This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Neazar Astina Prabawani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Resepsi Terhadap Pemberitaan Penangkapan Kasus Narkoba Raffi Ahmad Pada Tabloid Cempaka Neazar Astina Prabawani; Sunarto Sunarto; Wiwid Noor Rakhmad
Interaksi Online Vol 2, No 2: April 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.861 KB)

Abstract

ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP PEMBERITAANPENANGKAPAN KASUS NARKOBA RAFFI AHMAD PADA TABLOIDCEMPAKAAbstrakRamainya pemberitaan terhadap kasus penangkapan artis Raffi Ahmad terkaitnarkoba ini telah dimuat di berbagai media yang menjadi santapan publik sehinggamenimbulkan berbagai opini dalam masyarakat. Dalam pengemasaannya pemberitaaninfotainment sering mengalami kekeliruan diantaranya mengandung gosip, tidakbersifat edukatif, mengangkat berita sensasional, mendramatisir serta tidak berimbangsehingga melanggar etika dan aturan jurnalistik. Hal ini berpotensi memunculkanprosesgatekeeping pada masyarakat pada saat menerima informasi. Baik informasiyangbaik atau yang buruk dari pesohor idolanya.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna sebagaimana dimaksud olehmedia dan interpretasi khalayak terhadap pemberitaan penangkapan kasus narkobaRaffi Ahmad oleh BNN pada tabloid Cempaka. Tipe penelitian adalah kualitatifdengan pendekatan analisis resepsi, khalayak dipandang sebagai produser maknatidak hanya manjadi konsumen isi media. Penelitian ini menggunakan modelencoding-decoding Stuart Hall. Interpretasi khalayak terbagi dalam tiga posisipemaknaan yaitu Dominant Reading. Negotiated Reading, dan Oppositional Reading.Hasil penelitian menunjukkan bahwa khalayak aktif dalammenginterpretasikan berita infotainment dalam tabloid cempaka yangditerimanya.Informan tidak menerima begitu saja informasi yang disajikan dalamtabloid Cempaka sehingga pemaknaan informan cenderung termasuk dalam posisinegotiated reading. Dalam proses konsumsi dan produksi makna terhadappemberitaan kasus narkoba selebritis, perbedaan latar belakang, tingkat pendidikandan pekerjaan informan menjadi faktor yang penting yang membedakan pemaknaanmereka.Key Words : infotainment; selebritis; interpretasi;, resepsi.PUBLIC PERCEPTION ANALYSIS ON THE REPORTING OF RAFFIAHMAD DRUG ARRESTED IN CEMPAKA TABLOIDAbstractHectical news reports on the arrest of Raffi Ahmad, related to drugs in variousmass media consumed by the public, various public opinions arose. The format ofinfotainment reports often makes mistakes, such as containing gossips, being noteducational, reporting sensational news, dramatizing, as well as unfair, so they violatejournalistic ethics and regulations. This could potentially causes gatekeeping processin the public when receiving information, whether good or bad information of theircelebrity idols.This study was aimed to study the meaning as intended by the media andpublic’s interpretation on the reports of the drug arrest of Raffi Ahmad by BNN inCempakatabloid. The type of the study was qualitative using reception analysisapproach, the public was viewed as meaning producers, not only consumers of mediacontents. This study used Stuart Hall’sencoding-decoding model. Public’sinterpretation was divided into three meaning positions, i.e. Dominant Reading,Negotiated Reading, and Oppositional Reading.Study result showed that the public was active in interpretinginfotainmentnews in Cempaka tabloid.Informants didn’t just accept informationpresented in Cempaka tabloid so that informants meaning tended to be in negotiatedreading position. In the process of consuming and producing meanings on the reportsof celebrity drug cases difference in informants backgrounds, education levels, andoccupations became significant factors which differentiated their meanings.Key Words : infotainment; celebrity; interpretation;, reception.PENDAHULUANPublik selalu tertarik dengan aktivitas selebritis, adanya informasi media yangsenantiasa mengangkat aktivitas selebritis, selalu dinanti oleh masyarakat, terutamaberita terbaru mengenai aktivitas selebritis. Jika publik kemudian mengetahui adaaktivitas selebritis yang memakai jenis narkoba baru, atau narkoba yang lama tapibaru dikenal, dalam satu kasus penangkapan selebritis, maka publik langsungmengarahkan spot light nya ke kasus selebritis ini.Media mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses pembentukanopini atau sudut pandangnya. Media massa memang memiliki pengaruh yang sangatbesar dalam pembentukan opini publik sehingga dalam hal ini informasi yangdiberikan dapat mempengaruhi keadaan komunikasi sosial pada masyarakat. Olehkarena itu dari berbagai pemberitaan di media massa mengenai kasus penangkapanRaffi Ahmad ini menimbulkan berbagi opini dari masyarakat.Setiap khalayak akan memiliki pandangan dan interpretasi yang berbedaterhadap suatu pemberitaan dalam suatu media termasuk dalam menginterpretasikankasus selebritis pengguna narkoba. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pengalamanpribadi masing-masing. Media menawarkan suat pemaknaan (preferred reading).Namun hal itu ternyata tidak begitu saja mempengaruhi informan dalam memaknaipemberitaan tersebut. Informan memaknainya berdasarkan pengalaman merekamasing-masing. Ini sesuai dengan pernyataan Stuart Hall dalam John Fiske (2004 :156) bahwa setiap teks yang sama akan menghasilkan makna yang berbedatergantung latar sosial pembacanya. Ini bisa dilihat dari tema-tema pemaknaan yangdisampaikan oleh informan. Dalam konteks ini, informan melakukan pembacaanterhadap pemberitaan kasus narkoba oleh artis Raffi Ahmad dengan cara masingmasingyang berbeda satu sama lain sehingga memunculkan pemaknaan yangberbeda pula sesuai dengan latar belakang serta pengalaman mereka. Pemaknaantersebut terbagi menjadi tiga pemaknaan menurut Stuart Hall. Hal ini sekaligus dapatmenjawab tujuan penelitian yang ingin memahami keberagaman resepsi khalayakdengan berbagai interpretasi serta pemaknaannya terhadap konstruksi media ataspemberitaan penangkapan kasus narkoba Raffi Ahmad yang ditampilkan oleh media.Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatifmerupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnyamelalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Pendekatan yangdigunakkan dalam penelitian ini yaitu analisis resepsi.Pendekatan analisis resepsi memberi kesempatan bagi audiens untuk lebihkritis terhadap pesan yang disampaikan dalam suatu pemberitaan. Penerimaanpemirsa tentang pemberitaan penangkapan kasus narkoba Raffi Ahmad akan berbedasatu sama lain, sehingga ada kemungkinan munculnya makna baru dari pemberitaankasus tersebut.Secara operasional, dalam penelitian ini berusaha untuk memahamipenerimaan audiens tentang pemberitaan kasus penagkapan Raffi Ahamad. Pemirsayang aktif akan dapat mengkritisi dan mengeksploitasi pemberitaan penangkapanartis Raffi Ahmad. Masyarakat sebagai konsumen dari isi media sekaligus sebagaiproducer of meaning akan memaknai tayangan ini secara berbeda, karena teks yangsama mungkin bermakna berbeda pada audiens yang berbeda.Terkait dengan isi, infotainment sekarang merupakan tayangan yangmenyajikan berita-berita dunia hiburan, para selebriti dan orang-orang terkenal ditanah air. Berita infotainment saat ini tidak jauh dari unsur sensasi, dalam penelitianini ditemukan 3 unsur berita sensasi yaitu dramatisasi, gosip dan tidak seimbang(cover both side).Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memaknai secara berbeda,meskipun referensi media informan sama, yaitu tabloid Cempaka. Seluruh informantermasuk dalam kategori audiens aktif karena semua informan mengetahui dan dapatmenjelaskan mengenai pemberitaan penangkapan kasus narkoba Raffi Ahmad olehBNN. Informan menanggapi pemberitaan tersebut dengan berbeda antara informansatu dengan yang lainnya. Dari ketiga informan, dua diantaranya termasuk dalamnegotiated reading. Hal ini memperlihatkan bahwa sesungguhnya makna teks tidakbersifat tetap dan tunggal melainkan bisa ditafsirkan secara berbeda-beda olehkhalayak. Informan memaknai teks pemberitaan berdasarkan pengalaman danstruktur pengetahuan yang dimiliki.DAFTAR PUSTAKAAmir Piliang, Yasraf. (2003). Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies AtasMatinya Makna. Yogyakarta : Jalasutra.Baudrillard, Jean. (2004). Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: KreasiWacana.Bungin, Burhan. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif AktualisasiMetodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Barker, Chris. (2005). Cultural Studies: Teori dan Praktek. Yogyakarta:Bentang Pustaka.Denzin, Norman K. & Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of QualitativeResearch. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Downing, John. (1990). Questioning The Media: A Critical Introduction.USA, New Burry Park California: SAGE Publication.Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.Yogyakarta: LKiS.Fiske, John. (2011). Cultural and Communication Studies. Yogyakarta:Jalasutra.Junaedhi, Kurniawan. (1991). Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka UtamaKriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:Kencana.Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. (2006). Jurnalistik:Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.Littlejohn, Stephen. (2009). Teori Komunikasi (Theories of HumanCommunication). Salemba Humanika. Jakarta.McQuail, Dennis. (2002). Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar.Jakarta: PT. ErlanggaMoleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, RemajaRosdakarya.Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.Richard West, Lynn H.Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisisdan Aplikasi (Buku2) (Edisi 3) Jakarta: Salemba Humanika.Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Sobur, Alex. (2006). Psikologi Umum. 2006. Bandung: Pusataka Setia.Syahputra, Iswandi. (2006). Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistikdalam Industri Televisi, Jakarta: Pilar Media.Tubbs, Strewart L., dan Sylvia Moss. (1996). Human CommunicationPrinsip-Prinsip Dasar. Bandung: Rosda Karya.Rayner Philip, Petter Wall, dan Stephen Kruger. (2004). Media Studies: TheEssential Resource. London: Routledge.InternetKapanlagi. (2013). Hotma Sitompul: Masyarakat Tahu Kasus Raffi Janggal.Dalam http://id.omg.yahoo.com/news/hotma-sitompul-masyarakattahu-kasus-raffi-janggal-052600026.html. Diakses pada 21 Maret2013.Halishin. (2013). Kejanggalan Kasus Raffi Ahmad. Dalamhttp://m.okezone.com/comment/2013/03/14/33/776037/. Diakses pada21 Maret 2013UU Pers. (1999). Dalam http://www.pwi.or.id/index.php/uu-kej. Diakses pada9 April 2013.Anom, Erman. (2011). Wajah Pers Indonesia 1999-2011. Dalamhttp://www.ukm.my/jkom/journal/pdf_files/2011/V27_1_7.pdf.Diunduh pada 20 Mei 2013.Juliastuti, Nuraini. (2002). Studi Selebritis. Dalamhttp://kunci.or.id/collections/pdf/newsletter-kunci-11/. Diunduh pada20 Mei 2013.Arifianto, S. (2013). Literasi Media dan Pemberdayaan Peran Kearifan.LokalMasyarakat. Dalam http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/aptikaikp/files/2013/02/LITERASI-MEDIA-DAN-PEMBERDAYAANMASYARAKAT.pdf. Diunduh pada 20 Januari 2014.