Putu Wulandari Tristananda
STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMBUMIKAN EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT (ESD) DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI ISU – ISU GLOBAL Putu Wulandari Tristananda
Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.85 KB) | DOI: 10.55115/purwadita.v2i2.86

Abstract

This article deals with a literature review of internalizing Education of SustainableDevelopment (ESD) in Indonesia. The important point about ESD relates to the issue of howeducational institutions, includes Indonesia should respond to the challenges and opportunitiesposed by the idea of sustainability. ESD aims at developing competencies that empower individualsto reflect on their own actions, taking into account their current and future social, economic andenvironmental impacts, from a local and a global perspective. ESD has to be understood as anintegral part of quality education, inherent in the concept of lifelong learning: All educationalinstitutions – from preschool to tertiary education and in non-formal and informal education –can and should consider it their responsibility to deal intensively with matters of sustainabledevelopment and to foster the development of sustainability competencies. ESD is holistic andtransformational education that addresses learning content and outcomes, pedagogy and thelearning environment. Thus, ESD does not only integrate contents such as climate change, povertyand sustainable consumption into the curriculum; it also creates interactive, learner-centredteaching and learning settings.Keywords: Education of Sustainable Development, Environment Education, Sustainability
BUNYI BAHASA SEBAGAI SIMBOL MANIFESTASI TUHAN DAN KOSMOS DALAM BUDAYA HINDU DI BALI I Made Suweta; Made Susila Putra; Putu Wulandari Tristananda
Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/bhuwana.v6i1.2856

Abstract

Eksistensi Agama Hindu di Bali tidak terpisahkan dengan budaya, khususnya yang berkaitan dengan bunyi bahasa aksara suci. Karena itu, dalam kajian ini penting dibahas: bagaimana bentuk bunyi bahasa aksara suci sebagai manifestasi Tuhan dan kosmos?, bagaimana fungsi bunyi bahasa aksara suci sebagai manifestasi Tuhan dan kosmos?, dan apa makna bunyi bahasa aksara suci sebagai manifestasi Tuhan dan kosmos dalam budaya Hindu di Bali.Bentuk-bentuk bunyi bahasa aksara suci pada budaya Hindu di Bali yaitu: Ongkara, Dwyaksara, Tryaksara, Pancabrahma, Pancaksara, Dasaksara, dan Sodasaksara. Fungsi bunyi bahasa aksara suci adalah: fungsi referensial, fungsi emotif (ekspresif), dan fungsi magis. Makna bunyi bahasa aksara suci adalah: makna pemujaan kepada Tuhan dalam berbagai manifestasinya dan kosmos (buana agung dan buana alit)   dan makna permohonan kepada Tuhan dalam berbagai manifestasinya dan kosmos (buana agung dan buana alit). 
Pembelajaran Konsep Pola untuk Menstimulasi Kreativitas Anak Usia Dini Putu Wulandari Tristananda; Kadek Winda Sumi Astrayani
Widya Kumara: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/widyakumara.v3i2.2424

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran konsep pola dapat menstimulasi perkembangan kreativitas anak usia dini. Salah satu pembelajaran matematika yang sangat penting untuk anak usia dini sebagai dasar mempelajari ilmu matematika yaitu konsep pola. Pola merupakan susunan urutan yang sama dan berulang-ulang, misalnya urutan warna, urutan benda, urutan nomor, dan urutan gerakan yang berulang. Pembelajaran konsep pola yang dapat diterapkan pada anak usia dini melalui kegiatan merangkai benda atau meronce atau bisa juga melalui kegiatan menyusun balok berwarna menjadi rangkaian kereta api. Melalui kegiatan tersebut kemampaun mengkombinasi dan kreativitas anak dapat berkembang. Kreativitas adalah sesuatu yang bersifat baru dan berguna. Kreativitas sendiri dapat berguna untuk meningkatkan kualitas hidup dan sebagai pemecahan masalah, sehingga sangat penting dikembangkan sejak dini.