Sri Sari Utami
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENETAPAN STRATEGI BISNIS DENGAN ANALISIS SWOT PADA USAHA SARI KEDELAI BU ADE Sri Sari Utami; Rahayu Widowati
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1531

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mempunyai peran yang penting bagi perekonomian Indonesia. Namun, di sisi lain UMKM dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bisnis pada usaha Sari Kedelai Bu Ade dengan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi internal (Strengths-Weakness) dan eksternal (Opportunities- Threats) perusahaan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa usaha Sari Kedelai Bu Ade berada pada kuadran 1, yaitu strategi agresif. Hal terebut menunjukkan bahwa usaha Sari Kedelai Bu Ade mempunyai peluang untuk tumbuh dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Alternatif Strategi SO yang bisa diterapkan antara lain memberikan pelayanan prima, perluasan segmen pasar, kerjasama dengan jasa pengiriman paxel, pemetaan konsumen dan diskon pada momen tertentu
KELAYAKAN EKONOMI TANAMAN HIAS JANDA BOLONG (Monstera adosonii) (Studi Kasus di Omah Hydro, Sedan, Ngaglik, Sleman) Supriyati Supriyati; Sri Sari Utami; Yusuf Arif Purnama Putra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pembangunan hortikultura adalah meningkatkan daya saing hortikultura dengan mendorong peningkatan produksi, akses pasar dan ekspor. Budidaya ramah lingkungan yang berkelanjutan turut mendukung peningkatan nilai tambah produk untuk peningkatan kesejahteraan petani. Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman obat dan tanaman taman atau lanscap dan tanaman hias. Salah satu tanaman hias yang digemari oleh konsumen dan popular pada saat pandemi adalah janda bolong (Monstera adosonii). Permintaan jenis tanaman hias ini semakin meningkat karena keindahan dan keunikannya. Minat masyarakat terhadap janda bolong yang tinggi menjadi prospek yang bagus karena nilai jualnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui komponen biaya produksi dan kelayakan usaha tanaman hias janda bolong. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kasus. Berdasarkan hasil analisa usaha tanaman janda bolong secara ekonomi menunjukan bahwa: total Biaya Produksi Usaha tanaman Janda Bolong sebesar Rp.191.025 dengan nilai produksi sebesar Rp 900.000, BEP harga Rp. 2.547/tanaman dan BEP produk = 15,92 tanaman. Kelayakan ekonomi usaha tanaman janda bolong mempunyai R/C ratio sebesar 4,71 dengan ROI 371,14 % berarti layak secara ekonomi untuk dikembangkan.
STUDI KELAYAKAN DAN ANALISIS RISIKO USAHA BUDIDAYA SELADA HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (Studi Kasus CV Bentang Wirausaha Sosial) Sri Sari Utami; Endah Ratnaningsih; Firman Syubbanuzzaman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3863

Abstract

Rapid population growth and changes in people's consumption patterns lead to changes in trends and lifestyles. One of the most in-demand vegetable commodities among the public is lettuce, which has promising market prospects. The increasing demand for lettuce provides an economic opportunity for the development of this business. The hydroponic system using the Nutrient Film Technique (NFT) method is an effective way to cultivate lettuce on limited land more efficiently. The aims of this research are to conduct a feasibility study on lettuce cultivation using the NFT hydroponic system and evaluate the level of business risk. Both primary and secondary data were used for this case study. The analyzed of business feasibility criteria are included Break Even Point, R/C ratio, and return on investment (ROI). The results found that the BEP value of the product is 303.45 kg with the BEP price is IDR 5,373/kg. The R/C value is 3.2 and the ROI is 216.6%. Based on these results, it can be stated that the hydroponic lettuce farming business using the NFT system is feasible. The hydroponic lettuce business at BWS Hydroponics is in the low-risk business category, with the value of CV is0.42 with a lower profit limit (L) of IDR. 1,761,605. Keywords: business analysis, hydroponic, NFT, risk INTISARIPesatnya pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat terjadi seiring dengan perubahan trend dan gaya hidup.  Selada menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak diminati masyarakat dan mempunyai prospek pasar yang cukup menjanjikan. Kenaikan permintaan selada menjadi peluang ekonomi bagi perkembangan usaha ini. Selada dapat dibudidayakan dengan baik melalui sistem hidroponik dengan metode Nutrient Film Technique (NFT), sehingga bisa diterapkan pada lahan yang terbatas dan lebih efisien.  Tujuan penelitian ini adalah melakukan studi kelayakan usaha tani budidaya selada dengan sistem hidroponik NFT dan mengetahui tingkat risiko usaha yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan data primer serta sekunder. Beberapa kriteria kelayakan usaha yang dianalisis antara lain Break Event Point, R/C ratio dan Return on investment (ROI). Hasil analisis usaha menunjukkan nilai BEP produk adalah sebesar 303,45 kg dan BEP Harga Rp 5.373/kg. Nilai R/C pada usaha selada hidroponik adalah 3,2 dan ROI sebesar 216,6%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dinyatakan bahwa usaha tani selada hidroponik dengan sistem NFT layak untuk diusahakan. Usaha selada hidroponik di BWS Hidroponik berada pada kategori usaha dengan risiko yang rendah, yakni dengan nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,42 dan batas bawah keuntungan (L) sebesar Rp 1.761.605. Kata kunci: analisis usaha, hidroponik, NFT, risiko