Ridwan Ridwan
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pemikiran Pendidikan Al Mawardi Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam Antara Batasan Guru Dengan Murid Ridwan Ridwan
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 2 (2017): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v6i2.3157

Abstract

Abstact Al-Mawardi demanded that a teacher be sincere in performing his duties. Educating should be oriented towards higher goals, to teach and educate, is a scientific activity that has value and high position, which is not in tune with the material. Imam Al-Mawardi forbade anyone to teach and educate on the basis of economic motives. A teacher will perform his duties professionally, marked by some attitudes. First; always prepare everything needed to support the learning process, second; a teacher who will act exactly the sincere promise and completion of his duty; third; the use of free time will be directed to his professional interests, fourth; persistence and perseverance in working. A sincere Master will realize the importance of perseverance and perseverance to accomplish this task, the fifth; High creativity and innovation arise from awareness of the rising demands and challenges of educational prospects. Then in the process of learning certainly cannot be separated by the values of Islam that must be inculcated in the teacher as well as must have the attitude, humble, exemplary, piety of the god who is ESA. Keywords: Al Mawardi Thought, Education, Nilia-Value Islam, Teacher, Student. Abstrak Al-Mawardi menuntut agar seorang guru tulus dalam menjalankan tugasnya. Mendidik harus berorientasi pada tujuan yang lebih tinggi, untuk mengajar dan mendidik, adalah aktivitas ilmiah yang memiliki nilai dan posisi tinggi, yang tidak selaras dengan materi. Imam Al-Mawardi melarang seseorang untuk mengajar dan mendidik berdasarkan motif ekonomi. Seorang guru akan melakukan tugasnya diengan profesional, dengan ditandai oleh beberapa sikap. Pertama; selalu siapkan segalanya yang dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar, kedua; seorang guru yang akan bertindak persis janji yang tulus dan selesainya tugasnya, ketiga; penggunaan waktu luang akan diarahkan untuk kepentingan profesionalnya, keempat; ketekunan dan kegigihan dalam bekerja. Guru yang tulus akan menyadari pentingnya ketekunan dan kegigihan untuk mencapainya tugasnya, yang kelima; Kreativitas dan inovasi yang tinggi, timbul dari kesadaran akan adanya meningkatnya tuntutan dan tantangan prospek pendidikan. Kemudian dalam prosses pembelajaran tentu tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai Islam yang harus ditanamkan dalam diri guru seperti halnya harus memiliki sikap, rendah hati, keteladanan, ketakwaan terhadap tuhan yang maha Esa. Kata Kunci: Pemikiran Al Mawardi, Pendidikan, Nilia-Nilai Islam, Guru, Murid.
HUBUNGAN ISLAM DAN POLITIK DI INDONESIA PERSPEKTIF PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA Ridwan Ridwan
Jurnal Hukum Samudra Keadilan Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.98 KB)

Abstract

Hasan al Banna, merupakan salah satu tokoh Islam. Ide-idenya dan gerakan bersama-sama dengan Ikhwanul Muslimin telah terangsang semangat juang masyarakat Islam agar tidak tertinggal. Kembali ke kehidupan terinspirasi oleh al-quran dan Sunnah gerakan. Meskipun iniAngka pembaruan Islam telah meninggal, pikirannya masih ada dalam kehidupan masyarakat Islam. Oleh karena itu, Dalam pemikiran politik, Hasan al-Banna menghubungkan iman dengan aktivitas politik. Tentunya seorang Muslim tidak sempurna keislamanya kecuali jika dia menjadi politisi, yang memiliki pandangan kedepan dan memberikan perhatian penuh terhadap isu-isi dan ras. Menurutnya, yang Islami harus mengarah pada perhatian terhadap masalah bangsa. Islam adalah sistem yang komprehensif, mencakup semua aspek kehidupan. Namun demikian Islam dan Politik Indonesia dari zaman kezaman terus berkembang dan meningkat, tentu tidak terlepas dari perkembangan Agama dan politik di Indonesia pada umumnya.
Pemikiran Pendidikan al-Mawardi dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Pendidikan Islam antara Batasan Guru dengan Murid Ridwan Ridwan
AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 1, No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.167 KB) | DOI: 10.24014/au.v1i1.4153

Abstract

Al-Mawardi require that a teacher is sincere carrying out its duties. Educating and teaching should be oriented to higher purpose, to teach and educate, a scientific activity that has value and a high position, which is not aligned with the material. Sincerity and awareness of a teacher is the awareness of importance of tasks, so it will be driven to achieve maximum results. A teacher will perform his duties in a professional manner, with characterized by some attitudes. First, always prepare everything that was needed to support the teaching and learning process. Second, a teacher who will act exactly the sincere promise and the completion of his duties. Third, the use of spare time will be directed to his professional interests. Fourth, perseverance and tenacity in work. Teachers who are sincere will realize the importance of perseverance and tenacity to work in achieving its tasks. Fifth, creativity and innovation have a high, arising from awareness of the increasing demands and challenges of education prospects. Then in the process of learning certainly can not be separated with Islamic values that must be planted in a se guru as well as must have attitudes, tawadhu, or humble aqid, exemplary, piety of god is omnipotent.