Ruhaniyah, S.Pd
SD Negeri Kejayan 1, Kec. Pujer, Kab. Bondowoso

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peningkatan Kinerja Guru SD Negeri Kejayan 1 Kabupaten Bondowoso Dalam Pengembangan Profesionalisme Melalui Teknik Supervisi Kelas Tahun Pelajaran 2019/2020 Ruhaniyah, S.Pd
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 5 No 3 (2020): Volume 5 No.3 Tahun 2020
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.466 KB)

Abstract

Tidak semua guru memiliki keberanian untuk mengakui kekurangan atau kelemahannya sebagai guru yang proesional. Kartu mandiri merupakan salah satu cara untuk membuat segala sesuatu menjadi transparan. Guru mampu menuangkan permasalahan kinerjanya pada kartu tersebut. Kreativitas dari seorang pimpinan merupakan sikap yang harus terus dipupuk dan dikembangkan. Memotivasi guru untuk menunjukkan profesionalisme merupakan wujud nyata tindakan kepala sekolah pada kompetensi supervisi. Dari hasil tindakan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:ā€¯Teknik Supervisi Kelas dapat digunakan untuk menumbuhkan kinerja guru dalam mengembangkan profesionalismenyaā€¯. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru, setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul. Umpan balik akan memberi pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, tidak menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan untuk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerjanya. Hasil pengamatan dokumen administrasi pembelajara pada siklus I nilai rata-rata 71 karena ada 4 orang guru yang mendapat nilai baik, 4 orang guru mendapat nilai sedang, sedangkan untuk siklus II diperoleh data nilai rata-rata 80 karena ada 2 orang guru yang mendapat nilai baik sekali, 6 orang guru mendapat nilai baik. Hasil pengamatan proses pembelajaran rata-rata 67 karena karena ada 3 guru yang mendapat nilai baik dan 5 guru masih mendapat nilai sedang. sedangkan untuk siklus II pengamatan proses pembelajaran rata-rata 81 karena semua guru mendapat nilai baik. Maka pelaksanaan siklus II sudah berhasil tidak dilakukan lagi dengan siklus berikutnya