Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN AMENORHEA DI KLINIK UMUM PRATAMA BINA SEHAT BANTUL YOGYAKARTA Anis Yuliana Widyaningrum; Wiwin Hindriyawati; Atik Ismiyati
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 6, No 2: Agustus 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36307/jik.v6i2.92

Abstract

INTISARILatar Belakang: Pemakaian kontrasepsi terbanyak di Indonesia adalah kontrasepsi suntik dengan jumlah akseptor yang menggunakan KB suntik 46,84%. Efek samping dari kontrasepsi suntik DMPA yaitu berat badan naik 2,7%, perdarahan 0,3%, hipertensi 0,1%, sakit kepala 2,3%, mual 0,2%, tidak haid atau amenorhea 2,9%. Efek samping tertinggi pada kontrasepsi suntik DMPA yaitu tidak haid atau amenorhea. Akseptor KB suntik DMPA di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta yang mengalami amenorhea sebanyak 31 responden (62%) sedangakan tidak amenorhea 19 responden (38%).Tujuan: Mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorhea di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul.Metode: Desain penelitian menggunakan survey analitik, pendekatan cross sectional. Populasi yaitu akseptor KB suntik DMPA yang melakukan kunjungan ulang berjumlah 60 pada bulan Februari 2016. Sampel berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Analisis data menggunakan chi square.Hasil: Akseptor KB suntik DMPA yang mengalami amenorhea dengan lama pemakaian 1-3 tahun sebanyak 25 responden (50%) dan > 3 tahun sebanyak 25 responden (50%). Akseptor kontrasepsi suntik DMPA yang mengalami amenorhea sebanyak 31 responden (62%) dan tidak amenorhea 19 responden (38%). Hasil chi square yaitu p-value sebesar 0,000.Kesimpulan: Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorhea di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta Tahun 2016.Kata kunci: Lama pemakaian,Kontrasepsi suntik DMPA, Amenorhea ABSTRACTBackground: Most of contraceptive use in Indonesia is the injectable contraceptive the number of acceptors who use injecting contraceptive 46,84%. Side effects of injectable contraceptive DMPA are weight gain 2,7%, bleeding 0,3%, hypertension 0,1 %, headache 2,3%, nausea 0,2 %, no menstruation or amenorhea 2,9%. Side effects of injectable contraceptive DMPA is no menstruation or amenorhea. Acceptor contraceptive injectable DMPA at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta suffered as much amenorhea 31 respondents (62%) while not amenorhea 19 respondents (38%).Purpose:Determine the relationship of duration of use injectable contraceptive DMPA with events amenorrhea at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul.Method: Design studies using survey analitik, approach cross sectional. The population is injecting acceptor DMPA who do repeat visit totaled 60 in February. Sampel of 50 people, sampling using insidental sampling. Research instruments using checklist. Data analysis using chi square.Results:Acceptors injectable DMPA who have amenorrhea with duration of use 1-3 years as many as 25 respondents (50%) and > 3 years as many as 25 respondents (50%). The results of chi square is p-value of 0,000.Conclusion: there is relationship injectable contraceptive DMPA use with the incidence amenorhea at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta.Keywords: Duration of use,Injectable contraceptive DMPA, Amenorhea
LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN AMENORHEA DI KLINIK UMUM PRATAMA BINA SEHAT BANTUL YOGYAKARTA Anis Yuliana Widyaningrum; Wiwin Hindriyawati; Atik Ismiyati
Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Vol 6, No 2: Agustus 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan AKBIDYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.788 KB) | DOI: 10.36307/jik.v6i2.92

Abstract

INTISARILatar Belakang: Pemakaian kontrasepsi terbanyak di Indonesia adalah kontrasepsi suntik dengan jumlah akseptor yang menggunakan KB suntik 46,84%. Efek samping dari kontrasepsi suntik DMPA yaitu berat badan naik 2,7%, perdarahan 0,3%, hipertensi 0,1%, sakit kepala 2,3%, mual 0,2%, tidak haid atau amenorhea 2,9%. Efek samping tertinggi pada kontrasepsi suntik DMPA yaitu tidak haid atau amenorhea. Akseptor KB suntik DMPA di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta yang mengalami amenorhea sebanyak 31 responden (62%) sedangakan tidak amenorhea 19 responden (38%).Tujuan: Mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorhea di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul.Metode: Desain penelitian menggunakan survey analitik, pendekatan cross sectional. Populasi yaitu akseptor KB suntik DMPA yang melakukan kunjungan ulang berjumlah 60 pada bulan Februari 2016. Sampel berjumlah 50 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan insidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan checklist. Analisis data menggunakan chi square.Hasil: Akseptor KB suntik DMPA yang mengalami amenorhea dengan lama pemakaian 1-3 tahun sebanyak 25 responden (50%) dan > 3 tahun sebanyak 25 responden (50%). Akseptor kontrasepsi suntik DMPA yang mengalami amenorhea sebanyak 31 responden (62%) dan tidak amenorhea 19 responden (38%). Hasil chi square yaitu p-value sebesar 0,000.Kesimpulan: Ada hubungan lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dengan kejadian amenorhea di Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta Tahun 2016.Kata kunci: Lama pemakaian,Kontrasepsi suntik DMPA, Amenorhea ABSTRACTBackground: Most of contraceptive use in Indonesia is the injectable contraceptive the number of acceptors who use injecting contraceptive 46,84%. Side effects of injectable contraceptive DMPA are weight gain 2,7%, bleeding 0,3%, hypertension 0,1 %, headache 2,3%, nausea 0,2 %, no menstruation or amenorhea 2,9%. Side effects of injectable contraceptive DMPA is no menstruation or amenorhea. Acceptor contraceptive injectable DMPA at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta suffered as much amenorhea 31 respondents (62%) while not amenorhea 19 respondents (38%).Purpose:Determine the relationship of duration of use injectable contraceptive DMPA with events amenorrhea at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul.Method: Design studies using survey analitik, approach cross sectional. The population is injecting acceptor DMPA who do repeat visit totaled 60 in February. Sampel of 50 people, sampling using insidental sampling. Research instruments using checklist. Data analysis using chi square.Results:Acceptors injectable DMPA who have amenorrhea with duration of use 1-3 years as many as 25 respondents (50%) and > 3 years as many as 25 respondents (50%). The results of chi square is p-value of 0,000.Conclusion: there is relationship injectable contraceptive DMPA use with the incidence amenorhea at Klinik Umum Pratama Bina Sehat Kasihan Bantul Yogyakarta.Keywords: Duration of use,Injectable contraceptive DMPA, Amenorhea