Pit lake merupakan lubang bekas tambang yang dengan sengaja dan/atau secara alami terisi air sehingga membentuk sebuah danau. Dominasi sistem penambangan dengan metode tambang terbuka di dunia menjadikan pit lake akan banyak tersebar di beberapa wilayah bekas penambangan, terutama di daerah tambang yang material batuannya tidak cukup untuk ditimbun kembali ke dalam lubang bekas tambang. Kualitas air pit lake yang ditinggalkan akan beragam, mulai dari yang bersifat asam (pH 5.0) hingga bersifat basa (alkaline, pH 8.0), tergantung dari beberapa faktor seperti jenis batuan, kualitas air masukan dan sebagainya. Kualitas air pit lake juga sangat dipengaruhi oleh kondisi hidrologi, kondisi geologi dan iklim di daerah bekas tambang. Pit lake terbagi menjadi 3 jenis yakni danau holomictic, danau meromictic dan danau amictic, sedangkan secara stratifikasi termal, maka pit lake dibagi menjadi lapisan epilimnion, lapisan termoklin atau metalimnion dan lapisan hypolimnion. Pada beberapa negara, pit lake dimanfaatkan untuk beberapa keperluan diantaranya sebagai daerah reservoir air, recovery logamberat, daerah wisata, tempat pelatihan selam dan masih ada beberapa pemanfaatan lainnya. Tulisan ini merupakan kajian teori tentang pit lake dari berbagai sumber yakni buku pegangan, jurnal dan beberapa laporan projek tentang pit lake, sehingga diperoleh gambaran dan juga sebagai dasar dalam merencanakan atau menyusun laporan rencana pascatambang yang menjadikan pit lake sebagai opsi reklamasi.