Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup pada Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan Nasional Arida Erwianti
Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah evaluasi berbagai kebutuhan pada peningkatan keterlaksanaan program, perencanaan program, proses pelaksanaan program, serta hasil dari pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan Hidup.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian CIPP (context, input, process, product). Evaluasi program dengan metode CIPP dengan tujuan dapat menganalisis setiap aspek dalam pelaksanaan program yaitu evaluasi context pada kebutuhan program, evaluasi input pada perencanaan program, evaluasi process pada pelaksanaan program dan evaluasi product pada hasil pelaksanaan program. Hasil penelitian yang diperoleh, pada evaluasi context yaitu kebutuhan program dan identifikasi populasi target, telah dilaksanakan dengan cukup baik. Pada evaluasi input, yaitu perencanaan dan pelaksanaan yang mendapat cukup dukungan dari berbagai sumberdaya. Pada evaluasi process, yaitu pelaksanaan program dan menganalisis berbagai hambatan dan juga kendala dalam pelaksanaan program.Pada evaluasi product, yaitu mengukur hasil pelaksanaan program dengan berbagai indikator.Pada dasarnya program ini berjalan dengan baik. Dalam aspek kuantitatif, kelulusan peserta program dapat diukur, akan tetapi program ini belum memiliki alat ukur yang efektif dalam mengukur kebehasilan program secara kualitatif.
AKTOR KRITIS PEREMPUAN DALAM PEMBAHASAN RUU PKS DI DPR PERIODE 2014–2019 Risyah Aprimayanti; Arida Erwianti
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 4 No 02 (2022): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.029 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v4i02.5517

Abstract

Representasi substantif perempuan anggota DPR diartikan sebagai hadirnya wakil perempuan yang membawa kepentingan perempuan dalam proses perumusan kebijakan. Melalui penerapan kuota pencalonan perempuan sebagai anggota legislatif, jumlah keterpilihan perempuan di DPR, baik pusat maupun daerah dalam pemilihan umum di Indonesia, mengalami peningkatan meski belum mencapai angka massa kritis untuk menyuarakan agenda atau kepentingan perempuan. Tulisan ini membahas tentang lambatnya proses pembahasan rancangan undang-undang (RUU) tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di DPR periode 2014 – 2019, pro kontra yang terjadi, dan peran perempuan anggota DPR dalam mendorong pengesahan RUU PKS. Teori yang dipakai adalah teori representasi dari Hanna Pitkin, dan representasi substantif dari Celis dan Childs yang menyebutkan hadirnya critical actors atau aktor kritis dalam representasi substantif. Pembahasan RUU PKS berjalan lambat dan disertai perbedaan pendapat yang tajam baik di internal fraksi-fraksi DPR dan di masyarakat. Temuan studi menunjukkan kehadiran aktor kritis di antara perempuan anggota DPR mampu bertindak mengadvokasi kepentingan perempuan, bersinergi dengan gerakan perempuan di luar DPR, dan menjalin kerja sama lintas partai politik dalam mendorong pembahasan dan pengesahan RUU PKS. Kata kunci: aktor kritis, perempuan di DPR, representasi politik, RUU PKS