Hasil pengamatan pada pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VIII D menunjukkan bahwa guru belum menggunakan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa banyak beraktivitas sehingga hasil belajar siswa pada KD 10.3 sangat kurang yaitu rata – rata nilai yang diperoleh hanya 59. Untuk itu penulis sebagai guru Bahasa daerah Jawa mengadakan penelitian tindakan dengan Implementasi metode Role Playing atau bermain peran, dengan alasan bahwa secara teori metode ini menjadikan siswa banyak beraktivitas dalam pembelajaran. Dengan menggunakan metode Role Playing ini diharapkan pula siswa kelas VIII D menjadi lebih senang dan antusias dalam belajar, sehingga mereka lebih mudah memahami konsep-konsep yang dipelajarinya. Hasil Penelitian tindakan pada akhir siklus membuktikan bahwa implementasi metode Role Playing dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VIII D. Hal ini dibuktikan pada akhir siklus 1 rata – rata skor yang diperoleh baru 69%, dan pada akhir siklus 3 rata – rata skor yang diperoleh meningkat secara signifikan menjadi 88%. Demikian juga hasil belajar siswa, yang sebelum tindakan rata – rata nilai hanya 59, tetapi pada akhir siklus 3 telah mencapai batas ketuntasan yaitu diperoleh rata – rata nilai 78 dengan kategori baik. Demikian juga kinerja guru dalam mengimplementasikan metode Role Playing telah berhasil pada akhir siklus 3 dengan perolehan skor 39 atau 81% dari skor maksimalnya 48. Semoga keberhasilan pembelajaran Bahasa daerah Jawa dengan Implementasi Metode Role Playing, dapat memotivasi guru khusunya Bahasa Jawa untuk menerapkan etode – metode yang lain dalam pembelajaran Bahasa Daerah Jawa di SMP Negeri 2 Kertosono.