Junaedi
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Sosial
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v3i2.32131

Abstract

Dalam pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat  yang dilaksanakan  pada tanggal 7-9  Februari 2023 di Yayasan Sahabat Yatim, Bintaro -Tangerang Selatan, Sasaran audiens pada PKM kali ini adalah Anak -anak yatim dhuafa dan Pengasuh Yayasan, Tim PKM – dosen Universitas Pamulang , melihat bahwa banyak generasi muda akan menghadapi tantangan  untuk memncari pekerjaan dimasa depan, oleh karena Tim PKM merasa terpanggil untuk ikut berpartisipsi berbagi pengetahuan dengan anak-anak yatim yang secara ekonomi tentunya lemah dan kesempatan untuk mengembangkan diri tentunya terbatas , Tim PKM melihat  banyaknya anak-anak yatim piatu yang belum memahami bagaimana memahami factor indera  dominan agar mempermudah pengembangkan potensi,serta banyaknya anak-anak yatim  yang belum mengetahui   bagaimana menggali potensi diri agar bisa berprestasi maksimal, dan selanjutnya belum adanya program pelatihan ataupun seminar  untuk memberikan wawasan tentang bagaimana menetapkan tujuan baik didalam pelajaran maupun kehidupan mereka  dengan menggunakan Mind maps. Metode yang digunakan adalah dengan ceramah menggunakan slides, disertai dengan tanya jawab , selanjutnya diberikan kuis untuk mengetahui VAK dari para anak anak, agar memahami bagaimana megidentifikasi faktor panca indera yang dominan atau VAK(visual, Auditori, Kinestetik) yang mempengaruhi bagaimana anak- anak  dapat memahami dirinya dengan memahami cara belajar dan berkomunikasi yang efektif dengan memahami VAK, selanjutnya anak-anak diberi penambahan wawasan mengenai bagaimana menggali potensi diri serta bagaimana menetapkan dan mencapai tujuan dengan menggunakan Mind mapping theory dari Toni Buzan. Pada sesi terakhir juga dipaparkan dengan pentingnya kepercayaan diri agar tujuan hidup yang ingin dicapai dapat terwujud serta akan berfanmaat kelak bagi anak-anak untuk beradptasi dengan lingkungan masyarakat Ketika sudah dewasa.Dengan memberikan kuis dan Latihan yang diberikan dikelas, terlihat bahwa anka -anak sangat antusias untuk mempelajari Teknik yang diberikan, dan dapat memahami materi yang diberikan , hal tersebut terlihat dari bahgaimana mereka menjawab kuis yang diberikan beserta, studi kasus sederhana.Sedangkan luaran PKM ini bisa dipresentasikan dan akan dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi (Jurnal Pengabdian Sosial) dan media online.Kata  kunci:  kreatifitas, potensi diri, kompetensi