<![CDATA[Kepemimpinan yang efektif, struktur kurikulum sesuai kebutuhan peserta didik, ketercukupan biaya penyelenggaraan pendidikan, tenaga pendidik dan kependidikan profesional sesuai standar yang dipersyaratkan, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan fungsional serta peserta didik terkelola dengan baik merupakan sesuatu yang niscaya. Tidak ada satupun komponen pendidikan yang lebih niscaya ketimbang komponen lainnya. Ada guru tetapi peserta didiknya tidak ada, ini akan berakibat tidak adanya proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan mudah mencapai tujuan, salah satunya ditentukan oleh kesiapan peserta didik. Peserta didik yang unggul tentu lebih siap untuk belajar dibanding yang biasa-biasa. Untuk memperoleh peserta didik yang unggul memerlukan analisis kebutuhan peserta didik dengan mempertimbangakan banyak hal, di antaranya rasio jumlah guru dan peserta didik yang akan diterima, jumlah koleksi buku, ruang kelas yang ada, dan seterusnya. Karena itu lah, analisis kebutuhan peserta didik baru di setiap satuan lembaga pendidikan perlu dilakukan.Artikel ini, menyajikan hasil penelitian “Manajemen Peserta Didik: Tinjauan Sisi Analisis Kebutuhan Peserta Didik Baru di MA Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2018/2019). Dengan tujuan mendeskripsikan : 1) hal-hal yang dijadikan pertimbangan analisis kebutuhan peserta didik baru; 2) problem yang menyelimuti kegiatan analisis kebutuhan peserta didik baru. Wawancara, observasi, dan dokumentasi menjadi teknik penggalian data dalam penelitian ini. Data primer dan sekunder di digali dari beberapa subyek dan informan penelitian. Selanjutnya, data didiskusikan dengan teori-teori p terkait, kemudian dianalisis secara induktif menggunakan 3 (tiga) tahapan: 1) reduction data; 2) display data, dan 3) verifiying data.Hasilnya, dideskripsikan sebagai berikut: Dalam kerangka analisis kebutuhan peserta didik baru MA Muslimat NU Palangka Raya, kepala madrasah mengeluarkan kebijakan berupa perencanaan program dan pembentukan tim analisis kebutuhan peserta didik baru. Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan analisis kebutuhan peserta didik baru, yakni: rasio jumlah pendaftar dengan ketercukupan sarana-prasarana; rasio jumlah guru dengan seberapa banyak peserta didik baru yang akan diterima; dan sistem zonasi sesuai Permendikbud RI Nomor 17 Tahun 2017. Ada dua faktor problem besar dalam kegiatan analisis kebutuhan peserta didik baru MA Muslimat NU Palangka Raya, yaitu: 1) problem internal madrasah: tim tidak solid, dana tidak cukup, tidak memiliki personalia profesional dalam bidang analisis, dan belum semua personalia mampu menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri, tidak menghargai waktu, belum memiliki integritas dan belum beretos kerja; (2) problem eksternal madrasah : ketatnya persaingan antar sekolah/madrasah di Kota Palangka Raya, pemerintah terkesan masih tebang pilih (madrasah swasta bagaikan anak tiri), harmonisasi antara pihak madrasah dengan komite madrasah kurang mesra, dan sebagian masyarakat sekitar madrasah merasa terabaikan.]]>
