Mia Safitri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP RUMAH LIAR DI BALOI KOLAM KOTA BATAM SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAGUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM Seftia Azrianti; Mia Safitri
PETITA Vol 2, No 1 (2020): PETITA Vol. 2 No. 1 Juni 2020
Publisher : PETITA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.122 KB) | DOI: 10.33373/pta.v2i1.4015

Abstract

Perlindungan hukum di Indonesia masih sangat minim salah satunya di wilayah Kota Batam mengenai penertiban rumah – rumah yang dibangun tanpa izin atau rumah liar. Permukiman liar adalah lingkungan kemasyarakatan yang terletak di lokasi yang fungsii lahannya sebenarnya tidak untuk bangunan. Di kota-kota besar masiih banyak muncul pemukiman liar atau lingkungan permsayrakatan liar seperti kota Batam yang perkembangannya bisa di katakana pesat atau cepatt, lingkungan ini banyak ditemukan di daerah pinggir jalan raya yang menjadi pusat kota dan tempat masyarakat sering berlalu lalang untuk berpergian khususnya warga kota Batam itu sendiri serta turis – turis dari Negara tetangga. Jika disimak dalam sudut pandang hukum, terlihat jelas permukiman ini terletak di pinggir jala raya yang menjadi pusat kota tentu tidak legal. Akan tetapi jalan keluar yang diambil oleh PEMKO batam yang berupa penggusuran lahan juga ditentang oleh banyak masyarakat setempat. Dalam hal ini mayoritas masyarakat memandang bahwa penggusuran lahan ini tidak bisa menyelesaikan persoalan dan memiliki temtpat tinggal adalah hhak setiap penduduk atau individu. Permukiman di baloi kolam sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.  Dimana perlindungan hukum serta prosedur penertiban rumah liar terkadang tidak sesuai dengan peraturan daerah yang ada maupun undang-undang yang berlaku bahkan dapat mengakibatkan kerugian oleh salah satu pihak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap warga yang terkena penertiban rumah liar tersebut dan untuk mengetahui prosedur penertiban rumah liar. Penelitian ini penelitian Yuridis Normatif dimana penelitian ini berdasarkan pada kontruksi data yang di lakukan secara metodelogis,sistematis,dan penelitian ini menekankan pada penggunaan data sekunder atau studi kepustakaan. Penelitian ini membahas tentang perlindungan hukum terhadap penertiban rumah liar di Baloi Kolam Kota Batam dan Prosedur Penertiban rumah liar di Baloi Kolam Kota Batam. 
PENYELESAIAN WANPRESTASI TERHADAP PERJANJIAN PINJAMAN DI KOPERASI UNIT DESA (KUD) SUMBER REZEKI DESA BUKIT AGUNG KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK Mia Safitri; Mardalena Hanifah; Ulfia Hasanah
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum Vol 10, No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Law Number 25 of 1992 concerning Cooperatives, cooperativesare the foundation for strengthening the people's economy. The purpose ofcooperatives in Article 3 of Law Number 25 of 1992 aims to promote thewelfare of members in particular and society in general and to participatein building a national economic order in order to create an advanced, justand prosperous society based on Pancasila and the 1945 Constitution.Cooperative Units Sumber Rezeki Village as a savings and loancooperative. The purpose of writing this thesis is first, to find out the factorsthat cause bad loans at KUD Sumber Rezeki Bukit Agung Village. Second,to find efforts to resolve non-performing loan defaults in the implementationof money loans at KUD Sumber Rezeki Bukit Agung Village.This type of research is sociological legal research, namely researchconducted on the identification of laws and the effectiveness of laws thatapply in society. In this case, see the implementation of the Sumber RezekiCooperative loan money agreement. The nature of the research isdescriptive which provides precise data about humans, conditions and othersymptoms.The results of this study indicate that the factors that cause bad creditto the Sumber Rezeki Village Unit Cooperative are internal factorsoriginating from creditor errors, namely the lack of accuracy in providingcredit to members and no data transparency by the old KUD Sumber Rezekimanagement on the amount owed and the amount payments paid bymembers of the cooperative as well as external factors, namely thoseoriginating from the debtor either outside the condition of the debtor himselfor because of the lack of good faith, negligence or misuse of money bymembers of the cooperative. The efforts taken to resolve defaults in KUDSumber Rezeki are by sending letters of reprimand, visiting directly to theresidence of cooperative members, finding solutions for settlement in afamily manner and the final way is to sell or confiscate cooperativemembers' credit guarantees.Keywords: Default - Bad Loans, Cooperative.