Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Arsitektural Bangunan Indis Pada Perumahan Pegawai PJKA Pengok Blok A & B di Yogyakarta Fauza Hastati; Giska Ayu Pradana Putri Kamase; Pascaghana Jayatri Putra
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2021): SADE April 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.195 KB) | DOI: 10.29303/sade.v1i1.8

Abstract

Indis house is a designation for the living house that occupied by both Dutch and the Indo-Dutch that built in the Dutch Colonial age in style of combining between Europe architectural forms especially Dutch and local architectural (Java). This combining created architectural characteristics of Indis house that are different from traditional house. In planning and designing process, Indis house is influenced by many factors such as the condition of surroundings, tropical climate which are very different from the climate in Netherland, social status, and also combining forms between Europe architecture and local architecture. The housing of Pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api Pengok at block A and B in Yogyakarta as one of the Indis housing of Dutch Colonial inheritance has uniqueness that reflected on its setting whith background of many factors influenced it. This literatur uses rationalistic-qualitative metheod in approach to theoretical framework that is built base on assessment parameters of architectural characterictics of living house according to Habraken (1978) including spatial system, physical system, and stylistic system. The Housing of PJKA Pengok at Block A and B in Yogyakarta was influenced by arhitectural style from two periods of Indis architecture development in Indonesia, the first one is the period in 1800-1902 (the Empire Style), and the second one is the period in 1902-1920. It most influnced by sosial status of users that reflected on its physical building setting. This sosial status prevailed to inner that reflected on distinct separation between hoodgebouw and bijgebouw, and also the social status prevailed to outside was inter-occupants of the houses location based on level of positions in Centrale Werkplaats (Balai Yasa). Another factor that also influenced the architectural characteristics is local climate that makes this housing looks in characterictics of tropical house. Climate aspect is an essential consideration in Indis house as an effort to create freshness inside the house. Next, combining factors between Ducth architectural forms and the traditional (Java) also influenced the architectural setting. Europe forms seem at building elements like door, window, luifel, gevel, chimney, and floor while the local ones seem at pattern of figure ground, the existence of open space in form of front veranda, the compositition of open space and building, and also vegetation.
KONSTRUKSI BAMBU PLESTER UNTUK RUMAH LAYAK HUNI DAN TAHAN GEMPA DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Teti Handayani; Rini Srikus Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Jasmine C.U. Bachtiar; Fauza Hastati
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.186 KB) | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2049

Abstract

Bambu sebagai material konstruksi bangunan sudah lama diketahui, tetapi konstruksi bambu plester belum banyak dikenal. Keberadaannya menjadi langka karena masyarakat banyak yang belum mengetahui kelebihan konstruksi ini. Padahal menurut hasil penelitian, konstruksi bambu plester selain harganya lebih murah, juga bertahan lama dan tahan gempa. Sementara itu, Desa Rembitan memiliki potensi besar sebagai penghasil tanaman bambu, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di Desa Rembitan agar dapat memanfaatkan bambu sebagai material konstruksi rumah layak huni yang murah, ramah lingkungan dan sekaligus lebih tahan gempa. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan mengenai karakteristik bambu, pengenalan bambu plester, dan proses perakitan rumah bambu plester. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di aula kantor Desa Rembitan dengan peserta yang hadir sebagian bermatapencaharian sebagai tukang bangunan. Pemaparan materi disertai contoh aplikasinya dalam bentuk gambar, foto dan peragaan langsung. Tahap pengkonstruksian rumah bambu plester disampaikan dengan berpedoman pada buku Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu Plester yang disusun oleh Dr. Ing Andry Widyowijatnoko, ST., MT. dan Mustakim, ST. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk memahami konstruksi dinding bambu plester, karena teknik pembuatannya agak berbeda dari yang biasa mereka ketahui dan lakukan. Hal yang menarik lainnya bagi peserta adalah tampilan akhir dari konstruksi bambu plester yang menyerupai bangunan berdinding bata, sehingga memunculkan keinginan masyarakat untuk mencoba mengaplikasikannya. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa, meskipun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tapi kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan.