Penyakit diabetes melitus, juga dikenal sebagai "the great imitator", merupakan kondisi yang mempengaruhi organ tubuh dan dapat menimbulkan berbagai gejala. Diabetes Melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum terjadi, dan prevalensinya terus meningkat rerutama di negara-negara yang sedang berkembang dan mengalami proses industrialisasi. Tingkat kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat antidiabetes dapat membantu mengurangi risiko komplikasi, karena hal ini membantu mengontrol kadar glukosa dalam tubuh. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi profil sosiodemografi penderita diabetes melitus tipe 2 yang menggunakan antidiabetes oral dan tingkat kepatuhan mereka dalam mengonsumsi obat oral sebagai bagian dari terapi mereka. Pendekatan digunakan dalam penelitian ini adalah observasional cross-sectional dengan Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini yaitu kepatuhan MMAS-8 yang telah divalidasi secara prospektif. Dari 76 responden, survei menunjukkan bahwa 43 responden (56,58%) adalah wanita, 36 responden (47,37%) berusia 56-65 tahun, 36 responden (47,37%) memiliki pendidikan SMA terakhir, dan 31 responden (40,79%) adalah ibu rumah tangga. Hasil dari kuesioner MMAS-8 menunjukkan bahwa dari 76 responden, 41 responden (53,95%) Sebanyak 46 responden (60,53%) menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi, 33 responden (43,42%) menunjukkan tingkat kepatuhan sedang, dan hanya 2 responden (2,63%) menunjukkan tingkat kepatuhan yang rendah. Penelitian ini menekankan pentingnya kepatuhan dalam mengonsumsi obat antidiabetes sebagai bagian dari terapi diabetes melitus tipe 2.