Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Penentuan Kawasan Lindung Kota Mataram dalam Perannya Sebagai Kawasan Peresapan Air Humairo Saidah; Bambang Hariyanto; Anid Supriyadi; I Dewa Gede Jaya Negara
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2021): SADE April 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.437 KB) | DOI: 10.29303/sade.v1i1.2

Abstract

Kawasan lindung kota adalah Kawasan yang berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya di dalamnya. Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan tiga kelurahan yakni Selagalas, Pagutan Timur dan Sayang-sayang sebagai kawasan lindung Kota Mataram. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap kemampuan resapan ketiga kawasan lindung tersebut untuk mengukur kinerja ketiganya dalam menjaga tata air sekaligus mencegah kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam di wilayah Kota Mataram. Penelitian dilakukan dengan mengukur kemampuan penyerapan air (infiltrasi) di ketiga kelurahan tersebut menggunakan double ring infiltrometer serta menguji sifat fisik tanah di laboratorium. Hasil yang diperoleh adalah bahwa kapasitas infiltrasi kelurahan Selagalas, Pagutan Timur dan sayang-sayang berturut-turut adalah 2.8cm/jam, 2.2cm/jam dan 1.8 cm/jam, dengan jenis tanah yang hampir sama yaitu lempung berpasir. Berdasarkan angka laju resapan menunjukkan bahwa laju penyerapan Pagutan Timur dan Selagalas masuk kategori sedang dan Sayang sayang berkategori sedang lambat. Dengan curah hujan rerata harian antara 12-43 mm/hari, maka potensi penyerapan air rerata dari ketiga lokasi adalah 124.936 m3/tahun untuk Kelurahan Pagutan Timur, Kelurahan Selagalas 284.963 m3/tahun dan Sayang sayang 165.311 m3/tahun. Namun angka potensi ini masih memerlukan penyesuaian mengingat ketiga kelurahan tersebut sudah banyak beralih fungsi menjadi pemukiman
PELATIHAN PEMBUATAN LAHAN PERTANIAN PEPAYA CALIFORNIA DENGAN IRIGASI TETES DI DESA SELENGEN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Dewa Gede Jaya Negara; Kadek Wiratama; I Wayan Yasa; Humairo Saidah; Anid Supriyadi; Suparjo Suparjo
Jurnal Pepadu Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2645

Abstract

Pengembangan pertanian di lahan kering,sangat menjanjikan jika masyarakat mau tekun melakukan pertanian dengan lebih intensif, dan untuk mendorong kepekaan masyarakat tentang potensi lahannya perlu diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan pemanfaatan lahannya. Dusun Tampes merupakan wilayah desa Selengan yang memiliki potensi lahan kering yang perlu dikembangkan, dengan adanya lahan yang banyak tidak tergarap perlu dimotivasi untuk mau melakukan usahatani pada lahan tersebut. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan lahan untuk penanaman papaya California pada masyarakat dusun Tampes yang berdomisili di sekitar sungai. Dengan harapan lahan tanam yang dibuat nantinya dapat dilanjutkan dengan penanaman bibit papaya, untuk membantu ekonomi masyarakat setempat, karena tanaman ini mempunyai masa panen cukup panjang dan harga jual buanya cukup bangus. Untuk itu karena lahan ini berpasiran sehingga sangat boros air maka perlu diinisiasi penggunaan air irigasi yang efisien seperti sistem tetes. Untuk hal tersebut maka pelatihan oleh tim Unram dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu yang mencakup survey lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari pembersihan lahan, pembuatan petak lahan dan bedengan, dan pembuatan lubang tanam. Berdasarkan hasil pelatihan diketahui bahwa warga telah mampu membuat lahan tanam papaya. Sedangkan evaluasinya adalah keberhasilan dari masing-masing peserta alam membuat lahan tanam. Berdasarkan hasil pelatihan bahwa peserta telah berhasil melakukan pembuatan lahan papaya dengan luasan seluas sekitar 2 ha dengan jumlah warga berpartisipasi sebanyak 26 orang. Dengan fakta ini peserta telah berhasil dilatih untuk membuat lahan awal untuk penanaman papaya California, yang akan dilakukan lebih lanjut. Dengan berhasilnya kegiatan ini, maka tim memberi arahan agar nantinya dapat dilanjutkan dengan pengisian pupuk kompos masing-masing sehingga bisa dilakukan penanamn bibit papaya di lahan masing-masing