<![CDATA[Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) serta mengetahui seberapa besar kontribusinya pada penerimaan pajak studi kasus KPP Pratama Jakarta Pancoran tahun 2018-2020. penelitian ini menggunakan metode analisis deskripstif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kuantitatif berhubungan dengan jumlah wajib pajak yang diteliti mengenai Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang melaporkan SPT Tahunan tepat waktu. Sedangkan Metode analisis deskriptif kualitatif bersifat penjelasan dan keterangan mengenai jenis – jenis kepatuhan, sanksi perpajakan, dan upaya yang harus dilakukan untuk mengingkatkan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dalam pelaporan SPT Tahunan. Hasil dari penulisan ini menunjukka bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) Pegawai dan Non Pegawai di KPP Pratama Jakarta Pancoran masih tergolong rendah. Kondisi tersebut didukung dengan rasio penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) Pegawai dan Non Pegawai yang bersifat fluktuatif yang dikarenakan masih banyaknya wajib pajak yang kurang memahami tata cara pengisian serta perhitungan dalam pelaporan SPT Tahunan. Selain itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) Pegawai dan Non pegawai memiliki kontribusi positif terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Jakarta Pancoran. Hal ini menunjukkan semakin patuhnya Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) Pegawai dan Non Pegawai di lingkungan KPP Pratama Jakarta Pancoran dalam melakukan pelaporan SPT Tahunan besar dampaknya pada peneriman pajak bagi KPP setempat. Kata Kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi, Penerimaan Pajak.]]>
