Gerakan Literasi Sekolah telah diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2015. Gerakan ini ditujukan untuk sekolah agar dapat melaksanakan sesuai tahapannya, yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Ketiga tahapan Gerakan Literasi Sekolah tersebut dapat dilakukan sekolah melalui program dan fasilitas sekolah agar siswa menjadi literat. Fasilitas yang penting untuk dimiliki sekolah dalam GLS ini diantaranya perpustakaan sekolah. MIM Gandatapa Sumbang sebagai sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan sekolah merasa perlu untuk membuat rancangan perpustakaan sekolah untuk kemajuan literasi siswa-siswanya. Makalah ini memaparkan tentang rancangan perpustakaan sekolah yang meliputi pengembangan koleksi, desain interior perpustakaan, dan klasifikasi koleksi. Pengembangan koleksi dengan tidak selamanya harus membeli, dapat memanfaatkan CSR dari instansi yang menyediakan hibah buku. Desain interior perpustakaan sekolah dasar (MI) dapat disesuaikan dengan kesukaan anak-anak agar tertarik untuk datang ke perpustakaan. Klasifikasi koleksi idealnya menggunakan system klasifikasi yang berlaku internasional agar jika suatu saat berkembang lebih besar sudah lebih siap. Hal ini dirasakan perlu berdasar gerakan literasi sekolah yang sudah dilaksanakan MIM Gandatapa pada tahap pembiasaan selama ini.