Tumiyem Tumiyem
STKIP Amal Bakti

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELAKSANAAN KONSELING BEHAVIOR PADA SISWA BERPRILAKU TERISOLIR DI KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI Tumiyem Tumiyem; Indra Setiawan
Lentera Pendidikan Indonesia: Jurnal Media, Model, dan Pengembangan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2021): February
Publisher : Yayasan Lingkar Pena Mandiri Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.011 KB) | DOI: 10.36312/lpi.v2i1.20

Abstract

Masa sekolah adalah masa dimana anak-anak memperoleh pendidikan dan wawasan yang baru dalam kehidupannya. Begitu juga yang terjadi pada anak SMA, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dan para pendidika di sekolah, bahwa anak SMA adalah masa remaja yang mengalami masa peralihan (transisi) yaitu masa puberitas. Perkembangan sosial pada anak-anak SMA ditandai dengan adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga dia juga mulai membentuk 2 ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas. Namun tidak semua anak dapat bergaul dengan teman sebayanya seperti yang diharapkan, beberapa anak mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya sehingga anak menjadi terisolasi. Anak terisolasi adalah anak yang tidak memiliki teman sebayanya dalam suatu kelompok. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kesimpulan sebagai berikut: Perilaku terisolir siswa sebelum diberi konseling behavior dengan teknik assertive training berada pada kategori sedang. Tingginya perilaku terisolir siswa ditunjukkan dengan minat bersosial, kemampuan menyesuaikan diri, kepercayaan diri, respon saat kegiatan, kemampuan bertenggang rasa, kemampuan sportif dan perlakuan teman yang berada pada kategori sedang, Perilaku terisolir siswa sesudah diberi konseling behavior dengan teknik assertive training berada pada kategori tinggi. Berkurangnya perilaku terisolir siswa ditandai dengan tingginya minat bersosial dan kemampuan bertenggang rasa Perilaku terisolir siswa dapat diatasi menggunakan konseling behavior dengan teknik assertive training. Siswa yang semula minat bersosialnya sedang meningkat menjadi tinggi, dan memiliki kemampuan bertenggang rasa yang sedang meningkat menjadi tinggi.