Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKONOMI BERKETUHANAN SEBAGAI SUATU KONSEP YANG "SUNNATULLAH" H. Karjadi Mintaroem
Akutansi Bisnis & Manajemen ( ABM ) Vol 10 No 2 (2003): Oktober
Publisher : STIE Malangkucecwara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak jaman dahulu kala nilai-nilai luhur agama telah melandasi kehidupan masyarakat Indonesia yang mencerminkan semangat agamis. Namun, kondisi Indonesia saat ini terpuruk akibat krisis ekonomi yang merembet pada krisis multidimensional. Hal ini merupakan akibat dari pengingkaran rakyat terhadap ajaran agamanya sendiri, karena kondisi ini justru merupakan kontrakondisi yang diajarkan oleh agama itu sendiri. Sebagai bangsa hendaklah kita mengintrospeksi diri terhadap kenyataan yang telah, sedang dan akan dihadapi. Pilihan untuk kembali pada moral yang berlandaskan agama merupakan keharusan bagi bangsa Indonesia, dan konsep perekonomian yang berlandaskan atau bercirikan ketuhanan merupakan solusi yang tepat. Solusi ini mengajak kita sebagai pelaku perekonomian untuk mengendalikan setiap tindakan yang akan dilakukan, tidak hanya pada pertimbangan akal atau untung rugi semata. Pertimbangan moral yang berlandaskan pada ketuhanan merupakan faktor utama yang harus selalu diikutsertakan dalam setiap pengambilan keputusan sehingga jalan menuju kemashlahatan umat maupun diri sendiri akan senantiasa tercapai dengan sendirinya. Tulisan ini memaparkan alur perkembangan ilmu ekonomi menurut Islam serta dasar nilai ekonomi menurut Islam, yang didalamnya terkandung sejumlah alternatif yang menarik untuk dikaji dan direnungkan. Ditinggalkannya dasar nilai-nilai Ketuhanan dari Ilmu Pengetahuan (Ilmu Ekonomi) oleh manusia dimasa lalu telah berakibat fatal bagi perkembangan selanjutnya, karena bagaimanapun juga ilmu ekonmi merupakan ilmu moral, sebagaimana yang diungkapkan oleh Adam Smith, Bapak Ekonomi Modern. Apapun agama yang dianut oleh orang tersebut dalam kehidupan pada umumnya serta kehidupan ekonomi khususnya, akan sama-sama berdampak pada kemaslahatan bagi Umat, dan penerapannya dengan berlandaskan pada prinsip Ketuhanan lambat laun dan dengan sendirinya akan menuju pada penyempurnaan implikasi ekonomi berdasarkan syariah (Ekonomi Ketuhanan) itu sendiri.